today-is-a-good-day
OUR NETWORK

9 Manfaat Kesehatan Tak Terduga dari Sayuran Cruciferous (Bagian 2)

Sayuran seperti brussel sprouts, brokoli, kembang kol, arugula, kol, lobak, collard, dan sawi masuk ke dalam keluarga sayuran cruciferous. Sayuran jenis ini ternyata memiliki banyak manfaat luar biasa loh, Ladies. Mulai dari mengurangi risiko kanker, membantu menurunkan dan mempertahankan berat badan, membantu melindungi dari demensia!

Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini! Pastikan kamu sudah membaca bagian satunya dulu, Ladies!

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans serta kolesterol secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mengonsumsi lebih banyak sayuran—termasuk sayuran cruciferous, yang kaya serat—dapat membantu menurunkan kolesterol. Selain itu juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung.

Sayuran cruciferous mungkin memberikan lebih banyak manfaat untuk kesehatan jantung dibanding sayuran lainnya. Glukosinolat yang ditemukan dalam sayuran silangan membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif, yang berperan dalam penyakit jantung. Memang, sebuah studi tahun 2011 menganalisis pola makan lebih dari 130.000 orang dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi sayuran dalam jumlah yang lebih besar memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan dari semua penyebab yang lebih rendah.

2. Dapat melindungi fungsi kognitif

9 Manfaat Kesehatan Tak Terduga dari Sayuran Cruciferous (Bagian 2)
Foto: freepik

Fungsi kognitif mencakup aktivitas otak yang kompleks, seperti memori, pemrosesan, perhatian, dan fungsi eksekutif, misalnya penalaran, pemecahan masalah, perencanaan, dan multi-tasking. 

Banyak hal yang dapat memengaruhi fungsi kognitif, termasuk genetika, usia, cedera otak, dan kondisi kesehatan kronis seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Pola makan telah ditemukan berperan dalam melindungi fungsi kognitif, dengan pola makan tinggi sayuran, ikan, biji-bijian, dan minyak zaitun terkait dengan peningkatan kemampuan kognitif.

Senyawa aktif biologis dalam sayuran silangan mungkin menawarkan manfaat tambahan untuk kesehatan otak. Isothiocyanate yang dihasilkan oleh pemecahan glukosinolat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit otak. 

Pada orang dewasa yang lebih tua, peradangan kronis ditemukan meningkatkan risiko penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia, termasuk demensia dan penyakit Alzheimer. Menurut tinjauan penelitian tahun 2021, penelitian pra-klinis berulang kali menunjukkan bahwa zat aktif dalam sayuran silangan memiliki efek pelindung saraf pada perkembangan penyakit Alzheimer. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

3. Menurunkan risiko diabetes tipe 2

Dengan diabetes tipe 2, tubuh tidak mengatur gula dengan baik dan tidak menggunakannya secara efisien sebagai sumber bahan bakar). Ini disebabkan oleh pankreas yang tidak mampu membuat cukup hormon insulin, yang membantu memasukkan gula ke dalam sel. Sel-sel tidak merespons insulin sebagaimana mestinya, yang berarti mereka tidak menyerap banyak gula. Hal ini menyebabkan gula darah tinggi jangka panjang yang, jika dibiarkan tidak terkendali, dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan, peredaran darah, dan saraf.

Pola makan yang tidak sehat dan obesitas adalah penyebab utama diabetes tipe-2. Menurunkan berat badan dan makan lebih banyak sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat membantu mencegah dan mengendalikan diabetes tipe 2. 

Sayuran silangan, dengan kandungan seratnya yang tinggi, dapat membantu mengontrol gula darah dan membantu penurunan berat badan. Faktanya, sebuah studi tahun 2023 menunjukkan bahwa asupan sayuran yang lebih tinggi menurunkan risiko diabetes tipe 2 di antara hampir 55.000 peserta, dan konsumsi sayuran cruciferous, khususnya, dikaitkan dengan risiko yang jauh lebih rendah. Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil sebagian karena penurunan indeks massa tubuh (BMI).

4. Meningkatkan kesehatan usus

9 Manfaat Kesehatan Tak Terduga dari Sayuran Cruciferous (Bagian 2)
Foto: freepik

Kesehatan usus tidak hanya terkait dengan sistem pencernaan. Usus yang sehat memiliki efek luas pada kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu mencegah kondisi seperti kelebihan berat badan dan obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit hati.

