Sunscreen berfungsi untuk melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari. Meski begitu, pengaplikasiannya tidak berarti hanya dilakukan saat cuaca sedang panas dan matahari cukup terik, lho. Saat cuaca mendung, kamu juga disarankan untuk tidak melewatkan rutinitas penggunaan sunscreen pada kulitmu. Karena kebutuhan kulitmu terhadap sesuatu yang mengandung SPF ketika cuaca mendung sama pentingnya dengan saat cuaca cerah dan terik.
Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan Sunscreen dan Sunblock?
Perlu kamu ketahui, meski cuaca berawan kulitmu tetap tidak terlindungi dari paparan sinar matahari, Ladies. Dikutip dari SheKnows.com, Dermatologis dan CEO sekaligus pendiri Curology, David Lortscher, mengatakan, awan-awan di langit memberikan perlindungan palsu pada benak kita. Ini kemudian membuat kita meremehkan jumlah radiasi dari matahari yang kulit kita dapatkan.
“Kita cenderung beraktivitas di luar lebih lama ketika cuaca berawan atau mendung karena kita kira kulit kita tidak terkena paparan sinar matahari. Akibatnya, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat terjadi tanpa kita sadari, ditandai dengan tanning, yang merupakan tanda dari kerusakan pada kulit yang diakibatkan oleh matahari atau kulit terbakar,” jelas Lortscher.
Hal ini disebabkan oleh kesalahpahaman mengenai paparan sinar UV pada kulit.
Dermatologis McLean Dermatologi dan Skincare Center, Lily Talakoub, menyatakan, kebanyakan orang seringkali mengaitkan sinar UV dengan kulit yang terbakar sinar matahari, terik dari sinar matahari, dan cuaca panas. Padahal sinar UV merupakan sesuatu yang tak kasat mata. Bentuknya tidak dapat terlihat ataupun dirasakan. Hal penting yang perlu diingat ialah ketika matahari sedang bersinar, kapanpun itu, mulai dari pagi hingga sore, sinar UV akan selalu hadir. Bahkan ketika cuaca sedang berawan atau hujan, sinar UV dapat menembus awan begitu pula jendela kaca. Karena secara teknis bentuk sinar UV bukanlah cahaya, melainkan radiasi.
Sebagaimana telah diketahui, sinar UV yang menerpa kulit kita setiap harinya terbagi ke dalam dua jenis, yakni sinar UVA dan UVB yang dibedakan berdasarkan panjang gelombangnya. Keduanya dapat menyebabkan penuaan pada kulit dan berpotensi menimbulkan kanker kulit. Ditambah dengan kemampuan kedua sinar ini menembus kulit saat musim dingin juga, Talakoub menyarankan, untuk tetap mengaplikasikan sunscreen pada kulitmu secara rutin saat musim dingin.
Berdasarkan data dari Enviromental Protection Agency, pada saat langit cerah, kulit kita akan memperoleh sinar UV secara maksimal. Sedangkan saat langit memiliki awan yang tersebar atau scattered clouds, UV mentransmisi sinarnya sebanyak 89 persen. Sementara itu saat keadaan langit memiliki broken clouds, UV mentransmisi 73 persen. Lalu pada cuaca mendung UV mentransmisi sebanyak 31 persen.
Dengan kata lain, apapun cuacanya, kulitmu tidak akan pernah benar-benar aman dari serangan sinar UV.
Baca juga: 6 Sunscreen yang Tidak Menimbulkan Rasa Lengket di Kulit Wajah
Untuk melindungi dirimu dengan baik, Lortscher menyarankan untuk mengaplikasikan sunscreen pada kulitmu. Kamu perlu sunscreen yang setidaknya mengandung SPF 15 sebelum beraktivitas ke luar ruangan. Sama pentingnya dengan mengaplikasikannya sebelum keluar rumah, kamu pun perlu mengoleskan sunscreen secara rutin sepanjang hari. Hal ini penting untuk agar kulitmu tetap terlindungi selama kamu beraktivitas, khususnya ketika kamu akan menghabiskan banyak waktumu di luar ruangan.
Pengaplikasian sunscreen secara rutin ini tidak hanya membantu kulitmu tetap sehat, tetapi juga salah satu bentuk upaya untuk mencegah dan mengurangi potensi kanker pada tubuhmu. Apalagi paparan sinar matahari terus bertambah setiap hari, minggu, bulan, dan tahun dalam hidup kita. So, sebelum mengalami hal yang tidak diinginkan, tidak ada salahnya untuk mencegahnya dengan meminimalisir paparan sinar UV pada kulitmu, Ladies. Kamu punya produk sunscreen favorit?
Sumber: sheknows.com , Foto cover: medicalnewstoday.com