Sering lupa saat akan melakukan sesuatu atau saat hendak mengambil sesuatu memang menyebalkan. Apalagi kejadian itu berulang-ulang, tentunya akan sangat merepotkan. Mungkin kamu juga bertanya-tanya apa penyebab sering lupa, bisa jadi karena penambahan usia atau hanya brain fog.
Namun berdasarkan ilmu neuroscience, sering melupakan sesuatu juga bisa menjadi keuntungan tersembunyi yang dimiliki otak.
Bagaimana bisa? Berdasarkan teori terbaru yang diunggah di jurnal Nature Review Neuroscience, ada beberapa fakta neurologis dari sering lupa. Pertama, ingatan dalam satu waktu sangat banyak, dan seringkali terlalu banyak untuk diingat. Jadi tidak masalah jika kamu tak mengingat semuanya secara akurat, bahkan hanya beberapa detik atau menit kemudian pun masih normal.
Kedua, melupakan beberapa hal, bisa jadi malah melupakan banyak hal merupakan mekanisme otak yang normal. Ketiga, otak terus mengingat ingatan tertentu, idealnya ingatan-ingatan yang paling berguna.
Seperti teori yang dikeluarkan oleh Trinity College di Dublin, daripada jadi ‘spam’ di otak, melupakan sesuatu itu merupakan fitur fungsional otak yang memungkinkan berinteraksi secara dinamis dengan lingkungan. Melupakan kenangan juga bisa bermanfaat karena bisa menyebabkan perilaku yang lebih fleksibel dan pengambilan keputusan lebih baik.
Baca juga: Bahaya Stres Pada Kesehatan Kita dan Cara Mengatasinya
Singkatnya, jika ingatan yang didapatkan tidak sepenuhnya relevan dengan kondisi sekarang, melupakan merupakan hal positif karena bisa meningkatkan kenyamanan. Dengan kata lain, otak belajar melupakan hal-hal yang kurang berguna, karena itu sebenarnya ingatan tidak benar-benar hilang, tapi dibuat tidak dapat diakses, disimpan di dalam otak namun dibatasi aksesnya.
Sementara pada penderita alzheimer, pelupa alami yang merupakan bagian mekanisme tubuh seperti dibajak dan sangat mengurangi aksesibilitas dan bisa kehilangan memori patologis. Jadi jika kamu merasa sering lupa, baik itu saat mengingat kejadian tertentu atau nama-nama, bisa jadi itu merupakan kondisi alami. Jika begitu, tak perlu jadi beban pikiran ya.
Sumber: inc.com