Perkembangan inovasi di dunia kecantikan, memungkinkan perawatan kulit tidak terbatas hanya pada penggunaan produk, tetapi juga teknologi. Bahkan, ini dapat kamu gunakan sendiri di rumah, Ladies, salah satunya, LED light therapy. Terdengar tidak asing, bukan? Yup, ini karena perangkat canggih yang satu ini cukup populer digunakan banyak orang untuk mengatasi berbagai masalah kulitnya di rumah. Tapi, apa sih sebenarnya LED light therapy itu?
LED light therapy merupakan perawatan non-invasif yang memanfaatkan panjang gelombang cahaya inframerah yang berbeda untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti jerawat, garis halus, dan penyembuhan luka. LED sendiri merupakan bentuk energi yang paling rendah, di mana, cahayanya dapat diserap oleh molekul di kulit, yang pada gilirannya mengubah aktivitas biologis sel-sel di dekatnya.
Pada prosesnya, panjang gelombang spektrum cahaya yang berbeda, akan memberikan efek yang berbeda pula pada kulit.
Ini karena kedalaman kulit yang ditembus pun bervariasi. Menurut Dokter Kulit di New York, Ellen Marmur, ini dilakukan untuk merangsang target seluler yang berbeda juga dalam memperbaiki kulit.
Panjang gelombang spektrum cahaya ini biasanya dibedakan dalam beberapa warna, yakni merah, biru, kuning, dan hijau. Setiap warna dapat memberikan manfaat yang berbeda untuk kulit. Misalnya, red LED light terbukti dapat membantu merangsang produksi kolagen, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sirkulasi darah. Manfaat inilah yang membuat red LED light banyak digunakan untuk perawatan garis halus dan kerutan, serta penyembuhan luka. Selain itu, sinar LED ini juga dapat membantu meringankan kondisi kulit inflamasi seperti rosacea dan psoriasis.
Selanjutnya, blue LED light biasanya digunakan untuk mengatasi masalah jerawat. Ini karena kemampuannya dalam mengubah mikrobioma kulit untuk memperbaiki jerawat. Penelitian juga membuktikan, penggunaan blue LED light secara terus menerus dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat dan juga mengurangi produksi minyak di kelenjar sebaceous kulit.
Berbeda dengan dua sinar LED sebelumnya, belum banyak penelitian terkait yellow LED light yang dilakukan. Meski begitu, beberapa studi menemukan, sinar LED yang satu ini dapat membantu mengurangi kemerahan dan mempercepat waktu penyembuhan. Selain itu, menurut Klinik Cleveland, yellow LED light diyakini dapat menembus kulit yang lebih dalam dibandingkan rekan-rekannya. Sinar LED yang satu ini juga sering dimanfaatkan sebagai perawatan tambahan untuk membantu red LED light dalam memudarkan garis-garis halus.
Baca juga: Apakah Penggunaan LED Therapy untuk Jerawat Aman?
Sama dengan yellow LED light, green LED light biasanya digunakan bersama dengan red LED light dan menjadi kombinasi perawatan ideal buat menyembuhkan kapiler yang rusak. Dalam hal ini, green LED light membantu mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit dan memicu pertumbuhan kolagen baru di bawah permukaan kulit. Karena efek penambah kolagennya, green LED light ini dipercaya dapat digunakan secara efektif untuk membantu meratakan tekstur dan warna kulit.
Tapi ingat, efek dari hasil terapi ini tidak dapat terlihat secara instan, ya, Ladies, perawatan perlu dilakukan secara rutin.
Menurut Dokter Kulit di New York, Sejal Shah, mengatakan, setidaknya terapi sinar LED perlu dilakukan sekitar 15-30 menit per sesi. Sesi ini dilakukan sekitar satu hingga tiga kali per minggu selama 12-16 minggu. Setelah itu dilanjutkan dengan perawatan pemeliharaan.
Menariknya lagi, terapi ini kini tidak hanya bisa dilakukan oleh profesional, tapi bisa kamu lakukan sendiri di rumah, loh! Yang terpenting ialah kamu memiliki perangkat terapi cahaya LED-nya dan mengikuti petunjuk yang tertera bersama dengan perangkat tersebut. Dan, satu lagi, jangan lupa untuk membersihkan kulit secara menyeluruh sebelum menggunakannya dan memakai pelindung mata agar terhindar dari dampak yang tidak diinginkan.
Sumber: Allure