Serial Man Vs Bee menghadirkan Rowan Atkinson yang kali ini berperan sebagai Trevor. Secara sepintas dari 5 menit awal penayangan, sudah terasa sekali kalau pertunjukan ini akan mengadaptasi cara Mr. Bean yang cukup sukses.
Hingga akhirnya, sepanjang durasi berjalan yang tidak lebih dari 15 menit per episode menghadirkan suguhan kisah yang 80% mirip. Mulai dari tingkah laku, cara menghadirkan dan mengatasi masalah sama.
Hanya saja, dalam serial ini lebih terkesan modern. Trevor sendiri diberikan ruang untuk mengucapkan beberapa dialog penting dan sedikit menyentuh. Lantas, apakah serial ini lebih bagus dan menyenangkan dibandingkan Mr. Bean?
Sarana cerita yang sedikit membosankan
Harus diakui sosok Mr. Bean memang fenomenal pada zaman dulu. Hanya saja, cerita komedi klasik tersebut sepertinya, kurang tepat bila dihadirkan kembali. Terlebih formula yang dilakukan David Kerr ini sama persis dengan serial yang sudah melambungkan nama Rowan Atkinson tersebut.
Bagi penonton baru atau generasi milenial, teknik tersebut memang cukup berhasil. Hanya saja, kalau untuk kaum yang lebih dewasa, apa yang disajikan itu memang membosankan. Apalagi, kisah komedinya terasa begitu hambar.
Tingkah laku konyol dari Trevor sendiri kurang mampu menghidupkan suasana. Hal ini ditunjukan ketika beberapa adegan yang seharusnya unsur komedinya sangat kuat, tetapi terasa berlalu begitu saja tanpa ekspresi sama sekali.
Perjalanan cerita di setiap episodenya terasa biasa saja. Sebenarnya ada beberapa momen lucu, sayangnya eksekusinya masih kurang baik. Begitu pula dengan adegan haru dan menyentuh, porsinya terlalu sedikit dan sangat singkat.
Inilah alasan mengapa serial Man Vs Bee bisa dikatakan sebagai sekuel kedua dari kisah Mr. Bean, hanya saja sekarang sudah punya anak, istri serta pekerjaan. Andai saja, eksplorasi ceritanya lebih diperkuat lagi, mungkin pengalaman menontonnya akan berbeda.
Kurangnya riset penting
Pada dasarnya teknik bercerita semacam ini memang sedikit membosankan. Tetapi, ceritanya akan jadi lain andai David Kerr bersedia melakukan riset. Pada dasarnya, karakter seperti Trevor ada di dunia nyata.
Bahkan, mereka tergolong orang paling beruntung. Andai saja ada sebuah kasus atau masalah, cara menyelesaikannya dengan kekonyolan tingkah laku juga, tetapi pengemasannya menarik dan menghadirkan gelak tawa sampai terbahak-bahak.
Dalam serial Man Vs Bee ini, sebenarnya ada satu momen penting yang akan mengubah pandangan penonton. Sayangnya, eksekusinya masih jauh dari kata bagus, penggiringan adegan menuju puncak sudah baik, tetapi pada akhirnya dipatahkan begitu saja.
Aksi lebah sendiri kurang di eksplore, jadi terkesan sebagai pemeran pembantu saja. Walau ada beberapa poin minus disini, pertunjukan ini masih memberikan beberapa kelebihan dan alasan mengapa Anda layak menontonnya.
Plot twist yang tidak terduga
Serial Man Vs Bee mempunya sisi menarik di bagian akhir atau pada episode ke 9. Ada satu plot twist cantik dihadirkan. Harus diakui, semua penonton pasti akan terkecoh karena, jalan cerita di awal rasanya bukan seperti itu.
Jika kamu ingin melompat ke episode 9 langsung boleh saja. Tetapi, perasaan haru dan bangga seperti yang ditunjukkan Trevor akan sulit dirasakan. Jadi, pengalaman menontonnya terasa sangat dangkal.
Sejujurnya, inilah plot twist paling halus dan mengharukan. Eksekusinya cukup cerdas sepanjang episode dan membuatnya mendapatkan nilai 7 dari 10 secara keseluruhan. Dari ending series inilah penonton akan menyaksikan bagaimana perbedaan antara Trevor dan Mr. Bean.
Eksekusi yang seharusnya dilakukan sejak awal, atau memang sengaja dilakukan seperti itu agar memori mengenang Mr. Bean menjadi nilai jualnya. Harus diakui, alasan untuk melihat film ini adalah sosok Rowan Atkinson yang sebagian orang menganggap serial ini pasti akan pecah dengan tawa.
Walau pada akhirnya sedikit mengecewakan, namun serial Man Vs Bee ini layak untuk dinikmati bersama keluarga ketika akhir pekan. Kalau kamu sendiri bagaimana? Sudah selesai melihat seluruh episodenya atau belum?