Guna mempersiapkan anak muda untuk lebih siap ke dunia kerja, Allianz Indonesia menjalankan sebuah program menarik. Bekerja sama dengan SOS Children’s Villages Indonesia, di tahun program yang dijalankan bernama ‘We Are The Future 2022’. Selain mempersiapkan anak muda untuk lebih siap di dunia kerja, program tersebut juga bertujuan untuk memberikan dukungan pendidikan serta pelatihan yang nantinya diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di Tanah Air.
Target dari program tersebut adalah para remaja yang tergabung dalam unit program bernama Family Like Care (FLC) dan Youth Care (Asrama Putra dan Family Strengthening Program, Bawen, Sayung, dan juga Kampung Pelangi). Unit program ini berada di bawah naungan SOS Children’s Village Semarang, dengan rentang usia 15-24 tahun.
Bukan tahun ini saja, Allianz dan SOS Children’s Villages Indonesia sudah bekerja sama sejak tahun 2020.
Di tahun pertama kolaborasi, terdapatpelatihan berupa ketahanan diri dan juga kursus Bahasa Inggris ke-126 remaja setiap minggunya. Para pengajarnya berasal dari segenap karyawan Allianz Indonesia dan para tenaga asing.
Kemudian di tahun 2021, ada program bernama ‘We Are The Future’ dengan pelatihan kewirausahaan dan business management untuk remaja tingkat SMA atau SMK. Dalam program tersebut, para remaja yang ikut pelatihan diberi materi tentang bagaimana memulai dan menjalankan usaha. Mereka didampingi langsung oleh profesional dan sukarelawan dari Allianz Indonesia.
Di tahun ketiga sekaligus tahun terakhir, pada 2022 ini program ‘We Are The Future’ fokus pada pelatihan komputer serta memberikan kesempatan 10 remaja terpilih untuk bisa dapatkan pendampingan dari sukarelawan Allianz. Nantinya, di akhir pelaksanaan program ada tiga remaja terpilih yang bisa mengikuti program magang di kantor pusat Allianz Indonesia dan sisanya bisa memiliki kesempatan magang di berbagai perusahaan di Semarang.
Tujuan magang adalah para remaja bisa merasakan lebih nyata bagaimana situasi dunia kerja profesional. Sebagai pembekalan supaya tidak kaget saat terjun ke dunia kerja secara langsung.
“Allianz mendukung serta berkomitmen untuk menjalankan Sustainable Development Goals untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pelatihan kepada generasi muda agar mereka dapat siap bersaing di dunia kerja maupun dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk anak muda lainnya,” papar Hasinah Jusuf, Direktur Legal & Compliance, Allianz Life Indonesia.
Hasinah Jusuf juga berharap bekal yang diberikan di berbagai program kolaborasi Allianz Indonesia dan SOS Children’s Villages bisa menjadi bekal yang cukup. Terutama bagi mereka terjun ke dunia kerja nanti.
SOS Children’s Villages Indonesia sendiri merupakan sebuah organisasi pengasuhan alternatif untuk anak-anak dari keluarga yang renta.
Selama kurang lebih 49 tahun di Indonesia memastikan anak-anak di bawah pengasuhan mendapatkan pendampingan dan pengasuhan yang tepat. Baik itu dari pendidikan atau pengasuhan. Total anak yang didampingi SOS Children’s Villages di Indonesia adalah 940 di 8 lokasi. Untuk program penguatan keluarga, SOS memberikan pendampingannya di 10 kota Tanah Air.
“Di tahun ketiga program “We Are The Future” berjalan banyak sekali manfaat yang kami terima bagi proses pendewasaan remaja kami. Kegiatan tahun ini memfokuskan remaja untuk memiliki bekal berkarier di dunia professional. Hal itu sangat mereka butuhkan untuk meraih masa depan yang cerah. Saya berharap antusias remaja di tahun ini tetap menggebu dan menghasilkan akhir yang membanggakan bagi semua,” ujar Ardik Setiawan, Village Director SOS Children’s Village Semarang
Bukan tanpa alasan diberikan pembekalan komputer dan program magang, pasalnya keahlian tersebut sekarang sangat dibutuhkan. Mendukung perkembangan digital yang semakin pesat, membuat remaja harus siap bersaing di era digitalisasi.
Gregor Hadi Nitihardjo, National SOS Children’s Villages memaparkan program di tahun ketiga ini tidak hanya pelatihan saja. Namun juga membentuk karakter serta menguatkan remaja sehingga bisa mendapatkan masa depan yang bisa lebih cerah.
“Di usia remaja merupakan waktu yang paling membingungkan dalam hidup manusia. Banyak remaja yang belum bisa memutuskan apa yang akan mereka kejar di usia dewasa. Dengan kolaborasi ini, proses mereka menjadi seorang dewasa, dalam mencari jati diri mereka tidak akan sendirian, karena kami akan mendampingi mereka bersama-sama meraih masa depan terbaik,” jelas lebih lanjut Gregor Hadi.