OUR NETWORK

Mengenal Wet Brain dan Efeknya pada Tubuh

Hingga saat ini, manusia selalu terobsesi untuk menjelajahi alam semesta yang tak terhingga. Padahal sesungguhnya tubuh kita sendiri pun memiliki alam semesta sekaligus misteri terbesar di dunia, yatu otak manusia.

Menurut Healthline, otak manusia mengandung sekitar 100 miliar neuron. Secara kebetulan, angka tersebut juga merupakan perkiraan jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Meskipun fakta itu saja mungkin mengejutkan, otak rupanya memiliki cukup banyak kejutan bahkan untuk diabadikan dalam ensiklopedia! 

Sebagai permulaan, otak manusia memiliki sidik jari unik dari aktivitas saraf yang dapat mengidentifikasi seseorang. Selain itu, otak manusia memiliki tekstur lembut dan lembek, seperti agar-agar, dan tidak ada batasan jumlah informasi yang dapat disimpan oleh otak. 

Faktanya, otak menjalin cerita dari ingatan dan terus melahirkan sel-sel baru sepanjang hidupmu, Ladies.

Sementara otak adalah organ yang luar biasa, dia ternyata tidak sempurna. Pilihan gaya hidup tertentu dapat memengaruhi kesehatan otak secara signifikan seiring bertambahnya usia. 

Misalnya, kecanduan alkohol dan kekurangan asupan gizi tertentu dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi yang dikenal sebagai wet brain atau otak basah. Inilah semua yang perlu kamu ketahui tentang wet brain, Ladies!

Efek alkohol yang meningkatkan risiko otak basah

Otak basah adalah nama umum untuk kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang disebut sindrom Wernicke-Korsakoff (WKS). 

WKS disebabkan oleh kekurangan vitamin B1, juga dikenal sebagai tiamin. Meski banyak dilaporkan sebagai dua kondisi berbeda, otak basah sebenarnya terdiri dari dua tahap. 

Ensefalopati Wernicke adalah tahap akut gangguan ini, di mana kerusakan talamus dan hipotalamus otak dapat menyebabkan gejala seperti kebingungan, koma, kehilangan koordinasi otot, dan masalah penglihatan. 

Baca juga: Penting untuk Diketahui! Gejala-Gejala Alergi Alkohol

Sindrom amnesia Korsakoff, di sisi lain, terdiri dari tahap kronis gangguan tersebut, di mana kerusakan sel saraf dapat menyebabkan gejala seperti amnesia, koma, tremor, dan masalah penglihatan.

Meskipun demikian, alkoholisme, penyakit kronis di mana individu kecanduan mengonsumsi alkohol dan tidak dapat mengontrol kebiasaan minumnya, adalah penyebab utama otak basah, atau WKS, menurut American Addiction Centers. 

Khususnya, alkoholisme sering menyebabkan pola makan yang buruk dan kekurangan B1, yang serius karena B1 hanya dapat diperoleh melalui makanan yang Ladies konsumsi. 

Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap efektivitas penyerapan B1 oleh tubuh.

Demikianlah ulasan singkat mengenai kondisi wet brain yang membahayakan jiwa penderitanya. Yuk, mulai jaga kesehatan kamu dari sekarang, Ladies!

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles