Tuntutan untuk melakukan physical distancing telah memberikan dampak yang cukup besar dalam mengubah berbagai hal di kehidupan sehari-hari, termasuk tata cara melaksanakan pernikahan. Prioritas pada keamanan tamu saat Covid-19, membuat acara pernikahan tidak lagi diizinkan mengundang orang dengan jumlah yang besar. Tak berhenti sampai di situ, berbagai batasan pun diberlakukan terkait bagaimana interaksi antara satu orang dan lainnya, loh!
“Pandemi kini menjadi bagian dari kisah pernikahan banyak orang. Tentu tidak ada yang menginginkan hal ini. Namun, yang terbaik (saat menjalankannya) ialah merasa nyaman dan memanfaatkan tantangan yang ada,” jelas pendiri Lola Event Production di Chicago, Lori Stephenson.
Kondisi yang tidak bisa dihindari ini, menuntut para professional terkait pernikahan mencari cara untuk menyesuaikan konsep mereka. Tentunya tetap mematuhi pedoman kesehatan yang berlaku selama masa pandemi Covid-19. Nah, dilansir dari Huffpost, berikut ini ada beberapa prediksi dari para ahli nih mengenai gambaran pernikahan tahun depan di masa Covid-19 ini. Tentu saja, prediksi ini bisa menjadi inspirasi buat kamu yang memiliki rencana menikah sepanjang waktu tersebut. Simak, yuk!
1. Tidak ada hidangan makanan dan minuman prasmanan di acara pernikahan
Planner Jove Meyer Events di New York, Jove Meyer, memperkirakan, para tamu tidak akan lagi melihat apalagi menghampiri segunung hidangan keju dan daging, menikmatinya di atas piring kecil. Pasalnya, spot makanan merupakan salah satu sumber sentuhan dan interaksi para tamu yang justru pada masa pandemi dihindari. So, alih-alih mengambil makanan di satu spot, para professional mengakalinya dengan menata ruang dengan membagi tempat duduk kecil dalam jarak yang cukup berjauhan sesuai aturan. Tentu saja makanan yang disajikan tidak lagi berkonsep buffet, melainkan porsinya telah disediakan per individu. Untuk mencegah kontaminasi, alat-alat makan yang digunakan pun merupakan alat yang sekali pakai.
2. Durasi resepsi singkat dan tidak melibatkan banyak pertunjukkan
Tari adat maupun sesi dansa romantis sepasang pengantin bersama para tamu selalu menjadi momen penting dalam resepsi. Tidak sekedar simbol adat kedua mempelai, tapi juga jadi momen mempererat kebersamaan para tamu dengan sepasang pengantin tersebut. Biasanya tari adat dilakukan pada pembuka acara, sedangkan dansa romantis dilakukan di tengah-tengah acara ketika sesi bersulang telah dilakukan. Meski tidak bisa dilakukan secara meriah dan besar-besaran seperti biasanya, seorang planner di Los Angeles, Paige Blatt dari Geller Events, menyarankan untuk menerapkan konsep beautiful dinner dan perayaan singkat. Dansa masih dimungkinkan, namun, berbentuk line dancing, untuk menjaga orang-orang tetap menikmati pesta sekaligus menjaga jarak satu sama lain.
3. Outdoor weddings akan lebih populer
Alih-alih menyewa dan mendekorasi mewah sebuah gedung hanya untuk dihadiri tamu yang sedikit dalam durasi resepsi yang singkat, atau bahkan hanya untuk live melalui aplikasi Zoom, banyak pasangan diprediksi akan lebih menyukai pernikahan di outdoor. Menurut Meyer, aliran angin yang alami dan ruang luas yang bisa dimanfaatkan orang-orang untuk menjaga jarak dibandingkan di daam ruangan tampaknya akan lebih difavoritkan pada konsep pernikahan tahun depan.
