Warga Selandia Baru tengah dihebohkan dengan patung tangan raksasa nih ladies. Patung ini terletak di atas gedung yaitu City Gallery Wellington, Selandia Baru. Hal yang membuat tangan raksasa ini mendapat banyak perhatian adalah adanya muka manusia di tangan tersebut dengan ekspresi datar.
Baca juga: Seniman Ini Membuat Bingung Para Pejalan Kaki dengan Karya Bayangannya
Patung ini ternyata dibuat oleh Ronnie van Hout dan dikenal dengan nama Quasi. Patung tangan ini awalnya dibuat di tahun 2016 lalu dan diletakkan di atas puncak Christchurch Art Gallery. Senin (19/08/2019) lalu akhirnya patung tersebut dipinjamkan ke City Gallery menggunakan helikopter di mana ia akan berada untuk 3 sampai 4 tahun mendatang.
Kegiatan pemindahan ini ternyata membutuhkan uang yang tidak sedikit lho, Ladies. Tepatnya US$47,000 atau sekitar 670 juta rupiah. Biaya tersebut untuk transportasi dan desain hoist atau alat angkut khusus patung tersebut. Quasi diletakkan di atap Wellington City Gallery menghadap ke Civic Square di mana banyak gedung-gedung telah ditutup, menambah arti simbolik dari karya ini.
Quasi sendiri memiliki tinggi 5 meter dan berat 400 kilogram.
Lumayan besar ya, Ladies. Proyek pembuatan Quasi juga membutuhkan dana lumayan besar yaitu US $90,555 atau sekitar Rp1,3 milyar. Patung ini juga merupakan hasil kerja sama Wellington Sculpture Trust and City Gallery Wellington. Mereka juga didukung oleh dewan kota Wellington, Wellington Community Trust, dan Richard Burrell.
Quasi juga memunculkan berbagai reaksi dari warga Selandia Baru. Beberapa merasa ketakutan, khawatir, dan perasaan ganjil. Nama Quasi sendiri diambil dari Quasimodo, karakter dari buku Victor Hugo di tahun 1831 yaitu The Hunchback of Notre Dame. Van Hout mengatakan buku tersebut menggambarkan ide yang ingin dia garap yaitu gagasan bahwa sesuatu seperti manusia tapi bukan manusia.
Baca juga: Patung Burung Terbesar di Dunia Baru Selesai Dibangun di India
Kurator Wellington City Gallery, Robert Loenard, mengatakan bahwa Quasi menggambarkan hal-hal yang berbeda cenderung disalahpahami. Dalam buku tersebut, Quasimodo pada akhirnya dicintai oleh warga Paris. Seperti kisah Quasimodo, Leonard berharap bahwa orang-orang dapat melihat dibalik bentuk aneh dan mengerikannya, sebenarnya Quasi hanya ingin dicintai. Bagaimana, Ladies? Tertarik melihat karya satu ini secara langsung?
Sumber: bbc, christchurchartgallery, stuff