Free Porn
xbporn

https://www.bangspankxxx.com
OUR NETWORK

Cara Aman Menurunkan Demam Saat Hamil

Selama kehamilan, sakit adalah hal terakhir yang diinginkan setiap calon ibu, mengetahui sepenuhnya apa pun yang terjadi padanya dapat memengaruhi bayinya juga. Meski begitu, tidak ada cara untuk memprediksi kapan seseorang akan sakit, dan sangat mungkin demam bisa muncul tiba-tiba. Lebih sulit lagi, sistem kekebalan tubuh melemah selama kehamilan, yang dapat membuat wanita hamil lebih rentan terhadap demam yang disebabkan oleh penyakit seperti infeksi saluran kemih (ISK), keracunan makanan, atau flu.

Jika demam memang muncul saat Ladies sedang hamil, sebaiknya ketahui dulu cara mengenalinya sebab ibu hamil bisa mengalami hot flashes akibat fluktuasi hormonal dalam tubuh. Hot flashes akan menaikkan suhu tubuh ibu hamil sehingga mungkin keliru dianggap sebagai demam. Kondisi ini dapat membuat diagnosis sakit demam atau sekadar gejala kehamilan normal menjadi lebih menantang. 

Namun tenang saja. Hal ini dapat diatasi dengan mengukur suhu dengan termometer setiap kali Ladies merasa tidak enak badan. Perlu diingat bahwa bahwa suhu di atas 37,5 derajat Celcius berarti Ladies mengalami demam. Selain suhu tubuh yang meningkat, gejala lain yang bisa menandakan demam, seperti menggigil, nyeri punggung, nyeri perut, dan kesulitan bernapas.

Setelah mengetahui bahwa Ladies demam, Ladies dapat mengambil langkah-langkah untuk meredakannya. Biasanya, demam dapat dikurangi dengan obat-obatan. Namun, ada tindakan lain yang dapat Ladies lakukan di rumah untuk meredakan demam dan merawat diri saat sakit.

Apa yang harus Ladies lakukan jika mengalami demam saat hamil?

Cara Aman Menurunkan Demam Saat Hamil
Foto: freepik

Biasanya, insting pertama kita saat tidak hamil adalah mencari obat pereda nyeri terdekat di lemari kita. Namun ingat, saat hamil, Ladies tidak disarankan untuk mengonsumsi sembarang obat. 

Terdapat dua jenis obat yang dapat Ladies minum, yaitu paracetamol. Namun gunakan sesedikit mungkin dan sesebentar mungkin. 

Selain mengonsumsi obat, Ladies dapat mencoba cara lain untuk menurunkan demam. Berikut ini cara yang dapat kamu lakukan, Ladies.

  1. Kompres dengan waslap air hangat. Mengompres dengan air hangat akan membantu menurunkan suhu tubuh saat Ladies beristirahat dan memulihkan diri.
  2. Menyalakan kipas angin bertenaga rendah.
  3. Mengenakan pakaian tipis.
  4. Mandi dengan air suam-suam kuku. Jangan mandi dengan air dingin karena kamu mungkin akan kedinginan, yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Berhubun demam adalah gejala penyakit, akar dari gejala tersebut harus diobati juga.

Apakah demam selama kehamilan memiliki efek negatif pada janin?

Dapat dimengerti jika calon ibu ingin tahu bagaimana demam selama kehamilan memengaruhi kesehatan janin. Namun tenang saja Ladies sebab kebanyakan ibu hamil yang mengalami demam akan tetap melahirkan bayi sehat setelah sembuh. Meski demikian, beberapa peneliti telah menyelidiki apakah ada hubungan antara demam saat hamil dan masalah kesehatan tertentu.

Satu meta-analisis 2021 yang diterbitkan dalam Autisme Molekuler meneliti penelitian yang bertentangan tentang apakah demam selama kehamilan berkontribusi pada gangguan perkembangan saraf. 

Data menyimpulkan potensi peningkatan risiko gangguan perkembangan saraf, terutama ketika demam terjadi selama trimester pertama kehamilan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak meyakinkan dan memiliki keterbatasan. Ada juga beberapa kekhawatiran bahwa demam selama trimester pertama dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf, tetapi mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari dapat melindungi bay dari cacat otak dan sumsum tulang belakang dalam kasus tersebut..

Bagi sebagian besar wanita, demam selama kehamilan seharusnya tidak menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi yang baru lahir, dan lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk lebih memahami hubungan potensial tersebut. Meskipun mengkhawatirkan kesehatan janin setelah sembuh dari demam adalah hal yang wajar, Ladies tidak perlu khawatir jika Ladies melakukan pemeriksaan rutin dari dokter dan mengawasi gejala penyakit yang tidak biasa.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles