Viorica Dancila menjadi wanita pertama yang ditunjuk sebagai perdana menteri di Rumania. Dilansir dari Independent.co.uk, Klaus Iohannis selaku Presiden Rumania sudah menunjuk Dancila sejak 17 Januari lalu. Anggota Parlemen Eropa berusia 54 tahun itu akan menjadi perdana menteri wanita pertama dalam sejarah Rumania.
“Bagi saya sudah sangat jelas jika Partai Sosial Demokrat memiliki suara terbanyak, jadi saya telah menimbang semua argumen dan memutuskan untuk menyodorkan mereka sebuah nama untuk Perdana Menteri,” kata Iohannis.
Iohannis menginginkan jika pengangkatan Dancila itu bisa disetujui oleh Parlemen dengan cepat pada pemungutan suara di akhir bulan. Sehingga Rumania akan memiliki pemimpin baru pada 1 Februari nanti.
Penunjukkan Dancila yang bisa dibilang sangat tiba-tiba itu menyusul mundurnya Mihai Tudose. Nantinya, setelah menjabat sebagai Perdana Menteri, Dancila akan dinilai oleh parlemen apakah ia memiliki dampak yang bagus atau tidak, menghambat atau bisa memfasilitasi perjuangan negara-negara Uni Eropa untuk pemberantasan korupsi tingkat tinggi yang selama ini jadi masalah setiap negara di dunia.
Sebelum pengangkatan Dancila ini, sudah diprediksi jika Iohannis bisa memveto pilihan dari Partai Social Demokrat (Social Democrats/PSD) mengenai kandidat yang bakal menggantikan Tudose yang dipaksa mundur lantaran kekalahannya bersama pemimpin partai yang berkuasa yakni Liviu Dragnea.
Dragnea ini merupakan salah satu dari sejumlah anggota koaliasi yang memiliki kekuasaan terbesar yang diadili dengan tuduhan melakukan korupsi.
Dan seperti yang diketahui jika selama ini Iohannis merupakan salah satu kritikus yang paling lantang yang menyuarakan pemberantasa korupsi. Meski begitu, Dragnea masih membantah ia telah melakukan korupsi.
Dengan bantahan-bantahan yang diberikan Dragnea dan belum adanya bukti, akhirnya Iohannis memustukan untuk memberikan kesempatan PSD agar bisa mulai untuk merealisasikan janji kampanyenya. Namun menurut para komentator, pengangkatan Dancila ini sendiri akan memberikan kekuasaan yang lebih kuat terhadap Dragnae yang berpotensi memunculkan kejahatan yang terorganisir ataupun juga bisa melakukan penyalahgunaan jabatan. Dan itu sangat bisa menghambat dorongan Uni Eropa dalam melawan kebobrokan yang selama ini terjadi di Rumania. Wah, kita tunggu saja kiprah perpolitikan perdana menteri wanita pertama dalam sejarah Rumania ini. Yang pasti, sepertinya sekarang dunia politik sudah mulai membuka diri untuk para wanita ya, Ladies…
Sumber: Independent, Liputan 6, Foto cover: jurnalul.ro