OUR NETWORK

Apakah Makanan Sugar Free Benar-benar Baik untuk Tubuh? Begini Kata Para Ahli

Gula memang manis, tapi tidak untuk kesehatanmu. Menambahkan gula ke dalam makanan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, dan tentu saja timbangan yang lebih tinggi. 

American Heart Association mengatakan bahwa tambahan gula tidak boleh lebih dari 6% kalori harian. Untuk diet 2.000 kalori, itu berarti 120 kalori atau 30 gram gula tambahan. Sebagai gambaran, susu UHT dengan rasa manis 250 ml mengandung 17 gram gula tambahan. 

 Namun kini, kamu bisa beralih ke makanan sugar free atau bebas gula untuk memuaskan rasa manismu. Hampir setiap makanan manis sekarang memiliki versi sugar free-nya, dari es krim hingga kue kering. 

Sayangnya ada kabar buruk bagi kamu penggemar makanan manis sugar free. Banyak dari produk ini mengandung pemanis buatan yang mungkin tidak baik bagi kesehatan. Aspartam, misalnya, telah dikaitkan dengan obesitas, tinitus, dan bahkan kemungkinan berhubungan dengan kanker. 

Sakarin telah dikaitkan dengan penambahan berat badan, sedangkan stevia mungkin memiliki efek samping dan mempengaruhi fungsi ginjal. Sucralose, pemanis lain yang banyak digunakan, berpotensi mengurangi toleransi glukosa dan bahkan merusak DNA, menurut Consumer Lab.

Makanan penutup bebas gula mungkin tidak membantumu menurunkan berat badan

Apakah Makanan Sugar Free Benar-benar Baik untuk Tubuh? Begini Kata Para Ahli
Foto: freepik

Menurut Food Network, makanan penutup bebas gula belum tentu bebas kalori. Beberapa akan memiliki lemak yang sama banyaknya dengan rekan-rekan makanan manis biasa. 

Selain itu, karena makanan penutup bebas gula mengandung pemanis non-nutrisi yang diproses secara kimia, makanan penutup tersebut dapat memberi sinyal ke otak untuk makan lebih banyak makanan manis. Pemanis buatan juga diproses di tubuh secara berbeda dari gula, menurut New York Presbyterian Health. 

Tubuhmu akan mengira ia mendapatkan gula, padahal tidak mendapatkan energi dari gula. Kondisi ini bisa menurunkan gula darah dan menyebabkan kamu makan lebih banyak. Lebih banyak makanan berarti lebih banyak kalori dan penambahan berat badan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar tidak menggunakan pemanis non-nutrisi karena tidak banyak membantu menurunkan berat badan. Faktanya, penggunaan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian. 

Daripada menggunakan makanan bebas gula untuk mengurangi gula, WHO mengatakan yang terbaik adalah mengurangi makanan yang rasanya manis dari pola makanmu untuk meningkatkan kesehatanmu, Ladies.

Cara mengurangi keinginan makan makanan manis

Apakah Makanan Sugar Free Benar-benar Baik untuk Tubuh? Begini Kata Para Ahli
Foto: freepik

Klinik Cleveland menawarkan beberapa saran tentang cara mengurangi gula dalam makananmu daripada mengandalkan makanan penutup bebas gula. Ini bisa dimulai dengan kopi atau teh pagi. 

Jika kamu sudah menambahkan dua sendok teh gula ke minuman pagi, kurangi gula secara bertahap setiap minggunya. Daripada mengandalkan minuman manis (atau minuman bebas gula), gantilah dengan lebih banyak air sepanjang hari. Jika kamu minum jus, encerkan dengan air untuk mengurangi rasa manis di lidahmu. 

New York Presbyterian Health menyarankan untuk mengatur asupan gula dengan menambahkan buah sendiri ke dalam yogurt tanpa pemanis. Daripada mengandalkan saus salad yang dibeli di toko, buatlah sendiri menggunakan minyak zaitun, jus lemon, dan rempah-rempah. 

Selain itu ada baiknya juga membaca label makanan untuk memeriksa tambahan gula. Kamu mungkin tidak bisa menghilangkannya sepenuhnya, tetapi menyadari berapa banyak gula yang sudah kamu konsumsi adalah cara yang baik untuk membuat pilihan yang lebih sehat.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles