Sinar matahari memang punya banyak dampak negatif untuk kulit. Kemerahan dan ruam pada kulit setelah terpapar matahari bisa jadi tanda alergi matahari. Seperti apa ya alergi matahari dan cara merawatnya? Scroll ke bawah ini, Ladies!
Pengertian alergi matahari
Ahli dermatologist, Hadley King, M.D., mengatakan alergi matahari terjadi saat sistem imun bereaksi dengan matahari. Sistem imun dalam tubuh membaca kulit yang terkena sinar matahari sebagai sel asing. Terdapat beberapa jenis alergi matahari tapi yang paling umum yakni PMLE atau Polymorphous Light Eruption. Ada juga jenis alergi lain yang disebut Photosensitivity Reactions.
Jenis-jenis alergi matahari:
1. PMLE (Polymorphous Light Eruption)
Alergi matahari biasa terjadi di awal-awal musim panas saat kulit baru terpapar lagi dengan sinar matahari. Semakin tingginya paparan matahari, kulit yang terpapar matahari akan mengeras. Semakin lama, kulit tersebut semakin kebal dengan sinar matahari hingga tidak bereaksi lagi.
Gejala Polymorphous Light Eruption antara lain kemerahan dengan bintik bintik kecil yang berwarna merah juga disertai gatal pada kulit yang terpapar matahari. Sinar matahari juga dapat masuk ke lapisan kulit lebih dalam dan bereaksi dengan melanin.
2. PR (Photosensitivity Reactions)
Terdapat dua macam Photosensitivity Reactions, yakni phototoxic dan photoallergic. Phototoxic terjadi saat produk kulit bereaksi dengan sinar UV. Bisa terjadi beberapa menit atau beberapa jam setelah terpapar matahari. Photoallergic mirip dengan phototoxic, tapi terjadi setelah berhari-hari terpapar matahari dan melibatkan sistem imun.
Phototoxic lebih sering terjadi dibanding jenis alergi lain. Ciri yang terjadi yakni seperti kulit terbakar dan ruam. Ciri Photoallergic lebih berat, seperti ruam, melepuh, benjolan kecil merah, hingga luka yang terjadi 1 hingga 3 hari setelah terpapar matahari.
3. Phytophotodermatitis
Terjadi sebagian besar karena penggunaan essential oil. Dikenal juga sebagai Margarita Rash karena mirip dengan kondisi saat jus jeruk nipis diteteskan ke kulit dan terkena matahari.
Cara merawat alergi matahari
Jika kamu merasa mengalami alergi matahari, kamu bisa menanganinya di rumah nih, Ladies. Antihistamin yang dikonsumsi dengan cara diminum dapat mengurangi gejalanya. Krim anti inflamasi seperti 1% hidrokortison juga dapat dipakai. Namun, ahli dermatologist Joshua Zeichner, M.D., mengatakan bahwa krim hidrokortison tidak boleh dipakai lebih dari 2 minggu. Jika kamu ragu-ragu, konsultasi ke dokter kulit ya, Ladies.
Baca juga: Liburan ke Pantai? Ini Tips Mencegah Kulit Terbakar Sinar Matahari
Cara terbaik mencegah alergi matahari
Menurut Dr. King dan Dr. Zeichner, hindari sinar matahari semaksimal mungkin. Gunakan baju yang melindungi dari sinar matahari. Jangan keluar rumah dari jam 10 pagi sampai 4 sore karena pada jam tersebut matahari sedang di puncaknya. Sunscreen juga direkomendasikan, terutama SPF 30 atau lebih.
Nambah pengetahuan baru deh tentang alergi matahari. Sebisa mungkin jangan terpapar matahari nih, Ladies. Jika kamu ingin menggunakan produk tertentu, selalu konsultasikan dulu dengan dokter kamu ya.
Sumber: Hello Giggles