4. Pilihan gedung dengan ruangan yang sangat besar untuk pernikahan indoor
Meski begitu tidak berarti orang-orang tidak lagi melakukan pernikahan di dalam gedung. Para professional mengaku, masih akan ada orang-orang yang melakukan resepsi di dalam gedung. Namun, tidak seperti sebelumnya, gedung yang dipilih bukan hanya mempertimbangkan tamu yang hadir, tetapi juga jarak antar tamu yang hadir. Sehingga, gedung yang dipilih akan jauh lebih besar dari jumlah tamu yang hadir. “Bila beberapa bulan ke depan pandemi masih dalam keadaan kritis dan social distancing masih harus diberlakukan, maka, yang diperlukan untuk menyelenggarakan sebuah acara ialah ruangan yang sangat besar agar tidak ada tamu yang perlu dihapus dari daftar,” jelas Pendiri Lola Event Production, Lori Stephenson.
Baca juga: Sedang Mempersiapkan Pernikahan? Inilah Tips Memilih Wedding Organizer yang Tepat
5. Wajib mengenakan facemask
Sebagaimana pedoman kesehatan yang perlu ditaati, pasangan pengantin akan melihat pemandangan para tamunya mengenakan masker pada wajahnya. Begitu pula pengantin dan keluarganya. Tapi, tidak berarti hal ini akan membuat resepsimu tampak membosankan ataupun gloomy, justru, penggunaan masker ini dimanfaatkan untuk menjadi ajang pesta kostum.
“Kita akan melihat tren besar melalui berbagai macam masker dan sarung tangan custom yang unik dari pasangan pengantin. Mulai dari masker dengan renda putih sesuai gaun, atau corak garis hitam dasi disesuaikan dengan dasi kupu-kupu pengantin pria,” ungkap Blatt.
Tak hanya pengantin, vendor dan staf venue pun akan tampak mengenakan perlindungan lengkap yang seragam ketika melayani tamu sepanjang acara. Hal ini dilakukan untuk membuat pesta tetap tampak megah sekaligus melindungi semua orang.
6. Penerapan prosedur kebersihan lebih ketat
Meski sejak awal venues dan cateters telah menjaga kebersihan dengan baik, pada masa Covid-19 ini, prosedurnya akan dijalankan lebih ketat sesuai dengan pedoman kesehatan. Di antaranya, beberapa gedung mulai menginstal keran tanpa sentuhan, dispenser sabun dan tisu yang lengkap di kamar mandi, hingga pintu kamar mandi yang dilengkapi sensor, sehingga tidak perlu menyentuh gagang ketika masuk kamar mandi. Tidak lupa menyediakan hand sanitizer pada beberapa spot untuk digunakan para tamu. Tentu harga sewanya akan meningkat, mengingat banyaknya pengeluaran untuk membuat berbagai fasilitas dan staff yang berdedikasi untuk selalu membersihkan tersebut. Akan tetapi, hal ini dinilai sepadan dengan keamanan hidup setiap individu dari ancaman Covid-19.
Baca juga: Hidrasi Kulit Jadi Langkah Penting Cegah Penularan Covid-19
7. Sisa tamu dihadirkan secara virtual
Mengingat jumlah tamu yang boleh hadir dibatasi berdasarkan pedoman kesehatan, maka, kamu tak jarang terpaksa menghapus beberapa tamu yang ingin kamu undang. Well, kamu tidak perlu melakukan hal itu, Ladies. Kamu tetap dapat mengundang temanmu yang lokasinya sangat jauh darimu untuk tetap hadir di momen bahagiamu melalui kecanggihan teknologi. Menghadapi pandemi ini, para professional tetap akan menghadirkan para tamu secara virtual melalui teknologi yang mendukung, seperti FaceTime, Zoom, Google Meet, atau lainnya. “Melalui software ini, para tamu di rumah tetap dapat berinteraksi dengan orang-orang di pesta secara real time dengan cara yang bermakna,” jelas Meyer.
So, berdasarkan prediksi para professional, ketujuh poin pada ulasan di atas inilah yang akan banyak kamu temui pada konsep pernikahan tahun depan, Ladies. Meski tidak seheboh sebelumnya dengan tamu undangan yang luar biasa banyak, pernikahanmu di masa corona ini tidak berarti akan membosankan, justru menjadi unik, memungkinkan untuk membangun chemistry yang lebih erat dengan para tamu, mengingat interaksi yang lebih banyak dengan setiap tamu, dan menarik karena mampu mengundang tamu dari jarak yang cukup jauh sekalipun, loh! Cukup menguntungkan, bukan?
Sumber: Huffpost