Tahukah Ladies bahwa bulan Oktober adalah Bulan Kesadaran Cybersecurity di Amerika Serikat? Sayangnya bulan kesadaran ini belum berlaku secara internasional jadi marilah kita ikuti dulu saja jadwal Negeri Paman Sam ini.
Di era digital saat ini, keamanan siber adalah segalanya. Hampir segala aktivitas harian Ladies melibatkan produk digital, dari mulai keuangan, hiburan, hingga pendidikan. Bayangkan betapa repot dan ruginya apabila semua akun email dan sosial media Ladies berhasil diretas oleh hacker. Oleh sebab itu, mari kita mulai pedulikan kekuatan password alias kata sandi setiap akunmu, dari mulai email, Facebook, Instagram, Twitter, hingga aplikas-aplikasi lain yang menggunakan data pribadimu.
Baca juga: Peretasan iPhone Massal, Google Minta Pengguna iPhone Berhati-hati Terhadap Hacker
Pada 2 Oktober lalu, memperbaharui fitur Password Checker yang dirilis sebagai ekstensi Chrome pada Februari silam. Google berkeinginan agar fitur ini dapat lebih mudah diakses sehingga memutuskan untuk mengintegrasinya secara otomatis ke dalam platformnya. Diharapkan fitur ini dapat membuat pengalaman online pengguna menjadi lebih aman dan nyaman.
Lalu seperti apa sih fitur Password Checker ini?
Fitur Password Checker ini akan membantumu mendeteksi apakah kata sandimu telah disusupi, serta memberikan peringatan urgensi pergantian password. Untuk mengakses fitur ini, pengguna cukup mengunjungi Password Manager pada lama passwords.google.com. Begitu masuk, fitur Password Checkup dapat memberikan informasi mengenai password yang dimiliki pengguna dalam akun Google mereka. Fitur ini akan memberi penilaian apakah kata sandi pengguna tergolong lemah, tidak aman, atau pernah “compromised in a third party breach”. Selain itu, fitur ini pun langsung menyediakan tautan untuk mengubah kata sandi yang terancam.
Seperti yang dilaporkan CNN, Direktur Keamanan Akun Google, Mark Risher, berkata bahwa Google mereferensikan kata sandi pengguna dengan data dari open Web dan Dark Web untuk memastikan tidak adanya peretasan. Sebelumnya Google menemukan terdapat empat miliar kombinasi nama pengguna dan kata sandi unik yang dapat dicari di open Web.
Selain mengintegrasikan dengan Password Checkup dengan Google Account’s Password Manager, Google pun berencana untuk secara otomatis memasukkannya ke dalam peramban Chrome sesegera mungkin. Upaya besar Google untuk membuat Password Management menjadi lebih mudah diakses terkait dengan hasil The Harris Poll yang mengungkap bahwa orang Amerika kerap frustasi bila harus mengingat atau melacak kata sandi. Oleh sebab itulah, para pengguna akhirnya menggunakan kata sandi yang mudah diingat dan kurang aman.
Contohnya saja, Google mencatat bahwa sekitar satu dari empat orang Amerika menggunakan password yang sangat umum, seperti “111111”, “abc123”, “password”, dan lain sebagainya. Selain itu, Google pun mencatat bahwa 66% pengguna menggunakan satu kata sandi untuk lebih dari satu akun, dan empat dari 10 orang mengungkap bahwa informasi mereka sudah diretas secara online.
Baca juga: Tips Mencegah Akun Instagram Di-Hack
Hmm memang sih mengingat kata sandi yang rumit adalah PR yang merepotkan, apalagi jika sedang buru-buru. Namun, ada baiknya mulai saat ini Ladies harus mempertimbangkan langkah proaktif untuk memastikan akun-akunmu aman.
Sumber: Bustle