OUR NETWORK

“Teka-Teki Tika” Film Karya Ernest Prakarsa yang Under Performance

Film karya Ernest Prakarsa memang bagus dan menarik untuk disimak, sebut saja Susah Sinyal, Imperfect, dan Ghost Writer. Atensi penontonnya cukup banyak, tidak heran bila pertunjukkannya kali ini juga dinantikan. Hanya saja, Teka-Teki Tika tampil di luar harapan tinggi tersebut, terasa bukan seperti Ernest Prakarsa. Sajiannya terlalu dipaksakan sehingga, kurang nyaman untuk disaksikan, apalagi dengan gempuran film box office, membuat film kurang diminati.

Sejujurnya, ketika lelaki usai 39 tahun tersebut mempersembahkan trailer perdananya, ada kesan ingin menonton. Karena secara keseluruhan tampilannya terasa segar dan penuh teka-teki, rasa penasaran mulai muncul.

Sayang, eksekusi secara keseluruhan terasa sekali memaksa garus seperti ini dan itu terlihat berlebihan. Walaupun ada beberapa poin yang bisa dijadikan alasan tepat, mengapa penonton harus melihatnya di bioskop sebagai salah satu pilihan terbaik.

Film karya Ernest Prakarsa terasa kurang menggigit

Teka Teki Tika (2021) - IMDb
Foto: IMDb

Jika didengarkan dari sisi scoring-nya, terasa sekali bahwa genre yang dihadirkan adalah thriller. Tetapi, jangan pernah berharap terlalu tinggi, karena kalau jatuh nanti sakit, sekiranya seperti itulah bila harus diibaratkan untuk karya terbarunya tersebut.

Teka-Teki Tika memberikan sentuhan yang terasa kurang nyaman sejak awal. Pada dasarnya alurnya dibangun sudah cukup bagus, tetapi, semakin panjang waktu berjalan, penurunannya sangat terasa.

Hal inilah yang mengakibatkan pertunjukan ini seperti, menonton FTV dengan alur seadanya. Asalkan ada artis papan atas, pasti rating akan tinggi dan banyak iklan masuk, sungguh sangat disayangkan.

Sejujurnya, ada harapan tinggi karena, Ernest sendiri berani keluar dari zona nyamannya. Hingga pada akhirnya, harus patah hati begitu saja. Apalagi, ada beberapa momen suasana yang bagus dirusak dengan lelucon yang kelasnya di bawah stand up comedy. Kondisi tersebut seringkali merusak mood penonton hingga ingin meninggalkan teater.

Masih punya sisi positif

"Teka-Teki Tika" Film Karya Ernest Prakarsa yang Under Performance
Foto: lifestyle.com

Walau secara keseluruhan pertunjukannya kurang menyenangkan, tetapi masih ada sisi positif yang membuat penonton masih bisa bertahan lebih lama untuk melihatnya. Di mana, akting setiap pemain terasa hidup.

Sekali lagi, arus plus tersebut harus dipatahkan dengan negatif yang begitu tinggi dan liar. Sehingga, dampaknya kembali dirasakan karena tokoh satu dengan lainnya tidak dieksplorasi sedemikian rupa, sehingga perasaan penonton terhadap film ini seperti tidak terkoneksi.

Hanya saja, dari minimnya eksplorasi ini ada beberapa pemain yang mampu memerankannya dengan luar biasa. Sayangnya, untuk pemeran utama sendiri seperti tidak punya ruh, seakan mereka melewatkan begitu banyak hal.

Tidak heran bila keseluruhan filmnya tidak bisa tertolong sama sekali. Walau punya sisi positif hanya mampu menumbuhkan minat sekitar 10%. Apalagi dengan isu jalan ceritanya hampir mirip dengan Knives Out.

Membuat Teka-Teki Tika kurang nyaman untuk dinikmati. Poin terakhir yang harus menjadi perhatikan adalah adanya plot twist. Bukan membuat penonton merasa wow dan meriah justru sebaliknya.

Plot twist yang dibangun semakin membuat orang yang melihatnya kebingungan. Perlu waktu lama agar mampu mencerna ke mana arah film ini. Sayangnya, semakin mencari penonton tidak akan menemukan jawabannya.

Hilang identitas

"Teka-Teki Tika" Film Karya Ernest Prakarsa yang Under Performance
Foto: idntimes.com

Sejujurnya, setelah keluar dari gedung bioskop ada perasaan yang mengganjal serta berbagai pertanyaan muncul, mengapa sajiannya seperti itu? Apakah hanya terkesan terpaksa saja? Asal mampu konsisten mengeluarkan film setiap tahun, atau kondisinya memang kurang insipirasi sama sekali, sehingga sentuhan komedy yang terasa segar dan nyaman tidak bisa ditemukan di sini.

Walaupun harus kehilangan identitasnya, Teka-Teki Tika menyuguhkan kritik sosial yang cukup mengena. Menariknya, kondisi tersebut disampaikan secara terbuka, sehingga tidak lagi terasa tersirat melainkan full tanpa adanya penghalang.

Terkadang terbesit pemikiran, mungkin apa yang ingin disampaikan Ernest melalui Teka-Teki Tika ini adalah masalah pribadinya, jadi pembuatannya terkesan kurang rapi sekaligus terpaksa karena tuntutan kontrak PH. Film karya Ernest Prakarsa Teka-Teki Tika adalah pertunjukan dengan rating kurang memuaskan yang pernah didapatkan oleh lelaki lulusan Stand Up Comedy tersebut. Tetapi, cukup menghibur dengan beberapa jokes yang disajikan cukup mengena.

Must Read

Related Articles