OUR NETWORK

Jadi Pusat Kasus Virus Corona Terbanyak, Eropa Bangun Bangsal Darurat

Meningkatnya kasus warga Eropa yang terkena virus corona dengan jumlah yang lebih banyak dari China, sebagai sumber wabah awal, membuat benua ini menjadi ‘episentrum’ virus tersebut. Hal ini diperkuat oleh Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, melalui perolehan data laporan setiap harinya. Di Eropa penderita virus corona melebihi laporan dari China.

“Eropa kini menjadi pusat pandemi. Lebih banyak kasus sekarang dilaporkan setiap hari daripada yang dilaporkan di Cina pada puncak epidemi,” ucapnya pada wartawan di Jenewa (13/03).

Tedros tidak secara gamblang memberikan angka perbandingan dengan China.

Namun, Tedros mengklaim bahwa jumlah penderita virus corona di Eropa telah meningkat sekitar 16.000 sejak hari Senin, dengan perolehan rata-rata sekitar 4.000 sehari. Sementara, pada puncak krisis di China pada awal Februari penderita yang dilaporkan berjumlah sekitar 3.000 per hari.

Jadi Pusat Kasus Virus Corona Terbanyak, Eropa Bangun Bangsal Darurat
Foto: jacarandafm.com

Merespon kepanikan massal ini, Eropa membangun ruang-ruang darurat di seluruh wilayahnya. Presiden Perancis, Emmanuel Macron pun memerintahkan untuk mengontrol perbatasan lebih ketat. Para petugas medis telah dikerahkan untuk merawat seluruh pasien yang ditempatkan di tempat tidur di tenda-tenda di Italia dan Polandia. Perawatan ini dilakukan secara intensif dan beragam tes diterapkan untuk melawan virus yang kini telah membunuh lebih dari 1.200 orang di Eropa.

Selain itu, pihak Perancis juga telah berjanji untuk meningkatkan kapasitas rumah sakitnya sebagai upaya perawatan maksimal bagi para penderita. Pihaknya juga menekankan kepada masyarakat untuk ikut menahan penyebaran virus dengan cara tidak melakukan pertemuan dengan lebih dari 100 orang. Peraturan yang diperketat dari batas sebelumnya sebanyak 1.000 orang.

Baca juga: Bebaskan Ponselmu dari Potensi Virus Corona dengan Tips Berikut Ini

Di samping itu, fasilitas ruang darurat yang dibuat Perancis juga dibangun oleh pihak Rusia dengan jarak sekitar 40 mil dari ibu kota. Fasilitas yang dibangun atas perintah Walikota Moskow, Sergey Sobyanin ini, dilakukan untuk mewadahi korban, meski hingga saat ini masih terbilang paling sedikit di antara negara-negara besar lainnya.

Jadi Pusat Kasus Virus Corona Terbanyak, Eropa Bangun Bangsal Darurat
Foto: yahoo.com

Upaya lain seperti memblokir jalan keluar kota juga dilakukan pihak Spanyol dan Bulgaria sebagai bentuk pencegahan penyebaran. Dalam hal ini, jalan keluar ke empat kota yang dikarantina dekat Barcelona diblokir, mengingat hingga saat ini jumlah korban yang tewas telah mencapai 120 kasus. Pemblokiran ini juga dilakukan berdasarkan lonjakan kasus yang terjadi di Spanyol hingga lebih dari 4.200. Jumlah ini menjadikan Spanyol sebagai lokasi wabah terburuk Eropa di luar Italia.

Sementara itu, pencegahan pada aktivitas sehari-hari, di seluruh benua Eropa memberlakukan penutupan ruang kelas.

Dengan kata lain, jutaan anak sekolah diminta tinggal di rumah. Adapun negara-negara yang telah memberlakukannya ialah Perancis, Portugal, Irlandia, Malta, Belgia, Swiss, dan Luxemburg. Cara ini juga diterapkan oleh sebagian besar dari 16 negara bagian Jerman.

Langkah drastis lain dilakukan oleh Republik Ceko yang melarang wisatawan asing datang maupun warga Ceko untuk meninggalkan negara tersebut mulai dari 16 Maret. Begitu pula diterapkan Denmark yang memperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan ke tujuan apapun.

Jadi Pusat Kasus Virus Corona Terbanyak, Eropa Bangun Bangsal Darurat
Foto: kashmirobserver.com

Selain melakukan perjalanan ke luar kota atau negeri, berbagai tempat wisata juga ditutup. Di antaranya Disneyland Paris, senada dengan Disneyland California, dan Florida yang menutup aksesnya, dikarenakan beberapa pekerjanya tertular virus dalam baru-baru ini. Begitu pula Galeri seni Louvre yang ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Tak terkecuali Vatikan dan gereja-gereja Katolik di Roma lainnya yang sejalan dengan negara lainnya.

Total kasus di Eropa hingga kini telah mencapai 28.550 kasus, lebih dari setengahnya berasal dari Italia, dan terdapat 1.198 kematian. Selain pencegahan, hingga saat ini seluruh wilayah Eropa gencar meningkatkan rumah sakit hingga ruang-ruang kesehatan darurat untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengobati pasien-pasien yang telah terkena virus. Salah satunya dilakukan Rusia yang membangun pusat perawatan dengan 500 tempat tidur yang diadaptasinya dari metode China yang membangun 1.000 tempat tidur bulan lalu setelah wabah virus merebak di Wuhan.

 

 

Sumber: Daily Mail

Must Read

Related Articles