today-is-a-good-day
OUR NETWORK

6 Eating Disorder yang Umum Terjadi dan Gejalanya

Eating disorder atau gangguan pola makan ternyata cukup umum terjadi lho, Ladies. Gangguan ini termasuk dalam Mental Disorder dan ditangani secara medis untuk mengubahnya. Berdasarkan penelitian, hamper 20 juta wanita dan 10 juta pria di Amerika pernah mengalami eating disorder. Ada 6 jenis eating disorder yang umum di masyarakat ladies. Berikut penjelasannya, Ladies.

Baca juga: Pil Diet dan Pencahar Berpotensi Tingkatkan Gangguan Makan pada Remaja

1. Anorexia Nervosa

Anorexia merupakan salah satu eating disorder yang banyak dialami orang dewasa dan biasanya wanita yang mengalaminya Ladies. Mereka yang mengalami anorexia biasanya merasa kelebihan berat badan, walaupun mereka sebenarnya sangat kurus lho. Beberapa gejalanya:

  • Sangat kurus jika dibandingkan dengan mereka yang seumuran dan setinggi dirinya.
  • Memiliki pola makan yang sangat ketat
  • Rasa takut yang besar akan naik berat badan
  • Obsesi kurus dan berulang kali menyangkal bahwa badannya kekurusan

6 Eating Disorder yang Umum Terjadi dan Gejalanya
Foto: pexels.com

2. Bulimia Nervosa

Mereka yang mengalami bulimia biasanya makan sangat berlebihan hingga penuh pada waktu tertentu. Kemudian berusaha mengeluarkan semua makanan tersebut dengan memuntahkannya pada waktu yang lain. Gejalanya:

  • Situasi berulang ‘binge eating’ dan tidak bisa mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi saat situasi tersebut
  • Situasi berulang ‘muntah’ yang mencegah mereka naik berat badan
  • Kepercayaan diri sangat dipengaruhi berat dan bentuk badan
  • Takut berlebihan akan naik berat badan

3. Binge Eating Disorder

Binge Eating Disorder (BED) adalah perilaku mengonsumsi makanan yang berlebihan dan tidak bisa mengontrolnya. Berbeda dengan bulimia, mereka tidak peduli dengan jumlah kalori yang mereka makan. Gejalanya:

  • Makan dalam jumlah banyak secara sembunyi-sembunyi dan terus-menerus hingga sangat kekenyangan walaupun mereka tidak kelaparan
  • Tidak bisa mengontrol diri saat episode BED terjadi
  • Merasa malu, jijik, atau bersalah saat mengingat episode BED mereka
  • Tidak membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi

6 Eating Disorder yang Umum Terjadi dan Gejalanya
Foto: pexels.com

4. Pica

Pica merupakan perilaku untuk memakan sesuatu yang bukan makanan seperti tanah, kapur, sabun, kertas, dan sebagainya. Seseorang dianggap memiliki Pica jika dia makan sesuatu yang secara budaya dan norma sekitar tidak normal.

Pica biasanya terjadi pada anak kecil, wanita hamil, dan pada mereka yang disabilitas. Mereka yang mengalami Pica beresiko keracunan, infeksi, luka pada pencernaannya dan defisit nutrisi. Jika benda yang mereka makan berbahaya, resikonya bisa fatal, Ladies.

5. Rumination Disorder

Merupakan perilaku untuk mengunyah makanan yang sudah dikunyah, lalu ditelan, dikunyah lagi, lalu dimuntahkan atau ditelan lagi. Kegiatan ini biasanya berlangsung 30 menit setelah makan berat. Rumination Disorder biasanya muncul di bayi 3 sampai 12 bulan dan akan hilang seiring pertambahan usia.

Jika orang dewasa mengalami gangguan ini, mereka perlu melakukan terapi agar gangguan ini hilang, Ladies. Beberapa efek dari Rumination Disorder antara lain berat badan menurun dan malnutrisi berat.

6 Eating Disorder yang Umum Terjadi dan Gejalanya
Foto: pexels.com

6. Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder

Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder atau ARFID biasanya terjadi pada anak di bawah umur 7 tahun namun kadang bisa sampai dewasa lho. ARFID berbeda dengan mereka yang suka milih-milih makanan ya. Gejalanya:

  • Menghindari atau membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi
  • Merasa jijik dan tidak nafsu makan saat melihat tekstur, wangi, rasa, warna, ataupun temperatur tertentu dari suatu makanan
  • Memiliki pola makan tertentu yang mengganggu saat bersosialisasi
  • Berat badan turun
  • Defisit nutrisi atau bergantung pada suplemen tertentu

Baca juga: Kombinasi Makanan Aneh serta Kelainan Pola Makan Bernama ‘Concocting’

Jika kamu atau salah satu orang terdekat kamu mengalami eating disorder, sebaiknya konsultasikan ke dokter ya. Dikhawatirkan gangguan makan ini akan memberikan efek yang lebih berbahaya jika dibiarkan dalam jangka panjang. Stay healthy, Ladies!

 

Sumber: Healthline

Must Read

Related Articles