Seperti halnya tim bubur diaduk dan tidak diaduk, di dunia ini ada mereka yang makan cepat, tidak sedikit pula yang lambat. Ada beberapa orang makan cepat karena sudah kebiasaan, namun tidak sedikit pula karena terburu-buru. Jika kamu selama ini memiliki kebiasaan makan terlalu cepat, coba ubah untuk mengunyah lebih lambat. Hal itu untuk memastikan makanan lembut menyeluruh dan tidak membahayakan kerongkongan serta lambung.
Selain itu, ternyata ada banyak sekali bahaya yang bisa kamu alami jika makan terlalu cepat lho. Memang ini terdengar sangat dramatik, tapi kamu harus memperhatikannya supaya kesehatan tidak terganggu. Berikut ini deretan dampak buruk makan terlalu cepat.
Ancaman peningkatan berat badan
Bagi para wanita, peningkatan badan memang jadi ancaman tersendiri. Jika kamu tidak mau hal itu terjadi padamu, coba untuk kurangi kecepatan makanmu. Pasalnya, berdasarkan penelitian dari Jepang, makan cepat mengurangi efek termis dari makanan, yakni peningkatan metabolisme yang terjadi setelah makan. Jika peningkatan metabolisme itu terlambat, kalori atau lemak tidak akan banyak terbakar.
Risiko tersedak
Makan yang cepat juga meningkatkan risiko tersedak. Karena makanan tidak dikunyah dengan sempurna, bisa jadi bentuknya masih besar. Jika bagian besar tersebut lewat kerongkongan bisa membuat kamu tersedak hebat. Jika tak segera diatasi, saluran pernafasan bisa terganggu, akan lebih fatal akibatnya. Bisa-bisa ini menyebabkan kematian.
Risiko diabetes
Tidak hanya ancaman-ancaman ringan saja, makan terlalu cepat juga bisa memicu diabetes tipe 2. Di dalam sebuah penelitian, sampel yang diambil adalah pria dan wanita paruh baya tanpa diabetes yang mengaku selama ini memiliki kebiasaan makan cepat. Hasilnya, tubuh memiliki peningkatan resistensi insulin, jika terus menerus dilakukan bisa menyebabkan diabetes.
Baca juga: Tips Diet dan Makanan untuk Penderita GERD
Terjadinya gastritis
Gastritis adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh peradangan yang terjadi di dinding lambung. Awalnya, karena makan cepat asam lambung jadi naik. Nah, asam lambung yang naik ini bisa menyebabkan gejala panas di dada. Nantinya bisa naik lebih parah lagi ke kerongkongan dan bisa menyebabkan luka.
Terjadi masalah pada jantung
Lebih parahnya lagi, makan terlalu cepat juga bisa memunculkan masalah pada jantung. Ini merupakan penelitian yang ditemukan oleh seorang ahli jantung dari Jepang, bernama Dr. Takayuki Yamaji. Dari 1.000 peserta yang diuji selama lima tahun, mereka yang masuk ke kategori makan cepat memiliki resiko yang tinggi terkena stroke dan penyakit jantung.
Dengan dampak negatif yang banyak, lebih baik untuk mengubah kebiasaan makan cepat ya Ladies. Supaya makanan bisa lumat maksimal, masuk ke dalam tubuh bisa memberikan manfaat.
Sumber: cleaneatingmag, the guardian