Makan lebih banyak sayuran silangan dapat meningkatkan kesehatan usus dan kesehatan secara keseluruhan dengan meningkatkan asupan serat. Mikrobiota usus di usus besar memecah serat dan memfermentasinya menggunakan enzim. Fermentasi menciptakan asam lemak rantai pendek, yang mengurangi pH usus besar. PH yang lebih rendah berbahaya bagi bakteri jahat dan bermanfaat bagi bakteri baik.

Selain itu, sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa glukosinolat dalam sayuran cruciferous mendorong perkembangbiakan beberapa jenis mikrobiota yang baik. Para peneliti juga menemukan bahwa efek ini mungkin lebih besar ketika dua jenis sayuran silangan yang berbeda digabungkan, brokoli dan Brussel sprout, misalnya. Ini karena sayuran silangan yang berbeda memiliki susunan fitokimia yang berbeda, sehingga mereka memiliki jenis glukosinolat yang berbeda. Namun, penelitian yang ada masih belum meyakinkan, dan diperlukan lebih banyak penelitian ilmiah untuk mengkonfirmasi temuan ini.

5. Meningkatkan kesehatan tulang

Ketika Ladies mencapai usia 50 tahun, Ladies mulai kehilangan massa tulang lebih cepat daripada yang dapat dibangun kembali oleh tubuh.

Dalam lima sampai tujuh tahun setelah wanita memasuki masa menopause, mereka mungkin kehilangan sebanyak 20% dari massa tulang mereka. Hal ini meningkatkan risiko patah tulang dan penyakit tulang seperti osteoporosis. Tetapi bahkan jika Ladies masih berusia 20 atau 30 tahun, merawat tulang tetap akan bermanfaat.

Semakin banyak tulang yang Ladies bangun pada usia 30 tahun, semakin banyak yang Ladies miliki ketika mulai kehilangannya pada usia 50 tahun.

Salah satu cara untuk melindungi tulang adalah dengan makan lebih banyak sayuran silangan. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa wanita pascamenopause yang makan lebih banyak sayuran silangan memiliki insiden patah tulang yang lebih rendah. Kadar vitamin K yang tinggi dalam sayuran silangan dapat menjelaskan temuan tersebut. Satu cangkir daun chard Swiss memiliki 477% dari DV. Secangkir kubis Brussel memiliki 130%. 

Baca juga: Lakukan Gerakan Olahraga Ini untuk Jaga Kesehatan Punggung dan Tulang Belakang

Vitamin K penting untuk kesehatan tulang, dan penelitian telah menunjukkan bahwa asupan vitamin yang tinggi terkait dengan insiden patah tulang yang lebih rendah.

Penjelasan lainnya adalah fitokimia dalam sayuran cruciferous–termasuk glukosinolat dan turunannya–dapat mengurangi stres oksidatif yang dapat merusak sel tulang yang sehat. Mereka juga dapat mendorong aktivitas dalam sel pembangun tulang dan resorpsi tulang yang lebih rendah, yang merupakan pemecahan tulang oleh tubuh.

6. Mendukung kehamilan yang sehat

Wanita hamil harus memberi perhatian khusus pada nutrisi mereka. Nutrisi tertentu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, dan kekurangan beberapa nutrisi dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat lahir. 

Sayuran cruciferous adalah sumber vitamin B folat yang baik, yang merupakan nutrisi penting bagi calon ibu. Folat membantu menciptakan materi genetik, termasuk DNA, dan membantu sel membelah. Jika wanita tidak mendapatkan jumlah zat besi yang cukup selama kehamilan, risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf seperti spina bifida meningkat. Ini juga dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah.

Selain itu, penelitian awal telah menemukan bahwa fitokimia dalam sayuran dapat memiliki efek perlindungan pada bayi dan di kemudian hari. Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa melengkapi diet tikus hamil dengan fitokimia dari sayuran memberikan perlindungan yang signifikan dari leukemia dan limfoma pada keturunannya. Fitokomia juga melindungi dari kanker paru-paru saat tikus menua. 

Studi tahun 2009 lainnya menemukan hubungan antara konsumsi sayuran silangan dan tumor otak masa kanak-kanak (melalui Oregon State University). Para peneliti menemukan dalam studi tikus bahwa bayi yang ibunya telah menerima suplemen fitokimia pelindung Indole-3-carbinol selama kehamilan memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan jenis tumor otak yang disebut astrositoma anaplastik. Suplemen tersebut secara alami dapat ditemukan dalam sayuran silangan.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles