OUR NETWORK

Benarkah Mengonsumsi Probiotik akan Mempengaruhi Tekanan Darah Tubuh?

Berbeda dengan bakteri yang bisa menyebabkan sakit atau penyakit, ada juga bakteri baik yang memberi manfaat pada tubuh. Probiotik, misalnya, mengandung mikroorganisme hidup yang tidak jauh berbeda dengan jenis bakteri yang ada di dalam tubuh kita. Probiotik dapat ditemukan dalam suplemen, produk kecantikan, dan makanan tertentu seperti yoghurt. 

Probiotik dapat membantu menjaga mikrobioma halus tubuh seimbang dan sehat, menurut National Center for Complementary and Integrative Health.

Sementara lebih banyak penelitian masih diperlukan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik dapat mendukung kesehatan pencernaan dalam berbagai cara. Termasuk meredakan gejala sindrom iritasi usus besar (iritable bowel syndrome atau IBS), sembelit, atau diare terkait antibiotik. 

Namun, adakah cara probiotik bermanfaat bagi kita yang tidak hanya berasal dari kesehatan pencernaan kita?

Sebuah tinjauan ilmiah tahun 2014 yang diterbitkan dalam Hypertension menjawab pertanyaan tersebut dengan memeriksa sembilan penelitian yang melibatkan lebih dari 500 total orang dewasa untuk melihat apakah penggunaan probiotik berpotensi memiliki efek positif pada tekanan darah pasien.

Pemilik tekanan darah tinggi dapat mengambil manfaat dari probiotik

Benarkah Mengonsumsi Probiotik akan Mempengaruhi Tekanan Darah Tubuh?
Foto: pexels

Dalam meninjau studi tersebut, para peneliti menetapkan bahwa penggunaan probiotik—terutama yang mengandung banyak jenis bakteri—mengurangi tekanan darah tinggi pada pasien.

Rata-rata, mereka yang mengonsumsi probiotik mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,56 milimeter merkuri (mm Hg), serta penurunan tekanan darah diastolik rata-rata 2,38 mm Hg. Lama pengobatan juga terbukti relevan, karena perubahan tekanan darah hanya diamati pada pasien setelah delapan minggu penggunaan probiotik.

Menawarkan penjelasan yang mungkin untuk temuan ini, penulis utama studi Dr. Jing Sun, mengatakan “Kami percaya probiotik dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan memiliki efek positif lainnya pada kesehatan, termasuk meningkatkan kolesterol total dan lipoprotein densitas rendah, atau LDL, kolesterol; mengurangi glukosa darah dan resistensi insulin; dan dengan membantu mengatur sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan.” 

Namun, Dr. Sun mengakui bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum probiotik dapat dianggap sebagai pengobatan klinis resmi untuk hipertensi.

Metode untuk menurunkan tekanan darah

Tinjauan ilmiah yang lebih baru dari tahun 2020 yang diterbitkan dalam Lipids in Health and Disease mengamati 23 uji coba terkontrol. Tinjauan ini secara total melibatkan lebih dari 2.000 peserta untuk menentukan efek penggunaan probiotik terhadap tekanan darah pasien. 

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa suplementasi probiotik dikaitkan dengan penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik sedang hingga signifikan secara statistik pada pasien dengan tekanan darah tinggi. Namun, temuan ini tidak bertahan lama dan hanya bertahan sekitar delapan atau sepuluh minggu.

Meskipun penelitian secara keseluruhan tampak menjanjikan, para ahli menekankan faktor gaya hidup lain yang dapat dipertimbangkan oleh penderita hipertensi saat ingin menurunkan tekanan darahnya. 

Baca juga: Manfaat Probiotik Bagi Kesehatan Kulit Wanita

Faktor-faktor tersebut termasuk berolahraga teratur setiap minggu, mengelola tingkat stres, membatasi penggunaan alkohol, dan mengurangi asupan natrium (melalui Penn Medicine). Selain makan lebih sedikit garam, Ladies juga dapat membantu membersihkan natrium dari sistem tubuhmu dengan meningkatkan asupan kalium dengan makanan seperti ubi, yogurt, salmon, dan banyak lagi.

Namun, bagi mereka yang masih tertarik untuk mencoba suplementasi probiotik, pastikan untuk berkonsultasi dengan doktermu. Penggunaan probiotik tidak disarankan untuk semua orang, termasuk mereka yang memiliki penyakit kritis, kekebalan yang lemah, atau yang baru saja menjalani operasi. Probiotik juga dapat memiliki efek samping potensial seperti reaksi alergi, sakit perut ringan, kembung, diare, atau gas.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles