today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Bahaya Duduk Terlalu Lama

Bahaya duduk terlalu lama akan berdampak langsung bagi kesehatan yang mungkin belum disadari, selain membuat otot dan sendi lemah serta kaku karena kurang aktif bergerak, juga dapat memperlambat metabolisme tubuh, mengganggu kinerja dalam mengatur tekanan darah, kadar gula darah, serta pembakaran lemak.

Jika dibiarkan berlarut-larut, kebiasaan tersebut dapat menimbulkan berbagai keluhan dan bahkan memicu penyakit tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna melindungi kesehatan.

Berbagai Bahaya Duduk Terlalu Lama

Bahaya Duduk Terlalu Lama Mungkin Setelah Ini Atur Polanya
Sumber: VOI.com

Nyeri kronis dapat memengaruhi otot punggung dan pinggul, menyebabkan otot-otot tersebut menjadi pegal dan nyeri. Postur duduk tidak benar juga dapat menekan cakram pada tulang belakang, sehingga menyebabkan nyeri menetap dalam jangka waktu lama. Selain itu ada beberapa bahaya lain yang perlu diketahui seperti

  1. Duduk terlalu lama dapat mengurangi pelepasan molekul seperti lipoprotein lipase, yang berperan dalam pengolahan lemak dan gula tubuh. Selain itu, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko sindrom metabolic, sehingga menyebabkan perut buncit.
  2. Berada dalam posisi ini terlalu lama memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang, otot punggung, dan leher. Menggunakan kursi ergonomis dapat membantu menjaga postur tubuh agar tetap nyaman.
  3. Ada lagi deep vein thrombosis (DVT) sehingga meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini umumnya terjadi pada pembuluh darah vena di area tungkai. Jika sering duduk terlalu lama, risiko DVT dapat lebih tinggi. Gejalanya sering kali muncul setelah kondisi tersebut sudah parah.
  4. Kaki dan bokong yang jarang digerakkan dapat menyebabkan atrofi otot, sehingga otot-otot tersebut menjadi lemah dan meningkatkan risiko cedera.
  5. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik dan bergerak. Jika dipadukan dengan kebiasaan buruk lainnya, seperti sering ngemil atau makan berlebihan, risiko peningkatan berat badan dan bahkan obesitas dapat meningkat secara signifikan.
  6. Kebiasaan duduk terlalu lama tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Orang jarang berolahraga lebih sering dan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami osteoporosis,

Cara Menekan Risiko Tinggi Menjadi Rendah

Bahaya Duduk Terlalu Lama Mungkin Setelah Ini Atur Polanya
Sumber: kompashealth.com

Untuk mengurangi risiko bahaya duduk terlalu lama, penting bagi kita menjadi lebih aktif dan menghindari kebiasaan tersebut secara berlebihan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Berdiri dan bergeraklah setiap 30 menit. Pasang alarm atau pengingat pada perangkat untuk berdiri atau berjalan-jalan sebentar setiap 30 menit sekali.
  2. Gunakan transportasi umum atau tangga Jika memungkinkan, pilihlah untuk berdiri atau menggunakan tangga daripada lift. Ini akan memberi Anda kesempatan untuk bergerak lebih banyak dan meningkatkan aktivitas fisik.
  3. Manfaatkan standing desk Jika Anda bekerja di depan komputer dalam waktu yang lama, pertimbangkan untuk menggunakan meja berdiri (standing desk) jika tersedia. Hal ini akan memungkinkan untuk bekerja sambil berdiri.
  4. Aktifkan diri saat berkomunikasi Jika Anda menelepon atau menghubungi rekan kerja, manfaatkan kesempatan tersebut untuk berdiri atau berjalan-jalan. Anda bisa menggunakan headset atau telepon nirkabel sehingga Anda tetap dapat bergerak tanpa terbatas oleh kabel.

Baca juga: 7 Faktor Kesehatan Jantung yang Perlu Kamu Waspadai, Duduk Terlalu Lama Termasuk!

Selain tips-tips di atas, penting untuk tetap menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan. Melakukan olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengimbangi waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk. Konsumsi makanan sehat dan seimbang serta perhatikan pola tidur yang cukup juga akan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Duduk terlalu lama memang tidak disarankan, bukan berarti harus berhenti dan memilih pekerjaan di lapangan. Dengan cara menghindari saja, sudah cukup dalam mengurangi risiko berbagai penyakit.

Must Read

Related Articles