Penyakit jantung dan kardiovaskuler ada banyak jenisnya, Ladies. Salah satunya adalah aritmia. Dikutip dari AloDokter, aritmia adalah masalah pada irama jantung yang berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur. Pada hari Rabu (24/1) lalu, diadakan konferensi pers mengenai aritmia, mengenal bahaya aritmia, dan untuk memberi tinjauan serta outlook seputar aritmia di Indonesia.
Bertempat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, acara dihadiri oleh Dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K), FIHA, Ketua Indonesian Heart Rhythm Society Meeting (InaHRS). Dr. Dicky menjelaskan bahwa teknologi dan perkembangan untuk penanganan aritmia di seluruh dunia sudah meninggak dengan pesat. “Namun demikian, di Indonesia pengetahuan para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah tentang aritmia belum merata. Terdapat perkembangan yang pesat di Jakarta, tetapi di kota-kota lain masih sangat perlu untuk ditingkatkan.”
Masih menurut Dr. Dicky, salah satu rencana dan tujuan InaHRS pada tahun 2018 ini adalah pemerataan pelayanan aritmia di seluruh Indonesia. Pemerataan ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, dan juga dengan memfasilitasi dokter dengan guideline yang bisa diakses secara gratis. Selain untuk para dokter, tentunya InaHRS juga ingin meningkatkan pengetahuan seputar aritmia kepada masyarakat dan media. Salah satunya dengan menyelanggarakan Journalistic Award. Pada kesempatan ini pula, pemenang Aritmia Journalistic Award 2017.
Ada beberapa jenis aritmia yang paling sering dijumpai. Yaitu:
- Bradikardia. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
- Blok jantung. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang pingsan.
- Takikardia supraventrikular. Kondisi ketika jantung berdenyut cepat secara tidak normal.
- Fibrilasi atrium. Kondisi ketika jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang beristirahat.
- Fibrilasi ventrikel. Jenis aritmia yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan tidak teratur.
Dalam konferensi pers, hadir pula dr. Agung Fabian Chandranegara, SpJP (K), Ketua Panitia kampanye Fibrilasi Atrium (FA) 2017. Menurut dr. Agung, FA adalah jenis aritmia yang paling sering ditemui di klinik. Diperkirakan penderita FA akan terus meningkat dalam 50 tahun mendatang. Karena ini, kampanye FA terus ditingkatkan dan juga diwarnai dengan berbagai kegiatan menarik. Seperti talk show, check up gratis, dan senam bersama.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan aritmia. Misalnya lingkungan sekitar, obat-obatan yang dikonsumsi, kelainan struktural jantung, dan rangsangan dari luar. Kamu juga perlu tahu, Ladies.
Beberapa gejala aritmia antara lain:
- Rasa berdebar di dada
- Detak jantung lebih cepat daripada normal (takikardia)
- Detak jantung lebih lambat daripada normal (bradikardia)
- Kelelahan
- Pusing
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Pingsan
Sementara untuk penanganannya, ada tiga cara yang bisa dilakukan. Yaitu terapi aritmia secara farmakologi menggunakan obat-obat golongan aritmia, elektroterapi, dan terapi bedah. Berhubung jantung adalah organ yang sangat vital bagi manusia, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri jika kamu merasa mengalami beberapa gejala di atas ya, Ladies. Semoga masyarakat jadi semakin mengenal aritmia dan fibrilasi atrium dan dokter spesialisnya semakin banyak ya, Ladies.