Bukan perasaan yang menyenangkan ketika seseorang yang kamu kenal mengomentari penampilanmu dan memberitahumu bahwa kamu sekarang terlihat lebih tua dibandingkan saat terakhir kali mereka melihatmu. Selain tidak sopan, hal tersebut juga menyakitkan.
Terlepas dari hal-hal yang bersifat basa-basi, sebagian besar dari kamu mungkin sudah melakukan sesuatu untuk mencoba memperlambat penuaan, baik itu melalui pola makan yang sehat dan seimbang, olahraga teratur, produk kulit yang menargetkan garis-garis halus dan kerutan, atau tidak mengonsumsi alkohol dan merokok.
Nah, ternyata, ada vitamin tertentu yang mungkin kita kekurangan dan juga bisa mempercepat proses penuaan: yaitu vitamin D. Dan ini ada hubungannya dengan bagaimana vitamin ini memengaruhi gen seseorang, menurut Colorado State University.
Banyak hal yang bisa terungkap dengan mempelajari epigenetika (bagaimana perilaku atau lingkungan dapat memengaruhi gen seseorang), menurut para peneliti dari Charité – Universitätsmedizin Berlin yang terlibat dalam penelitian pada tahun 2020, dan usia biologis kamu adalah salah satunya, Ladies. Sebetulnya ada kemungkinan besar bawah usia biologismu berbeda dengan usia kronologismu.
Vitamin D dan penuaan dini
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kamu menua lebih cepat secara biologis. Menurut Rhonda Patrick, ahli biologi sel dan salah satu pendiri FoundMyFitness, pengaruh vitamin D terhadap gen bergantung pada kromosom.
Kromosom dilindungi dari kerusakan DNA oleh sesuatu yang disebut telomer–seperti bagaimana tali sepatu dilindungi dari kerusakan oleh ujung plastik di ujungnya. “Dua studi epidemiologi pada anak kembar menemukan bahwa individu dengan kadar vitamin D terendah juga memiliki telomer terpendek dan pemendekan telomer ini berkorelasi dengan penuaan biologis selama lima tahun,” jelas Patrick. Telomer yang lebih pendek telah dikaitkan dengan penuaan dan penyakit kronis.
Hubungan antara kekurangan vitamin D dan tubuh yang lemah
Tahukah kamu mengapa orang lanjut usia cenderung terlihat lebih kurus, memiliki kekuatan cengkeraman yang lebih lemah, lebih mudah lelah, dan memiliki tingkat aktivitas yang rendah, termasuk kecepatan berjalan yang lambat? Ada beberapa ilmu pengetahuan yang mendukung teori bahwa tidak mendapatkan cukup vitamin D dapat membuat seseorang menjadi lebih cepat rapuh.
Sebuah penelitian pada tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa rendahnya kadar vitamin D dapat menyebabkan seseorang menjadi lemah. Memang ini adalah area yang harus diuji secara lebih luas dan pada manusia. Penulis pertama studi tersebut, Kenneth L. Seldeen, mengatakan kepada Medical News Today, “Kami menemukan bahwa pada tikus yang sudah tua, rendahnya kadar vitamin D [mengakibatkan] penurunan fisik, seperti berkurangnya kekuatan genggaman dan daya tahan genggaman—kemampuan untuk mempertahankan genggaman—dan hal tersebut mulai berkembang segera setelah 1 bulan setelah pengurangan asupan vitamin D.”
Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa mengonsumsi lebih dari yang direkomendasikan (asupan yang terlalu mencukupi) berkontribusi terhadap berkurangnya kelemahan. Apa artinya ini bagi asupan vitamin D? Berapa banyak yang harus kita konsumsi untuk menghindari kekurangan vitamin D?
Berapa banyak vitamin D yang cukup?
Pertanyaan tentang berapa banyak vitamin D yang kamu butuhkan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Asupan harian yang direkomendasikan oleh National Academy of Medicine adalah 600 unit internasional (IU) untuk orang berusia 19 hingga 70 tahun dan 800 IU untuk mereka yang berusia di atas 70 tahun. IU adalah sistem farmakologis yang digunakan untuk mengukur vitamin, hormon, dan racun.
Menurut Dr. John Bilezikian dari Columbia University Irving Medical Center, Anda mungkin berada pada tingkat vitamin D terendah selama bulan-bulan musim dingin. Kamu mendapatkan vitamin D dalam jumlah besar ketika kulit memproduksinya saat terkena radiasi UVB. Kemampuan ini berkurang seiring bertambahnya usia.
Namun paparan sinar matahari adalah pedang bermata dua. Paparan sinar matahari yang berlebihan dan tanpa perlindungan matahari yang memadai (tabir surya, topi, dll.) juga dikaitkan dengan kulit yang tampak lebih tua.
Cara yang lebih berkelanjutan (dan aman) untuk mendekati asupan vitamin D adalah dengan fokus pada pola makan Anda. Makanan yang kaya vitamin D antara lain ikan seperti salmon, mackerel, ikan todak, trout, dan sarden, susu dan yogurt nabati yang diperkaya vitamin D, sereal yang diperkaya, jamur, telur, dan hati sapi.
Kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk memberikan suplemen. Namuni kamu sebaiknya menemui dokter terlebih dahulu untuk memeriksa kadar vitamin D sebelum melakukannya, Ladies. Seperti yang dikatakan ilmuwan João Pedro de Magalhães kepada Business Insider, “Anda harus menemukan keseimbangan antara menikmati hidup dan hidup sehat yang secara statistik—kemungkinan besar—akan memungkinkan Anda hidup lebih lama.”
Jadi, jangan lupa memenuhi kebutuhan vitamin D tubuhmu hari ini, Ladies!
Sumber: healthdigest.com