When talking about mental and physical health, best friends may truly be the medicine.
Teman merupakan orang yang paling dekat dengan kita selain keluarga. Mereka yang selalu ikut menangis ketika kita bersedih dan tertawa ketika kita bahagia. Sungguh, sahabat seperti itulah yang diidamkan oleh banyak orang. Untuk memiliki sahabat demikian, bukan hanya mencari orang tepat tapi kamu juga harus memantaskan diri agar mereka yang tepat bisa bersahabat denganmu.
Lima hal berikut ini bisa kamu lakukan untuk memantaskan diri, agar sahabat sejati bisa kamu miliki sampai tua nanti.
1. Jujur
Salah satu modal utama dalam menjalin hubungan termasuk persahabatan adalah kejujuran. Bahkan dalam hal apapun, kejujuran menjadi nomor satu. Untuk memiliki hubungan persahabat yang langgeng, kamu dan sohib wajib jujur satu sama lain. Keterbukaan akan melahirkan kejujuran. Tak ada salahnya terbuka dan saling berbagi tentang diri masing-masing. Selain itu, punya teman yang jujur bisa bikin kamu tahu tentang dirimu sendiri lebih jauh.
2. Perbaiki sikap
Teman baik tahu hal mana saja yang kita suka dan mana yang bikin kita terluka. Jadi, kamu juga tahu bagaimana membuat mereka ceria lagi, atau justru jadi semakin down. Memilih perkataan dan perilaku yang netral sehingga mereka tak merasa digurui atau dihakimi perlu dilakukan. Jika kamu berbuat salah, jangan ragu minta maaf. Jelaskan mengapa kamu berbuat demikian dan akui kesalahanmu.
3. Luangkan waktu
Don’t forget to make time for them. Meskipun sedang disibukkan dengan pekerjaan dan to-do list yang nggak kelar-kelar. Luangkan waktu buat hangout bareng mereka. Jika memang tidak memungkinkan, luangkan beberapa saat untuk mengiriminya pesan singkat. Tanyakan kabar dan diskusikan waktu luang untuk bertemu. Entah seminggu sekali atau sebulan sekali. Luangkan waktu untuk dia bercerita tentang hidupnya, begitu pula sebaliknya.
4. Jangan berasumsi
Setiap manusia mengalami perubahan setiap waktunya. Begitu pula sahabatmu. Mungkin hari ini kamu mengerti sikap dan sifatnya, ketertarikannya dan passion-nya. Tapi tak menutup kemungkinan dia berubah. Di saat itu, mungkin kamu akan sedikit mengerutkan dahi dan bertanya-tanya apa yang terjadi padanya. Don’t make assumption. Jangan pernah berasumsi sendiri. Lebih baik kamu bertanya langsung daripada salah paham dan berpikir yang tidak-tidak.
5. Give and take
Memberi tanpa cinta itu mungkin, tapi jika cinta pasti memberi.
Kita akan memberi apa yang kita punya untuk orang yang kita saying, termasuk sahabat. Memberi bukan cuma memberi barang ya, Ladies. Bisa kasih sayang, perhatian, dukungan, dan hal positif lainnya. Persahabatan yang sehat adalah persahabatan yang give and take. Saling menolong dan memberi bantuan serta semangat dan juga saling menghibur.
Kamu udah coba yang mana aja nih, Ladies? Jangan lupa share ke sahabatmu, yaaa!
Sumber: PsychologyToday, Foto cover: destinationsdreamsanddogs