Compulsive shopping disorder ini merupakan belanja kompulsif atau suatu sikap yang membuat kita menjadi kecanduan untuk berbelanja. Kecanduan ini akan membuat kita merasa ingin berbelanja secara terus menerus kapan pun dan di mana pun. Hal ini karena membuat kita merasa lebih bahagia. Namun, ini mungkin saja bisa menjadi penyakit mental yang tidak kamu sadari.
Selain itu, ini dapat mengubah kita menjadi pribadi yang lebih boros. Maka dari itu, kamu harus memahami apa sih sebenarnya belanja secara kompulsif ini? Yuk, Ladies simak penjelasannya agar kamu tidak lagi menjadi lebih boros.
Apa sih Compulsive Shopping Disorder?
Compulsive shopping disorder atau belanja secara kompulsif ini dianggap sebagai gangguan kontrol impuls. Ini membuat kamu terobsesi bahkan bisa menjadi seorang yang maniak dalam berbelanja. Hal ini kamu lakukan tanpa sadar untuk menutupi emosi dalam diri seperti seperti stres, cemas, sakit hati, dan lain sebagainya, karena memberikan kelegaan dan bahagia sementara.
Baca juga: Belanja Sebagai Penghilang Stres yang Efektif? Cek Penjelasannya Di Sini
Ketidakmampuan mengontrol diri akan berbelanja ini dapat menimbulkan konsekuensi yang berbahaya loh, Ladies. Karena ini juga bisa terjadi secara bersamaan dengan penyakit lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, dan lainnya. Selain itu, tanpa sadar setelah kamu berbelanja akan timbul rasa bersalah dan malu yang luar biasa.
Biasanya ini lebih sering terjadi pada perempuan yang sebagian besar berusia 30-an atau ketika kamu sudah memiliki kemandirian finansial. Banyak perempuan yang dengan mudah mengakui bahwa mereka sangat menikmati berbelanja.
Harus diketahui pula, belanja secara kompulsif ini berbeda dari belanja normal. Biasanya kebanyakan orang berbelanja sesekali atau saat memiliki situasi khusus seperti ulang tahun, membutuhkan sesuatu, dan sebagainya. Ini berbanding terbalik dengan orang yang memiliki compulsive shopping disorder, yaitu kapan pun dan di mana pun akan dilakukan untuk berbelanja.
Belanja secara kompulsif ini cenderung membeli sesuatu yang tidak terlalu mahal. Namun, ini mengakibatkan pengeluaran di luar kendali karena kamu hanya akan membeli sesuatu berdasarkan daya tarikmu dan harga yang lebih murah. Bahkan, barang yang dibeli tersebut bukan sesuatu yang kamu butuhkan.
Tanda kamu memiliki Compulsive Shopping Disorder
Kebanyakan orang yang kompulsif berbelanja akan melakukannya ketika mereka bosan atau stres. Compulsive shopping disorder ini memiliki beberapa tanda loh, Ladies. Ini dapat mengidentifikasi apakah kamu memiliki belanja kompulsif, yaitu:
- Pembelian impulsif. Kamu sering kali membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Tanpa sadar, kamu akan terus membeli barang yang tidak kamu sentuh atau pakai setelah membelinya.
- Merasakan kegembiraan yang adiktif saat berbelanja. Perasaan bahagia dan menyenangkan yang adiktif ini membuat kamu ingin terus menerus berbelanja.
- Belanja untuk meredam emosi yang tidak menyenangkan. Kamu berbelanja karena berusaha untuk mengisi kekosongan emosional seperti kesepian, kurangnya kontrol diri, ataupun frustasi.
- Rasa bersalah dan penyesalan. Setelah membeli sesuatu, kamu akan merasa bersalah dan tidak bertanggung jawab atas pembelian sesuatu. Namun, perasaan ini akan cepat terlupakan dan membuatmu berbelanja sesuatu yang lain lagi.
- Sakitnya membayar. Biasanya, pemilik penyakit ini akan merasa sakit ketika membayar dengan uang tunai. Sehingga, kamu akan lebih memilih untuk menggunakan kartu kredit, walaupun kamu sedang kesulitan ekonomi.
Jika kamu merasakan tanda-tanda dari compulsive shopping disorder ini, kamu bisa mengkonsultasikannya kepada dokter atau ahli professional lainnya untuk mendapatkan terapi kognitif ya, Ladies. Ini dapat membantu kamu mengidentifikasi penyebab dari perilaku belanja kompulsif.
Sumber: psychologytoday, verywellmind