Jerawat telah menjadi musuh bersama yang hingga saat ini masih dialami oleh kebanyakan orang yang menginjak usia dewasa. Bila kamu salah satunya, tentu sudah tidak asing dengan bahan benzoyl peroxide dan salicylic acid. Yup, dua bahan andalan untuk kamu yang sedang berjuang melawan jerawat. Kemampuan kedua bahan ini pun telah terbukti dapat membunuh bakteri penyebab jerawat di bawah kulit. Namun, sayangnya, tidak semua jenis kulit kuat menahan kuatnya efek dari kedua bahan ini. Alih-alih sembuh dari jerawat, sebagian orang tak jarang justru mengalami iritasi kulit.
Menyadari hal tersebut, para ahli kemudian melakukan penelitian terhadap bahan-bahan lain yang dapat melawan jerawat.
Meski bukan bahan baru di dunia dermatologi, para peneliti dan dermatologis telah mengembangkan formula baru dari beberapa bahan yang ternyata berpotensi untuk merawat dan meminimalisir jerawat. Bahan-bahan ini juga mengurangi berisiko membuat kulit iritasi sebagaimana yang diakibatkan oleh salicylic acid dan benzoyl peroxide, loh! Nah, penasaran kan, apa saja bahan yang dimaksud? Simak ulasan yang dilansir dari Allure berikut ini, yuk!
1. Probiotics dan Prebiotics
Kesehatan usus dan kesehatan kulit ternyata saling berhubungan, loh Ladies. Caranya dengan menciptakan keseimbangan mikrobioma sehat pada usus terhadap mikrobioma kulit. “Sebagaimana pada usus, ketika mikrobioma kulit tidak seimbang, yang berarti keseimbangan bakteri baik pada kulit tidak utuh, dapat membahayakan pelindung alami kulitmu. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang akan memicu munculnya gangguan kulit seperti jerawat, eksim, rosacea, dan psoriasis,” jelas dermatologis dari New York sekaligus penulis buku berjudul The Beauty of Dirty Skin, Whitney Bowe.
Selain itu, keseimbangan mikrobioma pada kulit juga dapat mencegah mikrobioma inflamasi seperti P. acnes tumbuh secara berlebihan dan memperburuk papula dan pustule di kulit. Bahan ini dapat bekerja sendiri maupun bersamaan dengan bahan lain seperti benzoyl peroxide. Dalam penggunaan benzoyl peroxide, ketika bakteri baik dan buruk pada kulit dimusnahkan tanpa seleksi. Sementara pelembap probiotik membantu memperbaiki dan memulihkan kembali pelindung kulit serta mendorong mikrobioma sehat untuk tumbuh kembali pada kulit.
Sayangnya, tidak semua produk yang ada mampu menjaga bakteri hidup seperti prebiotics, probiotics, dan phage untuk jerawat di dalam formulanya tetap stabil. Hal ini juga diakui cosmetic chemist, Kelly Dobos. Kelly menyatakan kesulitan menjaga stabilitas bahan yang satu ini dalam formula kosmetik. Padahal, ia memiliki manfaat yang baik, tidak hanya bagi hasil riasan, tetapi juga kulit penggunanya. Meski begitu terdapat beberapa makeup yang telah melibatkan bahan ini. Kandungan fragmen dinding sel mikroba dalam lisat bakteri pada makeup tersebut juga telah terbukti dapat menimbulkan respon imun yang dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma kulit dan memperbaiki jerawat.
Baca juga: Membedakan Jerawat Akibat Stres dengan Breakout Lain
2. Thyme dan Oregano
Studi baru menunjukkan, thyme dan oregano memiliki aktivitas antimikroba dan membantu membunuh bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, dua bakteri utama penyebab jerawat. Menurut Dermatologis asal New York, Hadley King, kedua bakteri ini telah terbukti mengembangkan resistensi terhadap antibiotik, sehingga penggunaan antibiotik untuk mengobati jerawat dinilai tidak lagi seefektif sebelumnya.
