Bila kamu mengalami kesulitan tidur sebaiknya tidak langsung beralih mengonsumsi obat tidur untuk membantumu terlelap ya, Ladies. Tapi, jika kamu sudah dalam tahap yang cukup parah dan telah diberi resep obat tidur oleh dokter, maka, ada beberapa fakta yang perlu kamu ketahui sebelum mengonsumsinya. Mulai dari pemakaian hingga risiko yang muncul setelah mengonsumsi obat tersebut, sebagaimana dalam ulasan yang dilansir dari All Women’s Talk berikut ini.
1. Gangguan konsentrasi
Efek samping utama dari obat tidur ialah terjadinya gangguan konsentrasi atau berpikir pada otakmu selama sehari setelah kamu meminumnya. Tidak hanya kesulitan berpikir, kamu juga akan merasa kebingungan terkait tempat, waktu, kegiatan, hingga melakukan kesalahan yang tidak biasanya kamu lakukan. Selain itu, pil tidur juga merusak daya ingat pada hari berikutnya. Oleh karena itu, bagi kamu yang memiliki kegiatan penting keesokan harinya, sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini. Meskipun begitu, tidak semua obat tidur memberikan efek yang sama. Ada beberapa obat tidur yang hanya akan berdampak pada pagi harimu, sementara pada sisa hari, daya konsentrasimu tetap mampu berjalan seperti biasa.
2. Gangguan Kinerja
Efek samping lain yang dapat muncul ialah gangguan kinerja. Obat ini akan sangat buruk dikonsumsi bagi kamu yang sering mengendarai kendaraan. Obat tidur diperuntukkan untuk memberimu durasi beristirahat selama delapan jam. Jika kamu telah terbangun dan pergi berkendara sebelum durasi habis, maka kemampuan mengemudimu akan terganggu bahkan tampak seperti orang yang mabuk. Pasalnya, obat tidur dapat memperlambat kemampuan bereaksi dan koordinasi antara otak dan tubuh. Untuk melakukan kegiatan sederhana saja memberi hasil yang cukup buruk, apalagi berkendara.
3. Penggunaan dalam jangka waktu pendek
Sangat tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat tidur dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dikarenakan, tubuhmu akan semakin resisten terhadap obat tersebut. Sehingga, semakin lama dosis yang kamu butuhkan akan semakin tinggi, bahkan, bisa jadi insomnia yang kamu alami tidak dapat disembuhkan. So, bila kamu ingin menggunakan obat tidur, sebaiknya hanya gunakan sesekali di saat masalah tidur yang parah.
4. Obat tidur terbagi menjadi beberapa level yang berbeda
Seluruh obat tidur bekerja dengan cara memperlambat sistem saraf. Tapi tidak semua obat bekerja dengan kadar yang sama. Terdapat beberapa kelas yang bekerja dengan cara yang berbeda, tentu saja dengan risiko yang berbeda pula. Misalnya, jenis hipnotik sedative benzodiazepine, pil tidur ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan gangguan berpikir di hari berikutnya. Pil ini dapat kehilangan efektivitasnya dalam kurun waktu 3 hingga 4 minggu, dan pil ini dapat menyebabkan ketergantungan tertinggi. Pil tidur yang termasuk ke dalam jenis ini ialah Prosum, Dalmane, Doral, Restoril, dan Halcion.
Kemudian, jenis hipnotik sedative non-benzodiazepin, meski cara kerjanya hampir sama dengan jenis sebelumnya, pil ini memiliki efek samping yang sedikit lebih banyak. Pil ini dapat menyebabkan depresi, sakit kepala, dan rebound insomnia. Pil tidur yang tergolong dalam jenis ini ialah Ambien, Sonata, dan Lunesta. Lalu, jenis melatonin receptor agonist hypnotic sleeping pills, seperti Rozerem, bekerja dengan meniru hormone tidur melatonin. Dengan risiko ketergantungan yang lebih sedikit, pil ini hanya berguna untuk mereka yang kesulitan tidur, hingga tidak tertidur. Jenis lainnya ialah antidepressants, pil ini kadang-kadang juga digunakan untuk memperbaiki masalah tidur dalam jangka waktu pendek.
5. Tidak mencapai tahap mimpi
Pada siklus tidur, manusia tidak begitu saja terlelap dan kembali terbangun. Terdapat siklus yang terjadi antara fase REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM. REM ialah gerakan mata yang cepat, di mana, mimpi terjadi. Orang yang mengonsumsi obat tidur, biasanya tidak mencapai tahap ini. Akibatnya, mereka seringkali merasa tubuhnya tidak benar-benar beristirahat sebagaimana tujuan meminum obat tersebut.
Baca juga: Tidur Berkualitas dengan Rekomendasi 5 Masker Mata Terbaik Ini
Kelima fakta penting terkait obat tidur pada ulasan ini dapat membantu dirimu untuk mempertimbangan dengan baik terkait pilihanmu apakah akan mengonsumsi obat tidur atau tidak. Manapun yang akan kamu pilih, upayakan untuk tidak bergantung pada obat tidur dan mencari terapi lain yang tepat untuk membantu menyembuhkan masalah tidurmu dalam jangka waktu panjang. Bila perlu, tidak perlu takut untuk konsultasikan hal ini dengan pihak ahli, Ladies.
Sumber: All Women’s Talk