Ada banyak manfaat dari menerapkan pola makan vegan. Dengan variasi dan pola makan seimbang yang tidak memasukkan produk daging atau produk yang berasal dari hewan (seperti telur dan susu), veganisme atau diet vegan dapat mengurangi peradangan dan nyeri radang sendi, meningkatkan kesehatan jantung, dan membantu penurunan dan pengelolaan berat badan. Pola makan vegan umumnya tinggi nutrisi dan sangat bergantung pada sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Entah apakah Ladies sudah mengadopsi pola makan ini atau baru tertarik menjelajahi veganisme untuk pertama kalinya, mengetahui pro dan kontra adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat.
National Health Service Amerika Serikat mendefinisikan veganisme sebagai pola makan yang sangat terfokus pada tumbuhan dan makanan nabati. Sayuran dan makanan utuh menyediakan banyak nutrisi dan vitamin penting yang dibutuhkan tubuh kita untuk berkembang.
Namun ketika berhadapan ke kondisi kesehatan kritis seperti kanker, dapatkah pola makan vegan membantu melindungimu- atau justru merugikanmu, Ladies?
Dalam berbagai penelitian, para peneliti telah menemukan bahwa menahan diri dari mengonsumsi produk hewani dan memilih pola makan vegetarian atau vegan, pada kenyataannya, dapat mengurangi risiko pengembangan kanker tertentu, menurut Klinik Mayo.
Ada banyak cara untuk membentuk pola makan vegan untuk mengurangi risiko kanker, termasuk kanker usus besar. Lalu komponen apakah dalam pola makan vegan yang dapat melindungimu dari kanker usus besar? Jawabannya adalah fitokomia.
Makanan yang kaya fitokimia
Pola makan nabati, vegetarian, dan vegan cenderung mencakup makanan utuh yang signifikan dengan penekanan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Makanan-makanan tersebut rupanya mengandung fitokimia dalam jumlah tinggi. Fitokimia adalah senyawa kimia yang memberi tubuh faktor pelindung untuk menjaga sel tetap sehat dan bebas dari kerusakan. Ini penting karena menjaga kesehatan sel dapat mengurangi risiko kanker.
Baca juga: Rekomendasi Restoran dengan Santapan Vegan
Fitokimia juga merupakan faktor dalam makanan nabati yang menyebabkan pengurangan peradangan, artritis, dan nyeri kronis. Dua jenis fitokimia memberikan manfaat paling banyak: antioksidan, yang dapat menetralkan sel sehingga tidak berkembang biak secara tidak menentu seperti kanker berkembang, dan karotenoid, yang merupakan senyawa yang larut dalam lemak yang juga meningkatkan kesehatan mata dan jantung. untuk mengurangi risiko kanker. Makanan yang paling kaya fitokimia ini termasuk bayam, kangkung, wortel, kol, kubis brussel, brokoli, melon, seledri, aprikot, apel, tomat, lentil, dan bok choy, menurut Stanford Medicine.
Serat adalah komponen lain dari pola makan vegan yang diketahui dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker usus besar. Alasannya adalah bahwa limbah yang mengalir melalui usus besar bergerak lebih cepat ketika serat mempercepat proses pencernaan dan memudahkan saluran pencernaan untuk memecah makanan yang dikonsumsi. Memasukkan berbagai makanan ini dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Namun, selalu merupakan ide yang baik untuk menghubungi dokter Anda sebelum memulai diet baru.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ladies!
Sumber: healthdigest