Entah itu menonton serial favorit secara berlebihan atau begadang hingga pertandingan bola terakhir, banyak dari Ladies yang cenderung menyalakan televisi di kamar tidur hingga larut malam.
Faktanya, memiliki TV di kamar tidur menjadi semakin umum di zaman sekarang ini. Selain itu, menggunakan TV untuk hiburan sebelum tidur dan alat bantu tidur pun semakin sering digunakan.
Meskipun tampaknya tidak berbahaya untuk tertidur dengan acara favoritmu diputar sebagai latar belakang saat kamu tidur, sebenarnya kamu bisa melakukan lebih banyak kerugian daripada manfaat.
Northwestern University melaporkan bahwa paparan cahaya dalam jumlah sedang saat tidur dapat mengganggu fungsi kardiovaskular dan meningkatkan resistensi insulin. Selain itu, sebuah penelitian pada tahun 2014 yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan adanya hubungan antara memiliki televisi di kamar tidur dan obesitas pada masa kanak-kanak.
Jadi, jika kamu memilih untuk menggunakan TV sebagai lampu malam, berikut beberapa hal yang mungkin akan terjadi.
1. Hutang tidur akan meningkat
Menurut Mayo Clinic, rata-rata orang dewasa membutuhkan tujuh jam atau lebih tidur setiap malamnya. Jika kamu membiarkan TV menyala terlalu lama di malam hari, kamu akan kehilangan jumlah waktu tidur yang kamu perlukan dan, sebagai akibatnya, mengembangkan apa yang dikenal sebagai utang tidur.
Hutang tidur adalah selisih antara berapa banyak tidur yang kamu butuhkan dan berapa banyak yang sebenarnya kamu dapatkan. Akumulasi utang tidur dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Ini termasuk peningkatan risiko terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Selain itu, jika kamu tidak mendapatkan istirahat malam yang cukup, risiko kamu melukai diri sendiri di siang hari akan meningkat. Hutang tidur telah dikaitkan dengan cedera akibat kecelakaan mobil, serta jatuh dan patah tulang pada orang lanjut usia.
2. Tingkat melatonin tubuh bisa menurun
Cahaya yang dipancarkan oleh televisi dikenal sebagai cahaya biru, dan ini bisa sangat mengganggu tidur seseorang, menurut Sleep Foundation. Secara khusus, cahaya biru dapat mengganggu ritme sirkadian, siklus tidur-bangun di tubuhmu.
Menurut penelitian tahun 2003 yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinology and Metabolism, paparan cahaya biru dapat menyebabkan produksi melatonin, hormon yang membuat kamu mengantuk, tertekan. Akibatnya, otak mungkin tidak menganggap ini malam hari, meski kamu sedang di tempat tidur.
Menurut Harvard Medical School, dalam penelitian di mana pasien terpapar cahaya biru dan hijau, pasien yang terpapar cahaya biru mengalami penurunan kadar melatonin dua kali lebih lama. Selain itu, sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan di Frontiers in Physiology menunjukkan bahwa seperlima orang yang terpapar cahaya biru menunjukkan penurunan kualitas tidurnya, dan sepertiganya juga menunjukkan penurunan durasi tidur.
3. Otak tidak bisa rileks
Menonton TV, baik itu sitkom atau pertandingan sepak bola, akan merangsang otakmu. Musik, suara, dan lampu bekerja sama untuk menjaga pikiranmu tetap aktif dan menyulitkanmu untuk tenang.
Sebuah studi pada tahun 2015 yang dilakukan oleh para ilmuwan di Bergen, Norwegia menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan perangkat elektronik seperti ponsel pintar dan televisi sebelum tidur mengalami durasi tidur yang lebih pendek, membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur, dan tidur lebih gelisah. Menurut penelitian, sebagian dari hal tersebut mungkin berasal dari rangsangan yang disebabkan oleh konten yang sedang dilihat.
Menurut Anchorage Sleep Center, membiarkan TV menyala saat kamu tidur dapat mengganggu tidurmu. Bahkan saat kamu tidak sadarkan diri, suara yang berasal dari televisi masih tersaring ke dalam otakmu.
Selain itu, gambar yang kamu konsumsi sebelum tertidur masih dapat memengaruhimu setelah kamu tertidur. Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Dreaming menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi media kekerasan sebelum tidur cenderung mengalami mimpi kekerasan, dan mereka yang melihat media dengan konten seksual sering kali mengalami mimpi bermuatan seksual. Hasilnya, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa media dapat memengaruhi pikiran kita bahkan ketika kita sedang tidur.
4. Berat badan bisa terpengaruh
Meskipun terdengar meresahkan, sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya seperti membiarkan TV menyala saat kamu menonton acara Z dapat menyebabkan berat badanmu bertambah.
Sebuah penelitian pada tahun 2019 yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa wanita yang tidur dengan cahaya buatan, termasuk televisi, memiliki peningkatan risiko obesitas. Studi tersebut mencatat bahwa wanita yang tidur dengan sumber cahaya buatan dapat melihat peningkatan indeks massa tubuh sebesar 10% atau lebih dan 30% lebih mungkin mengalami obesitas.
Hubungan antara cahaya malam hari dan obesitas dikuatkan oleh sebuah penelitian tahun 2023 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang tidur dengan cahaya terang di malam hari memiliki kemungkinan 40% lebih besar mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidak tidur.
Ada beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap hasil ini, menurut penelitian. Hal ini termasuk dampak cahaya pada jam sirkadian kita, yang pada gilirannya dapat mengubah fungsi metabolisme. Kedua, pengaruh cahaya terhadap produksi melatonin bisa menjadi salah satu faktornya. Selain mengatur tidur, melatonin juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang dapat dipengaruhi oleh gangguan produksi melatonin.
Hal apa lagi sih yang akan terjadi pada tubuhmu jika kamu menyalakan televisi saat tertidur? Lalu adakah manfaat dari menyalakan televisi saat tertidur? Nantikan ulasan selanjutnya hanya di MeraMuda, Ladies!
Sumber: healthdigest.com