OUR NETWORK

Hati-Hati Mengonsumsi Makanan Pedas, Ketahui Bahayanya! 

Ladies termasuk pencinta makanan pedas? Kalau iya, kalian perlu tahu informasi ini nih nih. Berdasarkan penelitian di China, ditemukan adanya risiko yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi cabai setiap hari dan terlalu banyak loh. Memang, nggak bisa dipungkiri kalau makan tanpa sambal itu kaya hidup tanpa cinta…  Hampa! Tapi apakah cabai-cabai itu sehat? Ataukah malah menimbulkan risiko kesehatan? 

Baca juga: Super Hot! Inilah 10 Cabai Terpedas di Dunia

Contoh salah satu cabai terpedas di dunia Carolina Reaper, dapat menyebabkan kerusakan serius dan langsung. Kalau Ladies masih ingat, pada tahun 2018 lalu, challenge makan cabai sempat ramai dijadikan konten oleh para YouTuber di seluruh penjuru dunia. Lalu ada pula kontes makan cabai di Amerika yang menyebabkan salah seorang pesertanya berakhir di UGD. Ia diketahui sakit kepala mendadak setelah memakan Carolina Reaper.

Hati Hati Mengonsumsi Makanan Pedas, Ketahui Bahayanya! 
Foto: pinterest.com

Oke, memang tidak semua orang mengonsumsi cabai pada lebel se-ekstrem Carolina Reaper untuk konsumsi sehari-hari. Kalau ada, yah mungkin dia keturunan naga kali ya, Ladies… hehehe. Banyak orang mencari alternatif cabai lain yang lebih ringan namun tetap pedas seperti cabai jalapeños (dari Meksiko), cabai ceri, cabai habenero (cabai gendol/gendot), atau yang paling umum ditemukan di Indonesia cabai rawit. 

Pada tahun 2017 penelitian besar menggunakan metode kohor menemukan bahwa makan cabai merah panas dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Di dalam kandungan cabai terdapat bahan aktif utama yaitu kapsaisin. Senyawa kapsaisin inilah yang membuat cabai terasa pedas.Sehingga kemungkinan besar senyawa ini yang memainkan peran utama dalam efek potensial cabai terhadap kesehatan.  Terlepas dari temuan menggembirakan tentang hubungan antara cabai dan kematian, tidak ada penelitian pada manusia yang secara serius mengevaluasi bagaimana cabai dapat mempengaruhi penurunan kognitif. 

Hati Hati Mengonsumsi Makanan Pedas, Ketahui Bahayanya! 
Foto: pinterest.com

Namun saat ini, sebuah penelitian longitudinal ci China menunjukkan hasil yang menarik, Ladies. FYI, ini adalah penelitian sosial yang membandingkan perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu. Penelitian ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi cabai secara konsisten dalam jumlah besar dapat mempercepat penurunan kognitif, meningkatkan risiko demensia (gangguan memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara, dan kemampuan motorik) seseorang. 

Hati Hati Mengonsumsi Makanan Pedas, Ketahui Bahayanya! 
Foto: flickr.com

Penelitian ini dipresentasikan dalam makalah studi yang dimuat dalam jurnal Nutrients. Penelitian ini melibatkan 4.582 peserta Cina berusia di atas 55 tahun. Tim peneliti dipimpin oleh Zumin Shi, Ph.D., dari Qatar University di Doha. Dikutip dari para peneliti, “Konsumsi cabai ditemukan bermanfaat untuk berat badan dan tekanan darah dalam penelitian kami sebelumnya. Namun, dalam penelitian ini kami menemukan efek buruk pada kognisi di antara orang dewasa yang lebih tua,” catat Zumin. 

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai per hari secara teratur memiliki hampir dua kali risiko penurunan kognitif daripada orang yang makan kurang dari jumlah cabai ini. 

“Berasal dari survei makanan, asupan cabai termasuk cabai segar dan kering, tetapi tidak termasuk capsicum manis atau lada hitam,” kata para peneliti dalam makalah studi mereka.

Baca juga: Suka Konsumsi Makanan Pedas Secara Berlebihan? Waspadai Bahaya Ini!

Hasil yang nggak kalah menarik adalah peserta yang makan cabai dengan jumlah lebih banyak cenderung memiliki pendapatan keuangan yang lebih rendah. Bukan cuma itu,  indeks massa tubuh (BMI) mereka juga cenderung lebih rendah. Mereka juga terlibat dalam aktivitas fisik yang lebih sedikit, dibandingkan dengan orang yang makan sedikit cabai. Dari catatan para peneliti yang dikutip dari Medical News Today, tetap ada faktor lain yang berperan penting nih, Ladies. Yaitu faktor pendidikan. Soalnya ada perbedaan signifikan antara tingkat konsumsi dan pendidikannya, yang pada akhirnya berpengaruh ke fungsi kognitif, Ladies. Terakhir, para peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya harus bertujuan untuk menilai hubungan antara tingkat pendidikan, asupan cabai harian dan resiko penurunan kognitif.

Jadi Ladies, yang perlu diingat sebenarnya adalah mengonsumsi cabai tidaklah selalu positif atau negatif, tapi konsumsilah dalam batas yang sewajarnya saja. Yang sedang-sedang saja~

 

Source: Medical News Today

Must Read

Related Articles