OUR NETWORK

6 Kondisi Kulit yang Seringkali Salah Didiagnosis, Menurut Dermatologis

Tak bisa dipungkiri, sejumlah kondisi kulit tampak mirip satu sama lain, apalagi untuk mata kita yang tidak terlatih. Presentasi kulit yang tidak biasa kita lihat akan sangat membingungkan, hingga akhirnya seringkali salah diagnosis. Misalnya ruam merah yang terkelupas bisa menjadi tanda sejumlah kondisi, seperti eksim, kurap, psoriasis, atau bahkan kanker kulit.

Salah diagnosis pada awal, dapat menyulitkan dokter pula ketika kamu memutuskan untuk berkonsultasi. Menyadari hal tersebut, dokter kulit sekaligus Asisten Profesor Klinis Dermatologi di New York University School of Medicine, Shari Marchbein, berbagi ada enam kondisi kulit yang seringkali salah didiagnosis oleh kita dan cara mengatasinya.

Karsinoma Sel Basal

Penampilannya yang tampak sederhana, seringkali dianggap sepele sebagai noda kecil. Menurut Dokter Kulit di New York, Orit Markowitz, karsinoma sel basal juga bisa muncul seperti jerawat yang tidak dapat disembuhkan atau bintik-bintik berkerak yang tampaknya tidak hilang.

Kondisi ini bisa dipastikan setelah diamati menggunakan dermatoscope oleh dokter ahli. Selain itu, biasanya dokter juga akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan kembali jika muncul tanda di tempat baru selama lebih dari tiga minggu dan terus tumbuh, berdarah, atau berubah dengan cara apapun.

6 Kondisi Kulit yang Seringkali Salah Didiagnosis, Menurut Dermatologis
Dermatitis Perioral (Sumber: dermacaredirect.co.uk)

Dermatitis Perioral

Ruam wajah yang seringkali muncul di sekitar mulut, sering disalahpahami sebagai jerawat. Benjolan berwarna merah bersisik ini bisa jadi sebenarnya merupakan reaksi terhadap penggunaan obat kortikosteroid dalam waktu lama. “Untuk mengobatinya, pasien harus berhenti menggunakan semua kortikosteroid, termasuk krim hidrokortison atau resep kortikosteroid,” jelas Dokter Kulit di Birmingham, Alabama, Corey L. Hartman.

Bila kamu mengalami iritasi secara terus menerus di sekitar area mulut, Hartman merekomendasikanmu untuk pergi ke dokter kulit. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membersihkan ruam dan membantumu mengatur rutinitas perawatan kulit yang lembut untuk mengurangi iritasi.

Rosacea

Banyak orang mengira rosacea muncul dengan warna merah cerah dan kulit yang teriritasi. Padahal, kondisi ini juga bisa terlihat kurang merah pada kulit yang gelap, atau bisa juga tampak mirip seperti jerawat. Menurut Dokter Kulit dan Profesor Klinis di Dermatology Mount Sinai Medical Center, New York, Estee Williams, ada 50 warna merah yang bisa muncul pada kulit di berbagai area.

“Inilah yang membuat rosacea seringkali disalahartikan sebagai jerawat, bahkan dokter kulit berpengalaman pun seringkali kesulitan membedakannya. Kabar buruknya, bila salah diagnosis, obat jerawat cenderung dapat memperburuk kondisi rosacea,” jelas Williams. Penting untuk mendiagnosis rosacea dengan benar dengan berkonsultasi pada dokter ahli dan melakukan pengamatan yang seksama pada kulit. Mengingat perawatan yang tidak tepat dapat memperburuk kondisi kulit.

Psoriasis

Psoriasis sering salah didiagnosis sebagai kondisi kulit kepala yang kering dan bersisik saja. Akan tetapi, bila plak bersisik di area siku, lutut, atau kulit kepala ini semakin berkembang bisa jadi kamu mengalami psoriasis. Bila ini terjadi, berkonsultasilah dengan dokter ahli. Biasanya, dokter akan memberikan resep untuk membantu menenangkan peradanganmu.

6 Kondisi Kulit yang Seringkali Salah Didiagnosis, Menurut Dermatologis
Hyperpigmentasi (Sumber: prima.co.uk)

Hyperpigmentasi

Hiperpigmentasi merupakan kondisi di mana kulit berubah warna atau menggelap karena berbagai alasan. Faktornya bisa kerusakan akibat paparan sinar matahari atau jaringan parut jerawat. Bisa juga hiperpigmentasi yang kamu alami ialah melasma. Meski tanda yang muncul mirip, yakni bintik-bintik hitam di wajah, biasanya melasma muncul selama kehamilan.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Lima Bahan Aktif Bantu Lawan Jerawat

Di luar kemiripan visualitasnya, kedua hal ini membutuhkan perawatan yang berbeda, loh! Melasma membutuhkan perawatan yang sangat ringan. Bila kamu melakukan perawatan yang terlalu kuat, kondisi kulitmu akan jauh lebih buruk. Sebaliknya, kerusakan akibat sinar matahari memerlukan perawatan laser yang kuat untuk memperbaharui kulitmu.

Hiperpigmentasi tradisional dapat dirawat dengan produk-produk brightening yang telah ada selama ini, Ladies. Dapat pula dirawat dengan perawatan kulit seperti laser dan peels. Sementara, perawatan melasma perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan yang kamu alami. So, berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk memastikan keparahan melasma serta tindakan perawatan terbaik.

Eksim

Eksim muncul dalam bentuk ruam yang terasa gatal. Banyak orang salah mendiagnosisnya sebagai gigitan serangga. Eksim juga seringkali disamakan dengan jerawat. Alhasil untuk mengatasinya banyak orang membeli produk seperti benzoil peroksida, chemical peels, atau scrubs yang justru membuat kulit mengering. Eksim juga sering disalahartikan sebagai kurap, infeksi jamur.

Eksim sendiri merupakan kondisi peradangan di mana kulit mengembangkan retakan mikroskopis, yang menyebabkan kehilangan hidrasi. Jadi, produk-produk yang mengeringkan kulit–seperti produk perawatan jerawat–justru akan memperburuk kondisi eksim.

So, apapun kondisi kulitnya, langkah penting yang perlu dilakukan pertama kali ialah mendiagnosis dengan tepat bersama dokter ahli. Diagnosis yang tepat akan membawa pengobatan yang sesuai dan tentunya penyembuhan yang kamu harapkan.

Sumber: Allure

Must Read

Related Articles