Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang memengaruhi caramu memproses glukosa, suatu bentuk gula yang merupakan sumber energi vital bagi tubuh. Biasanya, hormon insulin membantu mengatur penyerapan glukosa dalam sel, tetapi pada penderita diabetes, tubuh mereka tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh mereka tidak dapat menggunakannya dengan baik. Demikian menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).
Menurut institut tersebut, dua tipe diabetes utama termasuk tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 didefinisikan sebagai penyakit autoimun. Pada kondisi ini, sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin diserang oleh sistem kekebalan tubuh. Diabetes tipe 2, di sisi lain, adalah gangguan metabolisme yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya secara efektif.
Gejala diabetes dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisinya. Namun, yang paling umum adalah sering buang air kecil, haus yang berlebihan, kelelahan, penglihatan kabur, dan penyembuhan luka yang lambat. Dalam beberapa kasus, diabetes juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan tulang.
Bagaimana diabetes dapat mempengaruhi kesehatan tulang?
Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, tampaknya ada hubungan antara osteoporosis dan diabetes. Kualitas tulang pada penderita diabetes seringkali lebih buruk dari rata-rata, yang dapat meningkatkan risiko patah tulang dan menyebabkan nyeri dan kecacatan.
Kesehatan tulang bagi penderita diabetes tipe 1, khususnya, dapat terpengaruh karena kondisi ini biasanya terjadi pada usia muda, ketika tulang masih dalam masa pertumbuhan. Diabetes juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium, mineral penting untuk tulang yang kuat, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam The Journal of Physiological Sciences.
Faktor lain yang mempengaruhi kesehatan tulang pada penderita diabetes adalah obat yang mereka minum untuk mengatasi kondisi mereka. Beberapa obat diabetes, seperti thiazolidinediones, dapat meningkatkan risiko patah tulang dengan mengurangi kepadatan tulang, menurut sebuah penelitian tahun 2010 yang diterbitkan dalam Current Osteoporosis Reports.
Bagaimana cara penderita diabetes dapat meningkatkan kesehatan tulang?
Jika Ladies menderita diabetes dan mengkhawatirkan kesehatan tulangmu, ada beberapa jalan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko patah tulang dan komplikasi terkait tulang lainnya. Namun, sebelum melakukan perubahan gaya hidup tersebut, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Salah satu strategi terpenting untuk meningkatkan kesehatan tulang adalah mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D. Keduanya penting untuk tulang yang kuat.
Asupan harian yang direkomendasikan untuk kalsium adalah 1.000 miligram (mg) per hari dan 600 hingga 800 unit internasional (IU) vitamin D per hari. Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu, sayuran hijau, dan makanan yang diperkaya. Vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari, kuning telur, ikan berlemak, seperti salmon dan tuna, serta jamur.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, olahraga teratur juga penting untuk menjaga kekuatan tulang. Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan untuk melakukan olahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat dan bersepeda.
Sumber: healthdigest.com