OUR NETWORK

Benarkah AirPods dapat Memicu Kanker?

Beberapa hari yang lalu, para fans gadget dibuat khawatir oleh sebuah tulisa. Seorang freelancer writer, Markham Heid, terkait tulisannya mengenai keamanan AirPods dan tipe wireless Bluetooth headphones lainnya. Artikel yang mendapatkan sorotan dari outlet berita lain tersebut menggaungkan satu pertanyaan yang sama: apakah AirPods benar-benar menyebabkan kanker? Ternyata, jawaban dari pertanyaan tersebut tidaklah sederhana, Ladies.

Baca juga: Sebel iPhone Selalu Lacak Keberadaanmu? Begini Langkah-Langkah Mengatasinya?

Dalam tulisannya, Heid berbincang dengan Jerry Phillips, seorang profesor biokimia di University of Colorado. Sang profesor mengatakan, “Kekhawatiran saya terhadap AirPods adalah bahwa pemasangan mereka di saluran telinga di kepala memiliki tingkat radiasi frekuensi radio yang relatif tinggi.”

Akan tetapi, Profesor Phillips mengklarifikasi bahwa risiko radiasi tinggi tersebut tidak hanya dimiliki oleh AirPods.

Profesor Philips menyampaikan telepon seluler, telepon nirkabel, menara seluler, radio, Wi-Fi, dan masih banyak lagi juga memiliki risiko radiasi tinggi. Menurutnya, teknologi yang menggunakan frekuensi radio tersebut memiliki potensi mengganggu perkembangan kesehatan manusia.

Profesor Phillips adalah salah satu dari 250 ilmuwan dari lebih dari 40 negara yang sudah beraksi. Mereka menandatangani petisi kepada PBB dan WHO untuk mencari perlindungan lebih baik dan melakukan penelitian lanjutan terhadap peningkatan paparan EMF (non-ionizing electromagnetic fields) atau medan elektromagnetik non pengion. Petisi tersebut awalnya dirilis pada 11 Mei 2015 kemudian direvisi pada 1 Januari 2019 dengan pernyataan bahwa EMF bukan hanya berisiko bagi kesehatan manusia, tetapi juga hewan dan lingkungan.

Menurut National Institue of Enviromental Health Science, EMG adalah “area energi yang tidak terlihat, sering disebut sebagai radiasi, yang sering dikaitkan dengan penggunaan tenaga listrik dan berbagai bentuk pencahayaan alami dan buatan manusia”. Petisi tersebut memuat peringatan atas efek samping negatif dari paparan EMF yang mencakup berbagai aspek kesehatan manusia. Seperti “peningkatan risiko kanker, stress pada sel, peningkatan radikal bebas berbahaya, kerusakan genetik, perubahan struktural dan fungsional sistem reproduksi, defisit kemampuan dan daya ingat, gangguan neurologis, dan dampak negatif pada kesejahteraan umum manusia.”

Lembaga tersebut juga menambahkan bahwa EMF dibagi menjadi dua kelompok, yaitu non-ionisasi, yaitu radiasi tingkat rendah yang umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia; dan pengion, yaitu radiasi tingkat tinggi yang berpotensi merusak sel dan DNA. Dalam artikelnya, Markham Heid menulis bahwa radiasi yang dikeluarkan oleh perangkat nirkabel dan teknologi Bluetooth, seperti AirPOds, tidak terionisasi. Dalam sebuah penelitian EMF, risiko berupa gangguan kesehatan dari headphone nirkabel dapat terlihat. Akan tetapi, pihak perusahaan Apple menanggapi kekhawatiran tersebut dengan mengatakan bahwa AirPods sudah sesuai dengan pedoman keselamatan saat ini.

Risiko perangkat nirkabel ini masih menuai pro dan kontra.

Dr. Michael Schulder, direktur dari Northwell Health’s Brain Tumor Centre di Lake Success, New York, menyatakan bahwa manusia tidak dapat menghindari paparan radiasi meskipun kita hidup di pedalaman yang jauh dari jangkauan jaringan. Baginya, kenyamanan dan kepraktisan yang ditawarkan AirPods tidak penting baginya sehingga ia memilih untuk tidak menggunakannya. Dr. Schulder menambahkan bahwa headphones nirkabel bahkan memancarkan radiasi lebih sedikit daripada perangkat seluler. Menurutnya, belum ada indikasi yang menunjukkan bahwa ponsel adalah pemicu dari penyakit ganas tersebut, apalagi yang disebabkan oleh Bluetooh yang radiasinya tidak sebesar handphone.

Baca juga: Samsung Galaxy Fold, Ponsel Lipat Canggih Dengan Harga Hampir $2.000

Jadi tenang saja ya Ladies, headphones nirkabel belum terbukti dapat memicu tumor ataupun kanker. Akan tetapi sebaiknya Ladies membatasi penggunaan headphone dan perangkat gadget lainnya karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

 

Sumber: Harper’s Bazaar

Must Read

Related Articles