Para peneliti menemukan bahwa bakteri penyebab jerawat dengan mudah membentuk biofilm di kulit, di mana, bakteri berkumpul menjadi lebih kuat dan menahan antibakteri topikal. Oregano, dalam hal ini, telah terbukti secara klinis mampu menghambat aktivitas biofilm ini, dan membantu menghentikan bakteri penyebab jerawat berkembang biak dengan cepat. Akan tetapi, King serta cosmetic chemist, Perry Romanowski, setuju bahwa kedua bahan ini masih perlu diteliti lebih lanjut terkait efektivitasnya pada manusia. Pasalnya, hingga saat ini belum banyak penelitian yang menegaskan bahwa kedua bahan ini mampu bekerja secara efektif mengatasi jerawat sebagaimana bahan lainnya.
3. Monk’s Pepper
Monk’s pepper, ramuan alami yang berasal dari chaste tree ini terbukti dapat menstimulasi precursor testosteron – senyawa yang mirip dengan efek biologis yang lebih lemah pada sebum. Menurut Dokter kulit asal New York, Dennis Gross, bahan ini juga dapat menghalangi testosterone dari pengikatan dengan reseptor androgen untuk mencegah produksi sebum, Ladies. Androgen, dalam hal ini, mengatur jumlah dan ketebalan sebum yang diproduksi. Sebagaimaan yang diketahui hal ini merupakan faktor utama yang dapat menyumbat pori-pori pada kulitmu.
“Dengan memblokir reseptor androgen, kamu bisa mengatur jumlah minyak yang diproduksi dan mencegah minyak menjadi lebih kental karena akan lebih mudah menyumbat pori-pori. Ketika ini terkendali, kamu bisa mencegah pembentukan jerawat di masa depan,” jelas Gross.
Menurut Gross, dengan kemampuannya ini, monk’s pepper dinilai mampu mengobati jerawat hormonal, whiteheads, dan blackheads. “Ada banyak hal yang tidak kita pahami tentang hormon. Namun, paling dasar yang kita ketahui ialah bahwa testosterone merupakan alasan tubuh memproduksi banyak sebum sehingga menyebabkan penyumbatan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya whiteheads dan blackheads,” paparnya. Sayangnya, sebagaimana oregano, masih diperlukan banyak penelitian, khususnya pengaplikasian pada manusia terkait keefektivitasan dari monk’s pepper terhadap masalah jerawat.
4. Propolis dan Madu
Sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang terdapat dalam perpaduan propolis dan madu membuat kedua bahan ini seringkali digunakan dalam produk untuk melawan jerawat. Bila kamu sering memperhatikan kandungan dari skincare asal Korea, maka, kamu tidak akan asing lagi dengan propolis. Yup, bahan yang satu ini sangat populer di dunia skincare asal negeri ginseng tersebut.
Selain antimikroba dan anti-inflamasi, kedua bahan ini memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu membunuh bakteri yang berkontribusi memunculkan jerawat. Paduan sifat hidrasi dan anti-inflamasi di dalamnya pun dapat membantu penyembuhan luka pada kulit, yang secara tidak langsung dapat membantu meredakan jerawat sekaligus menenangkan kulit, Ladies.
5. Clascoterone
Banyak pakar menggunakan penghambat reseptor androgen seperti spironolakton oral untuk mengobati jerawat hormonal. Diketahui bahwa ternyata clascoterone memiliki fungsi tersebut dan dapat digunakan secara langsung pada kulit melalui bentuknya sebagai krim topikal. Hal ini menjadi alternatif yang cukup baik untuk kamu yang menghindari pengobatan secara oral. Tidak perlu khawatir efeknya berkurang, Ladies. Karena berdasarkan sejumlah penelitian, bahan ini diketahui mampu menurunkan hampir 20 persen lesi jerawat pada kulit.
Sifat dan efeknya yang ringan, membuat bahan-bahan ini sangat cocok menjadi alternatif kamu untuk melawan jerawat dibandingkan salicylic acid dan benzoyl peroxide. So, buat kamu dengan jenis kulit acne-prone sekaligus sensitif, bahan-bahan ini bisa dipertimbangkan, loh, untuk membantumu melawan jerawat. Tapi, mengingat belum banyak studi lebih lanjut terkait beberapa bahan pada ulasan di atas, ada baiknya tetap berkonsultasi dengan para ahli, ya Ladies, untuk mengetahui kecocokannya dengan kulitmu.
Sumber: Allure