Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa masalah sampah telah menjadi masalah global, bukan hanya masalah di Indonesia. Hingga saat ini, dunia masih belum menemukan solusi efektif untuk mengendalikan masalah sampah secara masif. Padahal, menurut laporan Waste4Chance, dunia menghasilkan 2,01 miliar ton sampah setiap tahunnya.
Sementara itu Indonesia sendiri merupakan negara penghasil sampah makanan terbesar ketiga di dunia pada 2023 ini, setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi. Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan sebab sampah yang tidak terkendali akan mengganggu kualitas hidup penduduk bumi.
Salah satu jenis sampah yang paling sulit diurai adalah plastik. Kemasan plastik digunakan oleh hampir semua produk, dari mulai perawatan tubuh, makanan, hingga produk pembersih rumah. Kemudahan dan kenyamanan penggunaan plastik ini berdampak buruk terhadap lingkungan. Dibutuhkan waktu tahunan hingga ribuan tahun agar sebuah plastik dapat diurai.
Oleh sebab itu kemasan produk yang ramah lingkungan akan sangat membantu kondisi bumi saat ini. Hal inilah yang dilakukan oleh David Guerro, Creative Chairman dari BBDO,yaitu mengembangkan sampo padat baru yang bebas plastik, bersumber terbuka, dan membawa pesan keberlanjutan sepanjang masa pakainya melalui teknologi “yang dapat larut” yang terus memperkuat pilihan konsumen yang ramah lingkungan.
Yup betul, Ladies, “botol yang dapat larut” tersebut bukanlah botol sungguhan, melainkan batangan sampo padat bentuk botol. Menurut Davir Guerro, bentuk botol tersebut memang sengaja digunakan untuk membuat konsep berkelanjutan lebih mudah didekati. Pesan tersebut bertahan saat bilah digunakan dan semakin mengecil.
Menggunakan bentuk botol yang seluruhnya terbuat dari sampo yang dapat larut, kemasan produk pintar ini tidak menggunakan plastik sama sekali, sehingga sepenuhnya bebas limbah. Tersedia dalam berbagai aroma warna-warni, The Dissolving Bottle telah menarik perhatian karena mengadopsi kemasan ramah lingkungan.
Baca juga: Mulai Kurangi Plastik dengan Cara Ini, Yuk!
David Guerrero mengatakan bahwa tim desain membuat konsep The Dissolving Bottle untuk membantu memerangi meningkatnya masalah polusi plastik.
Sebelum menjadikan botol sebagai desain utama batangan sampo mereka, tim tersebut menemukan bahwa krisis polusi plastik terus meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan, dengan perkiraan delapan juta metrik ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya.
Mereka menemukan bahwa industri perawatan pribadi merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap masalah lingkungan global karena industri ini sendiri memproduksi lebih dari 500 miliar barang plastik sekali pakai setiap tahunnya.”
The Dissolving Bottle ini awalnya dirancang pada tahun 2021, dan kini telah dijual di Eropa, dengan harga terjangkau 5,99 Euro atau sekitar Rp100ribuan saja.
Tertarik untuk memilikinya, Ladies?
Sumber: mossandfog.com