OUR NETWORK

Penyebab Jerawat di Kulit Kepala

Jerawat oh jerawat. Siapa sih yang tidak pernah dikunjungi oleh jerawat sepanjang hidupnya? Musuh miliaran manusia ini tampaknya tidak pernah absen mengunjungi area seperti wajah dan punggung. Hmm tahukah Ladies ternyata jerawat bukan hanya mengancam dua area kulit wajah dan punggung saja, melainkan juga kepala loh. Jerawat pada area kepala memang sih tidak terlihat, tetapi dijamin deh akan mengganggu aktivitas menyisirmu jika terantuk ujung sisir, dan terasa gatal dan sakit. Kondisi ini akan semakin parah apabila jerawat terinfeksi dan menjadi parah sehingga menyebabkan kerontokan rambut, koreng, hingga kebotakan permanen! Hiiii, ngeri banget ya, Ladies.

Dikutip dari Alo Dokter, jerawat di kepala atau folikulitis terjadi ketika pori-pori atau folikel rambut tersumbat dan meradang akibat infeksi. Infeksi di kulit kepala juga bisa disebabkan oleh beberapa organisme, Ladies. Misalnya bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes), Staphylococcus epidermidis, mite atau tungau, dan jamur. Infeksi dari organisme-organisme ini lalu menyebabkan peradangan dan akhirnya menimbulkan jerawat di kulit kepala.

Baca juga: Hilangkan Jerawat Punggung dengan Body Wash Ini

Seperti apa sih bentuk jerawat di kepala ini?

Jerawat di kepala biasanya muncul berupa benjolan-benjolan kecil merah, sebagian benjolan berisi nanah dan memiliki titik kuning atau putih pada bagian tengah. Benjolan tersebut terkadang pecah kemudian mengering dan membentuk koreng. Selain benjolan, rasa perih dan gatal juga kerap menyertai munculnya jerawat di kepala.

Jerawat di kepala ini tidak muncul begitu saja alias ada penyebabnya. Apa saja? Simak daftarnya di bawah ini.

  1. Tidak menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala, jarang dan malas mencuci rambut.
  2. Menunda-nunda keramas setelah berolahraga.
  3. Penggunaan produk sampo, minyak rambut, hairspray, dan produk rambut lainnya secara berlebihan.
  4. Memakai penutup kepala, seperti topi atau helm, terlalu lama.
  5. Mengenakan penutup kepala yang ketat atau dengan bahan yang menyebabkan keringat berlebih.
  6. Mandi berendam pada bath tub yang tidak bersih.
  7. Mencukur atau waxing.

Selain tujuh penyebab umum di atas, ada pula sejumlah faktor lain yang dapat memicu timbulnya jerawat di kepala, antara lain:

  • Kondisi medis yang membuat Anda rentan terhadap infeksi, misalnya diabetes, leukemia kronis, dan HIV/AIDS.
  • Penggunaan obat tertentu, seperti kortikosteroid dan antibiotik salep jangka panjang.

Bagaimanakah cara mengatasi jerawat di kepala?

Jika jerawat yang muncul di kepala Ladies adalah folikulitis ringan, maka Ladies tidak memerlukan perawatan khusus karena jerawat akan hilang dengan sendirinya. Namun, untuk membantu mempercepat pemulihan akibat jerawat di kepala, Ladies bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:

1. Cuci rambut rutin.

Cuci rambut dan kulit kepala dua kali sehari dengan air hangat dan sampo atau sabun antibakteri.

2. Pastikan produk sampo dan kondisioner yang digunakan tidak menyebabkan jerawat di kepala.

Untuk jerawat ringan dan sedang, Ladies bisa mencoba produk sampo yang mengandung asam salisilat, asam glikolat, ketoconazole atau ciclopiroxtea tree oil, serta minyak jojoba. Asam salisilat dan asam glikolat berguna untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati dan membunuh bakteri, sedangkan ketoconazole atau ciclopirox adalah bahan antijamur dalam sampo antiketombe.

3. Hindari pemakaian produk komedogenik.

Produk rambut seperti wax, sampo, pomade, minyak rambut, dan hairspray yang dapat menyumbat pori-pori kulit kepala (komedogenik). Produk jenis ini dapat menumpuk di rambut dan kulit kepala, sehingga kotoran dan minyak dapat menyumbat pori-pori kulit kepala. Beberapa bahan yang bersifat komedogenik pada sampo dan kondisioner yakni sulfat dan laureth-4.

4. Jangan memencet jerawat.

Di mana pun letaknya, jangan memencet jerawat dengan jari atau alat apa pun karena dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah.

5. Pahami kandungan produk.

Jangan gunakan produk yang dapat mengiritasi kulit kepala, seperti pisau cukur, pelurus dan pengeriting rambut, serta produk perawatan rambut berbahan kimia.

6. Kompres kepala dengan air garam hangat.

Usap kulit kepala dengan air hangat yang sudah dicampur dengan satu sendok teh garam sebelum keramas. Selain air garam hangat, Ladies juga bisa mencoba menggunakan cuka putih.

7. Bagi para pria, hindari mencukur rambut dulu.

Namun, jika terpaksa harus mencukur, pastikan rambut dan kulit kepala dicuci dengan air hangat dan pembersih yang lembut. Oleskan krim pencukur dan biarkan selama 5-10 menit sebelum mulai mencukur. Gunakan pisau cukur yang baru setiap kali akan mencukur rambut. Jangan lupa untuk mencukur rambut dengan arah yang dengan benar, yakni mencukur ke arah rambut tumbuh.

8. Terapkan pola makan sehat.

Batasi asupan makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat. Perbanyak asupan vitamin A, D, asam lemak omega-3, makanan berserat, antioksidan, dan seng (zinc).

Baca juga: Beberapa Cara Memanfaatkan Tea Tree Oil

Jika cara-cara di atas tidak membuahkan hasil, sebaiknya Ladies segera berkonsultasi pada dokter kulit. Untuk jerawat di kepala yang parah, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dan kortikosteroid oles dalam bentuk krim atau obat minum (oral), serta isotretinoin. Jika disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan memberikan obat antijamur atau menganjurkan terapi cahaya dan ekstraksi untuk membersihkan pori-pori.

 

Sumber: Alo Dokter

Must Read

Related Articles