Siapa yang tahan dengan tatapan Eleanor Young dalam Crazy Rich Asians? Mata yang tajam, air muka yang tenang, tetapi sedikit saja kamu berulah, ia tak segan untuk membenturkan kepercayaan dirimu ke tingkat paling rendah. Yep, Ladies. Dialah Michelle Yeoh yang telah berhasil membangun karakter demikian karismatik dari seorang Eleanor Young.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Tentang Gemma Chan yang Sukses Berperan di Captain Marvel
Kalau kamu berpikir bahwa suksesnya Crazy Rich Asians tahun 2018 lalu berhasil melejitkan seorang Michelle Yeoh. Barangkali kamu harus buang jauh-jauh pikiran itu. Sebab, perempuan luar biasa yang juga merupakan ikon perempuan hebat Malaysia ini sudah menggempur bioskop-bioskop dengan aktingnya yang luar biasa selama 30 tahun terakhir. Wawww. Tetapi memang, dengan kesuksesan Crazy Rich Asians, Hollywood pada akhirnya mengakui keagungan seorang Michelle Yeoh.
Berhasil Membangun Karakter yang Ikonik
Michelle Yeoh adalah seorang aktris kelahiran Malaysia, 6 Agustus 1962. Ia lahir dengan nama Yang Zi Qiong dan merupakan putri dari pasangan Janet Yeoh and Yeoh Kian Teik yang berprofesi sebagai pengacara sekaligus politisi.
Bagi kamu yang tahun lalu ikut tergila-gila dengan Crazy Rich Asians, kamu pasti tahu apa yang mungkin terjadi hanya dengan satu pandangan dari Yeoh. Itu bisa membuat kamu seketika ingin menarik diri dari lingkungan dan sembunyi di sudut terdalam dari kamarmu. Pandangan Yeoh selalu setajam laser dan bermakna “Kamu tidak pernah cukup bagiku.” Uuuuh serem ya, Ladies.
Budaya pop telah menghasilkan banyak ibu ikonik, tetapi dalam memainkan Eleanor Young, Yeoh — yang berusia 56 tahun, dan seorang Leo, jelas — menjadi wajah ibu sinematik yang baru dan menakutkan. Matriarkhi muda, seorang pendisiplin yang glamor, dan penuh tuntutan. Dia seorang hakim yang cepat dan tidak sentimental, cepat menunjukkan ketika tak cukup baik untuk mencapai standarnya. Ya, dia seakan mewakili stereotip seorang ibu Asia. Bisa dikatakan Yeoh berhasil membangun arketipe budaya sebagai seorang ibu Asia yang telah melihat beberapa iterasi di Hollywood.
Meski berhasil membangun karakter yang ikonik ini, secara pribadi Yeoh adalah seorang perempuan yang sangat hangat. Seperti yang dituturkan rekan sesamanya dalam membintangi Star Trek. Tumbuh dewasa, Martin-Green belajar tentang “wanita kuat yang menjadi pejuang” dari ibunya sendiri (Yeoh), yang memperkenalkannya pada film aksi di awal karir. Jadi ketika Martin-Green pertama kali bertemu Yeoh, yang telah memiliki karakter sebagai sosok yang menakutkan, dia dikejutkan oleh betapa hangatnya Yeoh secara pribadi. Martin-Green dan Yeoh adalah dua wanita kulit berwarna pertama yang memegang kendali dalam franchise Star Trek. Prestasi yang dibagikan itu berubah menjadi ikatan kekeluargaan: Di lokasi syuting, Martin-Green memanggil Yeoh “ibu” sementara Yeoh memanggilnya “putri”.
Karir Tak Biasa sebagai Perempuan Asia yang Sukses di Kancah Dunia
Michelle Yeoh mengawali karier seni peran lewat sebuah iklan bersama Jackie Chan setelah mendapatkan gelar Miss Malaysia tahun 1983. Ia pernah membintangi beberapa film yang kemudian sukses besar di antaranya Master Z Ip Man Legacy, Crouching Tiger, Hidden Dragon, dan tentunya Crazy Rich Asians.
Namun, ia mencetak peran utama yang kemudian membuat namanya diperhitungkan di kancah Hollywood melalui peran Kolonel Wai Lin di Tomorrow Never Dies; geisha doyenne Mameha dalam Memoirs of a Geisha, dan pejuang yang setia dan tenang Yu Shu Lien dalam wuxia epik-nya Ang Lee, Crouching Tiger, Hidden Dragon. Meski Crouching Tiger menjadi film berbahasa asing terlaris dalam sejarah Amerika, tapi tentu saja itu tidak memberikan ketenaran yang instan bagi Yeoh atau bintang-bintang Asia lainnya.
Karier Yeoh tidak biasa.
Keanggunan mantan balerina yang harus berhenti menari balet karena cedera punggungnya ini selalu menampilkan kekuatan fisik dan ketenangan yang membuatnya menjadi superstar di sinema Asia, khususnya dalam genre aksi. Ia bahkan selalu melakukan setiap adegan aksi sendiri tanpa bantuan stuntman. Seperti di Supercop, Yeoh berperan sebagai inspektur Interpol, Jessica Yang, seorang pengawas dalam misi polisi Ka Kui (Jackie Chan) untuk menyusup ke sebuah organisasi obat-obatan. Selama klimaks film tersebut, ia melompati sepeda motor yang bergerak dari jembatan dan naik ke kereta yang melaju di bawahnya. Aktris perempuan lain pastilah tidak melakukan hal semacam itu. Bahkan bintang aksi seharusnya tidak melakukan hal seperti itu. Inilah salah satu alasan yang kemudian membuat Yeoh diperhitungkan di kancah Hollywood.
Crossover-nya ke Hollywood patut diacungi jempol, Ladies. “Ketika saya pertama kali datang ke sini, jujur, tidak ada rasa hormat terhadap aktor Asia,” kata Yeoh, dilansir dalam Elle.com. “Mereka seperti, ‘Oh, kamu berbicara bahasa Inggris!’” Selama bertahun-tahun, Yeoh dipanggil sebagai Michelle Khan, nama panggung yang terdengar ambigu dan rasis. Pada poster film, dia kadang-kadang akan muncul sebagai seorang wanita dari etnis yang tidak jelas. Tapi, suatu ketika, Yeoh berhasil mendapatkan peran utamanya. Menurut Jon M. Chu, sutradara Crazy Rich Asians, sebagai bintang yang berasal dari Asia, kini Yeoh berada di level yang sama dengan Meryl Streep.
Wah keren banget ya, Ladies. Jadi semakin kagum nih sama Michelle Yeoh.
Sumber: elle