Vitamin D adalah salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Biasanya vitamin D didapat dari sinar matahari. Sayangnya, sekitar 50% orang di dunia mengalami kekurangan vitamin D. Seperti apa gejala kekurangan vitamin D tersebut? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Jumlah kebutuhan vitamin D
Vitamin D terbentuk saat UVB mengenai kulit kita. Jumlah kebutuhan vitamin D bagi orang dewasa sama yakni 15mcg setiap harinya. Bagi mereka yang diatas 70 tahun, ditambah ekstra 5 mcg untuk melawan penyakit akibat usia senja.
Gejala kekurangan vitamin D
1. Kesehatan mental terganggu
Menurut Journal of Affective Disorders, kekurangan vitamin D dapat dikaitkan dengan depresi dan anxiety. Begitu juga sebaliknya, konsumsi vitamin D dapat membantu penderita depresi dan anxiety.
2. Defisiensi mineral
Kekurangan vitamin D juga berhubungan dengan penyerapan mineral lainnya yakni kalsium dan fosfat. Pada anak-anak, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan tulang. Orang dewasa juga beresiko terkena osteomalasia yakni sakit pada bagian tulang jika kekurangan vitamin D.
Baca juga: Hubungan Vitamin D dan Usus yang Jauh Lebih Erat Dari yang Kamu Kira
3. Resiko penyakit kardiometabolik
Menurut Hannah Braye, nutritionist di Bio-kult, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan berbagai penyakit kardiovaskular dan metabolik lainnya. Mereka yang kekurangan vitamin D dapat meningkatkan resiko diabetes dan tekanan darah tinggi.
4. Osteoporosis
Semakin bertambah umur, tulang semakin kehilangan densitasnya dan semakin keropos. Untuk mencegah hal ini, konsumsi vitamin D menjadi faktor penting bagi mereka yang berusia senja. Menurut hasil studi postmenopausal wanita di Korea, konsumsi suplemen vitamin D terbukti membantu mengurangi osteoporosis yang terjadi.
Menurut Dr. Liakas, dokter bedah kosmetik dari Vie Aesthetics mengatakan beberapa gejala lainnya dari kekurangan vitamin D sebagai berikut:
- Berulang kali terkena infeksi dan penyakit
- Kelelahan
- Rasa sakit di tulang dan punggung
- Penyembuhan luka terlambat
- Rambut rontok
- Sakit di otot
- Berat badan bertambah
Dr. Liakas juga mengatakan bahwa gejala ini tergolong umum dan bisa jadi gejala dari penyakit lainnya. Karena itu periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala tadi untuk diagnosa yang lebih akurat. Stay healthy, Ladies!
Sumber: Fit and Well