Banyaknya manfaat baik yang diberikan biji-bijian membuatnya sangat popular dan diandalkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, siapa sangka, beragam bentuk biji-bijian yang ada di masyarakat dapat memberikan manfaat yang berbeda bagi tubuh. Dari sejumlah jenis yang hadir di masyarakat, ada salah satu jenis biji-bijian yang kaya akan manfaat, tak hanya kesehatan takecantikanpi juga kecantikan! Yup, itu adalah fonio. Berbeda dari yang jenis lain, selain bebas gluten, serealia fonio terasa sedikit pedas dalam teksturnya yang lembut.
Sebagai anggota terkecil dari keluarga millet, fonio merupakan jenis serealia yang telah lama dibudidayakan di Afrika Barat. Tepatnya, selama lebih dari 5.000 tahun. Serealia ini merupakan makanan pokok bagi sekitar 4 juta orang warga lokal di negara tersebut. Ini karena fonio tumbuh dengan cepat dan bertahan dalam kekeringan. Tak hanya itu, fonio juga sangat fleksibel untuk diolah menjadi beragam sajian. Bisa dibuat menjadi bubur, couscous, diolah di atas kompor seperti puffed quinoa, atau menggilingnya menjadi tepung untuk dipanggang.
Di samping pengolahan, nutrisi tinggi yang terkandung didalamnya menjadi hal penting yang diperhatikan. Menurut Ahli Gizi, Ahli Akupunktur, Chiropractic, dan Dokter Fungsional di Lakeside Holistic Health, Dr. Jerry Bailey, fonio merupakan alternatif karbohidrat yang baik untuk tubuh. “Susunan nutrisi dalam fonio membuatnya menjadi biji-bijian yang sehat dan kompleks dibandingkan dengan biji-bijian/tanaman yang diproduksi secara massal,” jelasnya.
Dalam per setengah cangkir fonio yang dimasak, terkandung 39 gram karbohidrat kompleks, 2 gram protein, 0,5 gram lemak bersama dengan 4 persen kebutuhan serat harian.
Berbeda dengan biji-bijian lainnya, serealia yang satu ini mengandung protein yang bervariasi dengan kadar yang lebih rendah. “Fonio adalah sumber pati – sekitar 80 persen dari biji-bijian adalah pati berdasarkan berat keringnya”, ujar LN, CNS, sekaligus Pakar Grain Foods Foundation, Julie Miller Jones, PhD.
Begitu pula pada kandungan karbohidrat di dalamnya. Meski menawarkan dosis karbohidrat yang sehat, kadarnya ini terhitung masih memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah sekitar 49 pada penderita diabetes tipe 2 dan 35 pada non-diabetes.
Di samping itu, fonio mengandung beberapa asam amino, termasuk metionin, leusin, valin, dan sistein. Metionin, leusin, dan valin merupakan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh. Sementara sistein ialah asam amino nonesensial, yang berarti bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Meski begitu, semua asam amino ini memberikan nutrisi baik yang berbeda untuk tubuh.
Baca juga: Jajaran Biji-Bijian Sehat yang Bisa Dijadikan Konsumsi Harian
Menariknya, sejumlah asam amino ini menunjukkan, fonio tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tapi juga kecantikan.
Misalnya sistein, nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan rambut. Ia meningkatkan kekuatan dan elastisitas serta meningkatkan tekstur rambut. Kemudian metionin, berfungsi untuk menumbuhkan dan memperbaiki jaringan tubuh, sekaligus meningkatkan kesehatan rambut. Tak hanya itu, nutrisi yang satu ini juga meningkatkan tone dan kelenturan kulit, serta memperkuat kuku. Lalu, leusin berfungsi membantu penyembuhan kulit dan tulang. Terakhir, valin berperan penting dalam pertumbuhan otot dan perbaikan jaringan.
Akan tetapi, asam amino dan kadar sejumlah asam amino esensial pada fonio ini dinyatakan Jones tidak lengkap dan cukup rendah.
Dengan kata lain, belum mencukupi kebutuhan tubuh. “Fonio–seperti kebanyakan sumber nabati–merupakan protein yang tak lengkap. Mereka tidak mengandung asam amino esensial dalam jumlah yang tepat,” ungkapnya. Namun, beda halnya bila ia dikonsumsi bersamaan dengan kacang-kacangan atau protein pelengkap lainnya yang menyediakan asam amino yang dibutuhkan tubuh.
Meski tidak memiliki kandungan protein yang tinggi seperti quinoa atau serta tinggi seperti oatmeal, fonio tetap merupakan biji-bijian yang sehat dan dapat diolah secara kreatif sesuai selera, Ladies.
Sumber: First For Women