OUR NETWORK

Benarkah Tubuh akan Membakar Lebih Banyak Kalori saat Sakit? 

Apa yang terjadi jika tubuhmu disusupi oleh virus jahat? Menurut penelitian yang ditemukan dalam “What You Need to Know About Infectious Disease” yang diterbitkan oleh National Academies Press, Ladies menjadi sakit ketika virus menghancurkan atau mengganggu fungsi normal sel-sel kita.

Lalu bagaimana respon tubuh kita? 

Sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sel darah putih dan antibodi ke garis depan untuk melawan virus. Selain itu, tubuh juga mungkin menimbulkan respons demam untuk menonaktifkan virus, Jadi, meskipun kelelahan, sakit kepala, dan gejala khas lainnya yang kita alami saat sakit sama sekali tidak menyenangkan, semua itu adalah hasil dari upaya tubuh kita untuk menghilangkan infeksi agar kita tetap aman dan sehat.

Meskipun makan mungkin merupakan hal terakhir yang ingin kamu lakukan saat terserang pilek atau demam, penting bagi kita untuk memberikan makanan yang dibutuhkan tubuh. Alasannya adalah ketika kamu sakit, metabolisme kita meningkat pesat dan kita membakar kalori lebih cepat, lapor Scientific American.

Tubuh membutuhkan lebih banyak kalori saat sakit

Benarkah Tubuh akan Membakar Lebih Banyak Kalori saat Sakit? 
Foto: freepik

Setiap kali suhu tubuhmu naik saat sakit, tubuh mengeluarkan lebih banyak energi (melalui Scientific American). Meskipun kamu mungkin memiliki sedikit keinginan untuk makan ketika merasa tidak enak badan, penelitian telah menunjukkan bahwa mengisi tubuh kita dengan makanan akan membuat kita lebih siap melawan infeksi. 

Hal tersebut ditunjukkan dalam serangkaian penelitian terhadap hewan pengerat yang dilakukan oleh profesor imunologi nutrisi Universitas Negeri Michigan Elizabeth Gardner. Tim peneliti dari Michigan State University melakukan penelitian tahun 2005 yang diterbitkan dalam The Journals of Gerontology. Mereka menemukan bahwa tikus berusia 22 bulan yang diberi makanan dengan pembatasan kalori dan terpapar virus flu lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup dibandingkan tikus yang diberi makanan bebas. makanan yang dikonsumsi. 

Diet dengan pembatasan kalori juga dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi virus dan penekanan aktivitas sel pembunuh alami di paru-paru hewan. Tiga tahun kemudian, sebuah penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition membuktikan temuan serupa pada tikus muda yang berusia enam bulan.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa memiliki tubuh yang siap melawan virus akan menghasilkan pemulihan yang lebih cepat dan efek yang tidak terlalu parah dibandingkan jika tubuh dibatasi kalori,” kata Gardner kepada MSU Today

“Orang dewasa dapat membatasi asupan kalori mereka selama delapan bulan dalam setahun, namun selama empat bulan musim flu, mereka perlu meningkatkannya agar siap. Anda memerlukan cadangan agar tubuh Anda siap menghadapi stres tambahan, termasuk melawan virus.”

Jangan lupa untuk tetap terhidrasi juga

Baik saat kamu sedang demam atau pilek, penting untuk menjaga asupan kalori kita. Namun, bukan berarti kita harus makan sampai kenyang, apalagi jika kamu sedang mual atau sakit perut. Sebaliknya, makan selagi bisa saja sudah cukup. 

Memilih makanan kaya nutrisi akan menjadi pilihan terbaikmu melawan penyakit dibandingkan makanan yang tinggi lemak jenuhnya, yang dapat merusak mikrobioma tubuh.

Di antara sayuran, elektrolit, protein, dan bumbu pembersih hidung, sup ayam bisa menjadi pilihan makanan yang enak saat sakit. Kaldunya juga menyediakan cairan bagi tubuh, yang sangat penting saat sakit. Namun, sama seperti makanan, kamu tidak perlu memaksakan asupan cairan secara berlebihan. 

Sebaliknya, pertahankan konsumsi air putih sesuai anjuran delapan gelas per hari dan tingkatkan asupanmu secukupnya saja saat sakit. Untuk tetap terhidrasi, air adalah pilihan yang tepat, karena alkohol atau kafein akan membuat tubuh dehidrasi.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles