Menopause akan terjadi di masa tua seorang wanita ketika indung telurnya tidak lagi melepaskan sel telur setiap bulan, menurut Healthline. Meskipun menopause dapat terjadi antara usia 40 dan 60 tahun, umumnya masa menopause terjadi sekitar usia 51 tahun.
Menopause mungkin terjadi jika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama lebih dari enam bulan, tetapi itu hanya dapat dikonfirmasi ketika dia tidak mengalami menstruasi selama setahun penuh. Namun, gejala seperti rambut menipis, kulit kering, gejala hot flashes, dan penambahan berat badan mungkin muncul bertahun-tahun sebelum menopause, yang disebut perimenopause.
Gejala hot flashes antara lain:
- Sensasi panas atau hangat dan berkeringat pada tubuh bagian atas, terutama wajah, leher, atau dada.
- Wajah memerah dan muncul bercak.
- Palpitasi atau jantung berdegup dengan cepat.
- Muncul perasaan cemas.
- Kesemutan di jari-jari
Selama perimenopause, tubuh mulai memproduksi lebih sedikit estrogen, yang dapat menyebabkan keropos tulang. Perimenopause juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, yang membuatmu berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.
Meskipun setiap wanita mungkin mengalami gejala perimenopause yang berbeda, Ladies mungkin ingin mencatat gejala yang kamu alami sehingga mudah berdiskusi dengan dokter tentang perawatan jika perlu. Ladies juga harus mencatat tanggal menstruasi terakhir dan melaporkan setiap ketidakteraturan menstruasi.
Beberapa Tes untuk Menentukan Menopause
Menurut Healthline, dokter dapat memeriksa pH vagina untuk membantu menentukan apakah pasiennya sedang menopause atau tidak. Seorang wanita di masa reproduksinya akan memiliki pH 4,5, tetapi seorang wanita menopause akan memiliki pH sekitar 6.
Baca juga: 5 Mitos Menopause yang Dibantah Para Pakar
Tes darah juga dapat memeriksa kadar estrogen dan hormon perangsang folikel karena keduanya berubah selama menopause. Karena hipotiroidisme dapat meniru gejala menopause, dokter juga mungkin memeriksa hormon tiroid untuk menyingkirkan kondisi tiroid.
Dikombinasikan dengan tes ini, dokter dapat menguji kadar hormon anti-Mullerian, yang dapat membantu menentukan apakah seorang wanita telah atau akan segera mengalami periode menstruasi terakhirnya. FDA atau BPOM-nya Amerika Serikat menyetujui tes ini sehingga seorang wanita dapat mulai mengambil langkah-langkah dalam mencegah keropos tulang dan risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan menopause.
Menurut Cleveland Clinic, gejala seperti hot flashes umumnya hilang setelah menopause, namun kadar hormon yang rendah tetap menimbulkan risiko osteoporosis dan penyakit jantung. Dengan tetap aktif dan meningkatkan kalsium melalui pola makan yang sehat, Ladies dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan pascamenopause.
Baca lebih lanjut: healthdigest.com