OUR NETWORK

Meskipun Lezat, Nasi Panas Ternyata Berisiko Bagi Pemilik Penyakit Ini! 

Sebagai orang Indonesia yang hampir makan nasi setiap hari, Ladies pasti tahu betapa lezatnya nasi panas. Nasi putih yang merupakan karbohidrat glikemik tinggi pun dapat membantumu mengisi kembali simpanan glikogen setelah melewati hari yang panjang dan berat. Namun ternyata, memakan nasi panas memiliki risiko tersendiri, Ladies.

Saat masih panas berarti pati normal kemungkinan besasr akan meningkatkan kadar gula darah, menurut Healthline. Hal ini mungkin tidak bagus jika kamu memiliki resistensi insulin. Membiarkan nasi mendingin setelah matang akan membentuk struktur pati baru–yang bagus untuk kesehatanmu.

Manfaat kesehatan dari pati resisten

Biasanya, pati dalam nasi panas akan terurai menjadi glukosa di perut, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah. Ini membuat nasi panas tersedia untuk kebutuhan energimu. Saat nasi ini mendingin, pati mengalami retrogradasi pati dan menjadi pati resisten. Pati ini menolak pencernaan di lambung dan usus kecil dan menjadi makanan bagi bakteri baik di usus besar.

Pati resisten juga mendorong bakteri baik untuk membuat asam lemak rantai pendek, sumber energi untuk usus. Menambahkan pati resisten ke dalam menu makanmu dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi peradangan. 

Sebuah artikel tahun 2015 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mendinginkan kemudian memanaskan kembali nasi yang dimasak tidak hanya meningkatkan pati resistennya, tetapi juga menurunkan respons glikemik, dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak. 

Pati resisten juga dapat membantumu merasa kenyang setelah makan, sehingga kemungkinan besar akan makan lebih sedikit.

Menambahkan lebih banyak pati resisten ke dalam menu makan

Meskipun Lezat, Nasi Panas Ternyata Berisiko Bagi Pemilik Penyakit Ini! 
Foto: pexels

Jika sebelumnya kamu membuat nasi sedikit-sedikit, kini cobalah membuat nasi dalam panci besar dan simpan di lemari es selama 24 jam untuk dipanaskan kembali nanti. Nasi yang dipanaskan kembali masih mempertahankan pati resisten. 

Kamu juga dapat melakukan hal yang sama untuk kentang merah dan kuning, tetapi kentang russet kehilangan sebagian pati resistennya saat dipanaskan kembali. 

Bagi orang yang masih takut dengan nasi atau kentang, kamu bisa menemukan pati resisten pada kacang putih dan lentil. Oat kehilangan pati resistennya saat dimasak, jadi merendam oat dalam yogurt atau susu semalaman akan mempertahankan pati resistennya. 

Pisang hijau juga mengandung pati resisten yang tinggi, tetapi memanaskannya atau memakannya hingga matang mengubahnya menjadi pati biasa. Pisang raja pun demikian. 

Jika serat biasanya membuatmu merasa kembung, kamu harus tahu bahwa pati resisten berfermentasi lebih lambat daripada jenis serat lainnya, dilansir melalui Johns Hopkins Diabetes. Meski begitu, kamu harus meningkatkan serat secara bertahap agar tidak mengalami ketidaknyamanan pencernaan.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles