OUR NETWORK

Berapa Banyak Gula yang Boleh Kita Konsumsi Per Hari?

Menjelang makan siang seperti sekarang, pasti telah terpikirkan menu makan siang apa yang hendak disantap, dan mungkin disertai satu gelas jus atau sebotol lemon tea untuk menambah kesegaran. “Eh tapi kopi yang tadi pagi dibeli masih belum habis. Hmm… sudah lama juga nih tidak makan es krim. Oh iya, di ujung jalan sana ada toko cake yang katanya sih enak-enak, nanti beli ah buat ngemil di rumah.”

Mungkin ladies beberapa kali pernah mengalami pergolakan batin menjelang makan seperti itu, dan ujung-ujungnya ya semuanya dibeli. Hehehe. Kopi di pagi hari, jus di siang hari, dan es krim sebagai dessert, dan cake sebagai camilan tampaknya wajar-wajar saja dikonsumsi. Eits, jangan senang dulu, ladies. Meskipun lezat di lidah dan kenyang di perut, panganan manis bisa membahayakan tubuh loh.

Produsen makanan biasanya memiliki dua pilihan gula untuk digunakan, yaitu sukrosa (gula dapur) atau fruktosa (gula buah). Kedua gula tersebut dapat ditemukan dalam tanaman seperti tebu, serta sayur-sayuran. Akan tetapi, demi efisiensi biaya, produsen biasanya menggunakan fruktosa buatan yang lebih terjangkau, dan lebih manis. Tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan gula sebagai cadangan energi, tetapi jika berlebihan, akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kecanduan, diabetes tipe II, obesitas, dan penyakit jantung. Itulah mengapa ladies sebaiknya tidak mengonsumsi gula berlebihan.

Lalu, berapa batas konsumsi gula per hari?

Sebetulnya konsumsi gula harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, tetapi secara umum, menurut American Heart Association (AHA), jumlah maksimal konsumsi gula tambahan per hari adalah 150 kalori (sekitar 37,5 gram atau 9 sendok teh) untuk laki-laki, dan 100 kalori (sekitar 25 gram atau 6 sendok teh) untuk perempuan.

Aturan konsumsi gula ini tidak baku ya, ladies. Jika ladies memiliki tubuh yang sehat, proporsional, dan memiliki aktivitas padat, maka mengonsumsi lebih banyak gula pun bukan masalah sebab gula dapat segera dibakar oleh tubuh. Namun sebaiknya hindari gula tambahan, dan konsumsi gula alami saja. Jika ladies memiliki berat badan yang kurang proporsional, maka sebaiknya hindarilah konsumsi gula sebisa mungkin. Batasi konsumsi gula hanya sekali per minggu, atau dua minggu. Gula yang dikonsumsi pun sebaiknya gula alami yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan, bukan gula tambahan seperti gula dapur, apalagi gula buatan.

Untuk lebih jelasnya, yuk perhatikan gambar sugar barometer di bawah ini.

Via Pinterest

Nah setelah melihat chart-nya, ladies mungkin akan merasa bingung, “Jadi aku harus minum dan makan apa dong?”. Yuk simak tips mengurangi konsumsi gula dari Mera Muda.

1. Mengenali nama gula.

Gula memiliki banyak nama sehingga terkadang membuat ladies ‘tertipu’, berikut ini diantaranya : sugar (gula), sucrose (sukrosa), high fructose corn syrup (HFCS), dehydrated cane juice, fructose (fruktosa), glucose (glukosa), dextrose, syrup, cane sugar, raw sugar, corn syrup (sirup jagung)

2. Jauh-jauh dari soft drink, hidangan panggangan, dan makanan olahan.

Ini tidak bisa ditawar ya ladies. Soft drink, kue-kuean dan makanan olahan biasanya memiliki kandungan gula buatan yang cukup tinggi.

3. Perbanyak minum air putih.

Salah satu trik untuk mengimbangi makanan yang telah mengandung gula adalah meminum air putih yang sudah pasti bebas gula.

4. Konsumsi minuman rendah gula.

Ada juga loh minuman enak yang rendah gula. Berikut ini contohnya.

Via alpro.com

5. Buat sendiri.

Jika kurang yakin dengan keaslian gula yang digunakan oleh produsen makanan dan minuman, sebaiknya ladies membuat hidangan manis seperti jus, hot chocolate, kopi, kue kering, dan kue bolu sendiri. Jika membuat sendiri, ladies bisa memilih bahan-bahan yang lebih sehat dan tentu saja lebih baik. Namun hati-hati, jangan mengonsumsi terlalu sering ya. Jadikan hidangan lezat ini sebagai hadiah, atau hidangan weekend saja.

Yuk, ladies, pelan-pelan kurangi konsumsi gula kita, untuk mengurangi juga risiko kesehatan di masa depan. Lagian, ladies kan katanya udah manis… Hehehe.

Sumber: Authority Nutrition

Must Read

Related Articles