OUR NETWORK

Amankah Makan Makanan Fermentasi saat Perut Kosong?

Makanan fermentasi memiliki momen besar di dunia kesehatan akhir-akhir ini, dan mudah untuk mengetahui alasannya. Bagaimanapun, makanan fermentasi terbukti mendiversifikasi mikrobioma usus, meningkatkan sistem pencernaan, dan menurunkan peradangan. Selain itu, makanan fermentasi pun sangat lezat. Beberapa jenis makanan fermentasi yang naik pamornya, seperti kimchi, kombucha, dan kefir, dapat sangat mudah masuk ke daftar menu favoritmu karena kelezatannya. 

Namun, mengingat makanan fermentasi memiliki sifat asam, Ladies mungkin bertanya-tanya apakah baik, dari segi kesehatan usus, untuk makan makanan fermentasi dengan perut kosong. Simak paparan di bawah ini dari Sarah Greenfield, RD, CSSD. Dia adalah ahli diet obat fungsional yang berspesialisasi dalam semua hal kesehatan usus. Let’s go!

Apakah aman makan makanan fermentasi saat perut kosong?

Amankah Makan Makanan Fermentasi saat Perut Kosong?
Foto: healthline

Singkatnya: itu tergantung. Secara umum, jika ususmu dalam kondisi yang baik dan tubuhmu biasanya merespons makanan fermentasi dengan baik, memakannya dengan perut kosong seharusnya baik-baik saja. 

“Makanan fermentasi biasanya baik untuk dimakan saat perut kosong karena membantu mendukung pencernaan,” kata Greenfield. “Makanan pahit merangsang produksi empedu dan HCL, yang membantu tubuh mencerna makanan lebih efisien. Mereka juga mengandung asetat, yang membantu memberi makan dan bahan bakar bakteri baik di usus,” lanjutnya.

Namun, ada pengecualian untuk aturan umum ini, terutama jika Ladies memiliki kepekaan terhadap makanan tertentu, kondisi kesehatan, dan/atau ketidakseimbangan.

Siapa yang tidak boleh makan makanan fermentasi saat perut kosong?

Amankah Makan Makanan Fermentasi saat Perut Kosong?
Foto: womenshealth

Untuk memulai, Greenfield selalu berhati-hati untuk mencatat bahwa meskipun makanan tertentu dapat bermanfaat bagi seseorang, tidak berarti makanan tersebut aman bagi semua orang. Setiap tubuh berbeda dan dapat bereaksi buruk atau baik terhadap item tertentu. Misalnya, jika Ladies sensitif atau reaktif terhadap kubis, mengonsumsi kimchi atau asinan kubis dapat memperburuk gangguan pencernaan alih-alih membantu memperbaikinya… terutama jika Ladies mengonsumsinya saat perut kosong.

Selain itu, jika Ladies sedang berjuang dengan gangguan pencernaan atau sakit perut, Greenfield memperingatkan agar tidak makan makanan fermentasi dengan perut kosong. Bahkan mungkin hindari makanan berfermentasi secara keseluruhan. 

“Jika mikrobioma usus Anda tidak seimbang, makanan fermentasi sebenarnya dapat membuat banyak ketidaknyamanan pencernaan dalam bentuk kembung. Bahkan diare dan sembelit dalam beberapa kasus,” katanya. 

Baca juga: Segala Hal Tentang Fermented Skincare yang Harus Kamu Tau!

Greenfield juga menyebutkan bahwa mereka yang menderita IBS (irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar) mungkin juga berjuang untuk mentolerir makanan fermentasi karena ketidakseimbangan usus. Hal yang sama berlaku untuk orang yang memiliki yeast overgrowth

“Saya melakukan banyak pengujian sensitivitas makanan. Dan jika saya menemukan tingkat reaktivitas yang tinggi terhadap candida albicans, biasanya itu merupakan indikasi bahwa makanan fermentasi tidak akan ditoleransi ataupun meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” katanya.

Dengan demikian, makanan fermentasi memang memiliki potensi yang baik untuk ususmu. Tetapi jika Ladies berurusan dengan masalah pencernaan atau sensitivitas, mungkin yang terbaik adalah mengkonsumsinya dalam jumlah sedang dan tidak dengan perut kosong.

Bagaimana cara mengetahui apakah makanan fermentasi dapat membantu atau justru menyakiti pencernaanmu?

Amankah Makan Makanan Fermentasi saat Perut Kosong?
Foto: researchfeatures

Cukup banyak orang yang merasa mereka mungkin reaktif terhadap makanan tertentu, tetapi ​​tidak dapat menunjukkan dengan tepat makanan pemicu tersebut. Jika Ladies berada di area abu-abu ini, ada baiknya mengetahui apa yang akan dan tidak boleh terjadi setelah makan makanan fermentasi.

“Jika Anda memiliki pergerakan usus yang baik, tingkat energi yang baik, sedikit peradangan kulit, dan tidak ada distensi usus besar setelah makan, kemungkinan besar Anda aman untuk makan makanan fermentasi dengan perut kosong,” kata Greenfield. “Tetapi jika Anda memakannya dan menjadi kembung segera setelahnya atau memiliki gejala lain, itu bisa menandakan bahwa tubuh Anda bereaksi buruk terhadapnya.” Gejala lain yang dimaksud antara lain kelelahan, kelesuan, kulit meradang seperti kemerahan dan eksim, ketombe, dan/atau gatal-gatal pada vagina.

Ada baiknya bagi Ladies untuk melakukan tes sensitivitas makanan di bawah bimbingan praktisi kedokteran fungsional. Tes ini dapat mengetahu pasti apakah makanan fermentasi berkontribusi terhadap gejala-gejala ini. Selain itu, tes ini pun dapat membantu untuk mengetahui tanda-tanda tambahan dari ketidakseimbangan mikrobioma dan candida overgrowth

“Perhatikan kabut otak, lapisan putih di lidah, mengidam gula yang intens, iritasi kulit yang tiba-tiba, tinja yang encer atau sulit dikeluarkan, dan ketidakteraturan gula darah,” saran Greenfield. Jika dan ketika gejala ini muncul, sebaiknya hentikan asupan makanan fermentasi dan konsultasikan dengan ahlinya.

 

Sumber: wellandgood

Must Read

Related Articles