Satu kata bisa terucap setelah melihat film Moonfall sambil berjalan keluar teater, “Amazing.” Tidak ada ekspresi lain yang bisa terungkapkan. Hanya saja, perlu digarisbawahi dulu, kata tersebut mempunyai dua makna, Pertama menunjukkan kekagumam dan kedua kekecewaan.
Pertama adalah tampilan visualnya mulai dari awal sampai akhir benar-benar mengesankan dan membuat mata yang tadinya sempat mengantuk karena, terlalu lama menunggu. Langsung membuka lebar seakan tidak mau berkedip.
Satu spoiler kecil yang harus kalian tahu adalah tonton di layar IMAX, kalau tidak ada minimal lihatlah jaringan bioskop 4DX atau Dolby ATMOS. Dijamin sensasi menontonnya jauh dari sekedar, “Amazing.” Apakah film tersebut sebagus itu?
Film Moonfall membawa penonton larut dalam bencana
Seperti berbagai kabar yang sudah ada di internet selama ini, bahwa karya Rolland Emmerich tersebut adalah pertunjukan kiamat yang menunjukkan bagaimana dunia ini akan berakhir. Kalau boleh jujur, tidak sepenuhnya kondisi itu benar.
Karena ada penghubung yang membuat kita berpikir, bahwa apa yang ada di dunia ini dan segala kehancurannya memang ulah manusia. Jika bumi atau bulan marah maka hal itu akan menjadi wajar saja, banyak terjadi bencana alam mulai dari sedikit sampai dahsyat.
Film Moonfall memberikan pengalaman kepada penonton dan pertanyaan besar, bagaimana kalau hal itu akan terjadi kepada dunia ini. Walau apa yang ditampilkan hanya sebuah khayalan fiksi semata, namun pertanyaan tersebut boleh dilontarkan.
Harus diakui, bencana alam memang menjadi momok menakutkan bagi seluruh umat manusa. Apalagi kalau masih ingat, tsunami Aceh yang maha dahsyat meluluhlantakkan seluruh kota, membuat hati terasa menciut dan sulit berpikir bila terjadi lagi.
Sayangnya, di film Moonfall secara tersirat sutradara sedang mempertanyakan itu melalui berbagai adegan yang sederhana tetapi cukup membuat orang merasa sulit menjawabnya. Karena, mereka belum pernah merasakannya.
Tempo yang cepat dengan kualitas efek juara
Pertunjukan karya Rolland Emmerich ini memiliki tempo yang cepat. Oleh karena itu, pada tahap awal mereka cukup melambat untuk menjelaskan satu sama lain mengenai hubungan yang rumit dan permasalahan utamanya. Poin penting agar bisa nyaman menikmati tempo yang cepat ini, cobalah pahami dulu setiap karakternya pada babak awal. Apa dan mengapa tokoh utama bisa seperti itu dan segala kelakuannya.
Karena masuk ke babak dua kamu akan langsung dihajar dengan dua momen epik baik di luar angkasa atau di bumi. Sayangnya, momen yang seharusnya bisa dikemas dari segi drama terlalu sedikit dan tidak ada ruang lebih sehingga menjadi sebuah minoritas.
Sedangkan di bulan sendiri penonton disajikan dengan pemandangan dan kualitas efek visual yang juara. Rasanya apa yang sedang dihadapi astronot ini dapat dirasakan pula oleh para penonton.
Klimaks yang akhirnya menjadi biasa saja
Film Moonfall ini bukan sempurna 100%, melainkan masih mempunyai celah yang membuat akhir babak, harusnya klimaks tetapi adegannya justru menurunkan atensi penonton dan rasa kantuk sedikit merasuk.
Walau hanya berjalan tidak lebih dari 5 menit, namun kondisi itu ternyata menurunkan atensi dan mood yang sudah terbangun sejak 80 menit yang lalu. Kondisi ini terjadi akibat Rolland Emmerich terlalu fokus pada visual buka adegan dialog yang diberikan ruang cukup luas.
Film Moonfall memiliki kapasitas drama hanya 10% dari durasi yang dihadirkan. Sebenarnya sudah cukup bila saja fokus kepada kejadian di bumi dan bulan. Tetapi, kalau sistem pecahan seperti ini rasanya kurang membantu.
Banyak adegan yang seharusnya menjadi haru dan mengobrak-abrik hati tetapi, berlalu begitu saja seperti sayur tanpa garam. Sehingga, kalau harus menilainya lebih dari “Amazing” rasanya sangat sulit.
Satu poin penting yang harus dipertanyakan dan membuat film ini menjadi “Amazing” buruknya adalah konklusi dari semua penyebab dan pemecahan masalah terkesan seadanya, cenderung pemaksaan kehendak dan sebuah kebodohan.
Bagi kamu yang suka pertunjukan mengenai science fiction rasanya film Moonfall merupakan pilihan tepat untuk dilihat saat akhir pekan ini, dibalik ending yang super kacau, bagaimana sudah siap menonton?