OUR NETWORK

Anak Muda Berpolitik, Siapa Takut? Simak Alasannya

Anak muda berpolitik memang masih tabu di Indonesia. Rasanya, mereka masih belum cukup umur untuk membahas berbagai permasalahan negara dan jabatan di dalamnya. Sayangnya, pernyataan tersebut salah besar.

Walau masih usia 20-an dan belum berpengalaman di bidang politik, kamu sebagai generasi penerus harus bisa mengutarakan pendapat dan berkomentar. Tetapi, harus yang bijak dalam menyikapi berbagai permasalahan.

Jangan sampai belum tahu kasus dan duduk perkaranya sudah main demo saja. Alasannya karena, berita di medsos, dimana keasliannya masih dipertanggungjawabkan. Harus diakui peran pemuda ini sangat penting untuk bangsa dan negara ke depan.

Jika, boleh memutar waktu ketika pra kemerdekaan. Dimana Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok, hingga akhirnya mencetuskan proklamasi kemerdekaan, peran siapa itu? Kalau tidak para pemuda.

Dia bernama Soekamti Kartodiwirjo, waktu itu usianya masih 31 tahun. Pada zaman dulu, pembahasan mengenai politik di usia seperti itu memang tergolong muda. Dengan keberaniannya menculik dua tokoh sentral RI.

Coba saja, waktu itu Soekami Kartodiwirjo tidak menculik keduanya. Mungkin, kemerdekaan sudah ditangan, melainkan ada cerita mengharukan lain dapat tertulis sejarah. Dari inspirasi inilah mengapa kamu harus ikut berkontribusi dengan benar.

Masih ada beberapa alasan lain yang membuat kamu harus mulai membicarakan mengenai politik, apa saja itu? Coba simak ulasannya di bawah ini.

Memberikan gagasan dan ide baru

Anak muda berpolitik menjadi kepentingan untuk negara. Karena, dari mereka ada ide dan gagasan baru bisa muncul. Misalnya saja, ada sebuah kebijakan baru yang merugikan masyarakat miskin, dimana keadaan itu luput dari perhatian.

Berikan saja masukan yang baik, contoh serta bukti nyata hingga bagaimana seharusnya dalam menghadapi sebuah polemik. Walaupun tidak digunakan, setidaknya ada inspirasi yang bisa jadi masukan.

Pimpinan yang baik, tidak akan melihat siapa yang memberikan saran. Asalkan bagus dan memberikan sejumlah solusi pasti akan digunakan walau hanya 10% saja. Karena, apa yang disampaikan harus dilihat dulu apakah bagus atau buruk untuk lapisan lainnya.

Sebagai penyeimbang kebijakan

Anak muda berpolitik bisa menjadi penyeimbang kebijakan yang diberikan pemerintah. Artinya, ketika ada hal yang kurang keluar jalur, harus diluruskan. Contohnya, ada kebijakan ternyata keluar dari UU.

Maka, anak muda bisa meluruskannya, bila para penguasa kenyataannya salah dalam membuat kebijakan. Maka, mereka dapat menggugatnya melalui jalur konstitusi. Hal tersebut juga sudah terbukti dimana MK membatalkan Perpres mengenai kenaikan BPJS.

Memberikan sikap toleransi dan menjadi jembatan yang baik

Anak muda berpolitik menjadi sebuah penghubung yang baik antara pemerintah dengan masyarakat secara luas. Seperti diketahui, saat ini peran media memang sedikit meresahkan terkadang, mereka membuat berita supaya viral lebih dulu.

Terkadang apa yang ditulis baik judul dan isinya jauh berbeda, hal inilah yang harus diluruskan oleh pemuda. Jika, mereka tidak mengerti duduk permasalahannya tetapi menutup mata dengan segala kekacauannya karena ulah media.

Maka, negeri ini bisa hancur dipecah belah. Mengapa anak muda harus sebagai jembatannya? karena, mereka yang lebih paham mengenai maksud dan tujuan sebuah berita. Para orang tua, terkadang malas untuk membacanya secara menyeluruh. Jadi, terjadi perbedaan persepsi sehingga muncul sebuah perbedaan.

Tidak sinkron ini bisa dijadikan sebagai salah satu pemicu hebat keretakan antar bangsa. Oleh karena itu, cobalah untuk sedikit peduli terhadap keadaan tersebut dengan begini, perselisihan karena, salah komunikasi bisa dihindarkan.

Selain itu, peran kamu juga mampu meminimalisir terjadinya berita hoax. Anak muda yang berpikir kritis tidak akan langsung percaya dengan sumbernya begitu saja. Mereka pasti akan mencari tahu terlebih dulu mengenai berbagai info tersebut.

Dari sini, bisa ditemukan apakah yang disampaikan itu benar atau hanya mencari sensasi saja. Anak mudah berpolitik saat ini sudah jadi sebuah kewajiban, hanya saja jangan anarkis tetapi harus tetap cerdas.

Must Read

Related Articles