Siapa yang tidak tergoda untuk melumat es krim di tengah panasnya siang hari? Atau menyantap camilan manis ketika asyik menonton film untuk menyempurnakan me time di akhir pekan? Meski tampak nikmat, gula yang terkandung di dalamnya dapat berdampak buruk bagi kesehatanmu, loh Ladies, terutama gula berjenis olahan. Selama ini kita menghindari makanan manis karena takut berat badan bertambah. Padahal gula juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, bahkan mempercepat proses penuaan tubuh kita, loh!
Baca juga: 3 Makanan ‘Sehat’ Ini Ternyata Tidak Menyehatkan. Apa Saja?
Sebagaimana dikatakan dermatologis yang berbasis di Connecticut, Deanne Mraz Robinson, makanan dengan kandungan glikemik yang tinggi dapat menyebabkan kadar insulin dalam tubuh melonjak. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan di dalam tubuh. “Kemudian, hal ini dapat menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin,” ucap Robinson. Penipisan atau kerusakan kedua protein tersebut menjadi faktor kuat yang membuat tubuh semakin keriput dan melorot sebelum waktunya.
Akan tetapi, di tengah aneka varian makanan yang ada di masyarakat, menjadi hal yang hampir mustahil untuk menghindari semua bentuk gula.
Gula, dalam segala bentuknya, merupakan karbohidrat sederhana yang memicu respon glikemik dalam tubuh. Makanan seperti kacang-kacangan, ubi jalar, sebagian besar buah-buahan, gandum, pasta dan nasi dinilai lebih baik dikonsumsi dibandingkan roti putih, corn flakes, russet potatoes, dan makanan olahan yang dapat meningkatkan insulin dengan cepat.
“Lonjakan insulin kronis dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan kemerahan, jerawat, kerutan, dan kekasaran pada kulit,” jelas America’s Holistic Beauty sekaligus host podcast The Holistic Plastic Surgery Show, Anthony Youn.
Senada dengan Youn, Robinson menyarankan untuk menghindari lonjakan tersebut dengan mengonsumsi makanan dan camilan sehat secara seimbang. “Pasangkan protein sehat dengan karbohidrat karena dapat memperlambat respon glikemik dalam tubuh,” ucapnya. Selain itu, makanan yang mengandung serat dan lemak juga baik untuk dikonsumsi karena ia membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Mereka dapat membantu menstabilkan gula darah dan menghindari lonjakan dan tabrakan insulin dalam tubuh.
Selain lonjakan insulin, proses dalam tubuh yang dapat menyebabkan penuaan dini ialah glikasi.
Glikasi mengacu pada ikatan molekul gula ke lemak dan protein. Ketika glikasi terjadi, ia akan membentuk Advanced Glycation End products (AGEs) yang mengubah serat protein. Proses ini dapat berdampak pada kerusakan kolagen dan elastin yang pada akhirnya menyebabkan penuaan dini pada kulit. “Ini bisa membuat kulit menjadi menua, lebih tipis, kasar, dan keriput,” ucap Youn.
Baca juga: Nggak Perku Serum Mahal, Makanan Anti-Aging Ini Bisa Bikin Awet Muda
Penelitian menunjukkan, efek ini seringkali dimulai pada usia sekitar 35 tahun, dan dapat meningkat dengan cepat setelah itu. Meski proses ini tidak dapat dihentikan sama sekali, namun, menurut Youn, proses ini dapat dihindari dengan mengurangi konsumsi permen untuk mengurangi jumlah molekul gula yang ada dalam tubuh.
Makanan sehat yang kaya akan antioksidan juga dapat membantu mengurangi efek dari proses glikasi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dark chocolate, dan lemak sehat. Youn juga menyarankan untuk menambahkan serum vitamin C dan vitamin E pada tubuh setiap pagi dan pelembab retinol setiap malam. Selain itu, berhenti mengonsumsi soda serta memeriksa kadar serta bentuk gula pada label makanan juga dapat membantu menghindari penuaan diri yang disebabkan gula pada kulit, loh! Dengan menerapkan saran ini secara rutin dalam pola makanmu sehari-hari, kamu dapat mencegah kulitmu mengalami penuaan dini. So, tunggu apalagi Ladies, selamat mencoba.
Sumber: sheknows Foto cover: naturessleep.com