Pernah gak sih, Ladies, kamu merasa selalu jatuh cinta pada orang yang salah? Coba kamu renungkan lagi kisah cinta milikmu dari awal hingga kini. Apakah kamu memiliki pola menjalin hubungan yang sama dengan setiap mantanmu? Hingga akhirnya, pasanganmu yang baru seringkali membuatmu teringat dengan mantan. Jika ini terjadi padamu dan kamu kesulitan untuk menemukan alasan dari pola ini, yuk, kita lihat ulasan yang dilansir dari All Women’s Talk berikut ini terkait bagaimana cara untuk berhenti jatuh cinta pada orang yang salah.
1. Kamu tidak bisa mengubahnya
Salah satu jawaban terbaik untuk mengulangi perasaan jatuh cinta pada orang yang salah ialah dengan menyadari bahwa ia tidak akan berubah. Jangan pernah berpikir, kamu dapat mengubah dan memperbaiki apa yang ‘salah’ pada dirinya. Perubahan harus berasal dari dalam dirinya sendiri. Seperti, ia terinspirasi menjadi orang yang lebih baik karena kebersamaannya denganmu. Tapi, itu harus disadari dan berdasarkan pada kemauannya sendiri, bukan kamu yang memaksakannya. Jangan coba-coba mencintainya karena ia akan menjadi orang yang kamu inginkan. Jalinlah hubungan dengannya dengan menerima dirinya apa adanya.
Tapi kamu perlu berhati-hati, Ladies. Perubahan terlihat dari tindakan, bukan sekedar ucapan. Jika ia terus mengatakan ia akan berubah dan kemudian tidak, berhentilah mempercayai kebohongannya. Jika seseorang benar-benar mencintaimu, ia akan melakukan apa yang dapat membuatmu bahagia. So, usahakan untuk tidak berkencan dengan orang yang tidak memiliki tingkat kedewasaan, stabilitas emosional, dan tidak memiliki nilai yang sama denganmu. Ini hanya akan membuat mentalmu lelah.
2. Tentukan batas toleransi yang bisa kamu berikan
Penting untuk mengetahui batas mana yang bisa kamu toleransi dan mana yang tidak ketika akan menjalin sebuah hubungan. Buat daftar sifat-sifat yang tidak bisa kamu terima pada pasanganmu. Kemudian, tulis tentang apa nilai-nilaimu, apa yang kamu inginkan dari seorang pasangan, apa yang akan menjadi pemecah kesepakatan, dan lainnya. Intinya, mulailah memikirkan kualitas yang kamu perlukan dari pasanganmu.
3. Melakukan sesuatu yang terasa familiar
Ketika kamu melakukan sesuatu yang terasa familiar, hal itu tidak berarti pertanda baik, Ladies. Bisa jadi itu pertanda kamu tertarik pada orang yang salah lagi. Sangat mudah untuk salah mengira keakraban dianggap sebagai hal yang benar. Kamu kira karena terasa akrab, rasanya sudah benar. Inilah saatnya kamu mengambil langkah mundur selangkah. Kemudian cari tahu apa yang benar-benar membuatmu tertarik padanya. Setelah itu, kamu bisa menerapkan beberapa cara pendekatan baru dalam berkencan. Misal, dulu kamu memperoleh pasangan dari aplikasi online dating, kini beralih meminta temanmu mengenalkan temannya padamu. Contoh lainnya ialah tidak berkencan dengan siapapun yang mengingatkanmu pada mantan.
4. Membenarkan perilaku buruk
Bila kamu menemukan dirimu membuat alasan dan membenarkan perilaku buruknya, ini saatnya kamu berhenti dan move on, Ladies. Misalnya, ketika ia terus saja membuat alasan ketika tidak memberi kabar atau mengajakmu pergi, ini bukanlah perilaku yang dilakukan orang yang menyayangimu. Jika ia benar-benar tertarik padamu, ia akan berinisiatif mengajakmu berkencan tanpa perlu alasan. Perilaku buruk lain seperti penghinaan, merendahkan dirimu dengan cara apapun bukan sesuatu yang bisa dimaafkan. Kamu memiliki nilai tersendiri, bila ia tidak mampu melihatnya, maka, ini waktunya kamu meninggalkannya, Ladies. Hindari mentolerir perilaku-perilaku buruk, pasangan yang tepat tidak akan membuatmu merasa buruk.
Baca juga: Lepaskan Diri Dari Kehidupan yang Toxic, Begini Cara Jalani Non-Toxic Life
5. Mengabaikan masa lalunya
Meski kita harus menghargai apa yang dijalani saat ini, tapi tidak berarti kita harus mengabaikan masa lalu calon pasangan kita, Ladies. Tidak menutup kemungkinan hal buruk atau manipulatif yang dulu dilakukannya pada mantannya, diterapkan juga padamu. Misalnya, jika ia dulu berselingkuh ketika bersama mantannya bukan berarti ia tidak akan melakukannya juga saat bersamamu.
Bahkan cara dia berbicara terkait hubungan masa lalunya juga penting. Apabila ia cenderung menyalahkan segalanya pada mantannya, ini adalah peringatan besar bagimu. Ingat, perlu upaya dua orang untuk membuat suatu hubungan berhasil. Begitu pula ketika mengakhirinya. So, kecil kemungkinan kesalahan sepenuhnya hanya dilakukan oleh satu pihak. Bila calon pasanganmu ialah pria sejati dan berkualitas baik, ia akan mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakannya. Jika ia tidak mau mengaku bahwa ia melakukan kesalahan dalam hubungan terakhirnya, kemungkinan ia juga tidak akan mengakuinya padamu.
Nah, dengan memahami ulasan di atas, semoga kamu menemukan alasan dan pola dari hubungan asmaramu, Ladies. Tentunya, terhindari dari potensi toxic relationship. Diharapkan dari ulasan di atas, kamu dapat bertemu dengan seseorang yang tepat. Selamat berjuang!
Sumber: All Women’s Talk