Ada banyak sekali vitamin, suplemen, kebiasaan, dan gaya hidup yang diklaim dapat membantumu menurunkan atau bahkan mencegah terkena kanker. Hmm benarkah demikian?
Sebab faktanya, beberapa kebiasaan yang dianggap dapat membantumu terhindar dari kanker ini rupanya tidak seefektif yang Ladies pikirkan loh.
Apa sajakah kebiasaan tersebut? Simak ulasannya di bawah ini, Ladies! Eits, sebelum itu, pastikan kamu sudah membaca bagian satunya!
1. Melakukan skrining jenis kanker sebanyak mungkin
Melakukan tes untuk jenis kanker tertentu tidak akan mencegah penyakit muncul sejak awal, tentu saja, tetapi Ladies mungkin bertanya-tanya, dapatkah skrining menangkapnya lebih awal dan meningkatkan prognosismu?
Jawabannya, belum tentu.
Sementara beberapa skrining kanker—kanker payudara pada wanita berusia 50 tahun ke atas, kanker serviks pada wanita berusia kurang dari 65 tahun, kanker kolorektal pada orang dewasa berusia 50 hingga 75 tahun, dan kanker paru-paru pada perokok berusia antara 55 dan 80 tahun—membantu dokter menemukan dan mengobati penyakit tersebut. Sebelumnya, hal yang sama belum tentu berlaku untuk jenis kanker lainnya.
Kecuali Ladies memiliki faktor risiko atau gejala, CDC merekomendasikan untuk tidak melakukan skrining kanker ovarium, prostat, tiroid, testis, atau pankreas karena belum terbukti meningkatkan angka kematian.
2. Minum anggur merah
Ahli kesehatan setuju bahwa Ladies tidak boleh memiliki kebiasaan minum anggur atas alasan kesehatan. Meskipun resveratrol—antioksidan yang ditemukan dalam anggur merah—telah menjanjikan perlindungan terhadap kanker, para ahli mengatakan bahwa minuman anggur merah bukanlah lampu hijau.
Penelitian juga menunjukkan bahwa peminum anggur tidak terlindungi dari kanker prostat, kanker ovarium, atau kanker kolorektal. Dan secara umum, alkohol dalam jumlah ringan hingga sedang dapat sedikit meningkatkan risiko kanker, menurut sebuah studi BMJ.
3. Berhenti meminum kopi
Beberapa pecandu kopi mungkin gugup ketika California mempertimbangkan untuk memberikan peringatan kanker pada produk kopi. Ketika biji kopi dipanggang dan diseduh, bahan kimia karsinogenik yang disebut akrilamida terbentuk. Namun FDA berpendapat bahwa peringatan kanker akan menyesatkan pelanggan karena tingkat akrilamida terlalu rendah untuk menimbulkan ancaman apapun. Faktanya, analisis tahun 2016 terhadap 31 studi menemukan bahwa semakin banyak orang minum kopi, semakin rendah risiko kematian akibat kanker, selama mereka tidak merokok.
Baca juga: Atasi Mabuk Perjalanan Sampai Cegah Kanker, Ini Manfaat Kesehatan dari Teh Jahe
4. Makan makanan alkali
Darah secara alami condong ke sisi basa (kebalikan dari asam) skala pH, dan bukti awal menunjukkan bahwa sel kanker ditemukan di lingkungan asam. Kedua faktor tersebut menyebabkan klaim bahwa makan “diet alkali” dan menghindari makanan asam tinggi seperti gula, produk susu, buah-buahan, dan gandum dapat menghentikan tumor di jalurnya.
Namun, tidak ada penelitian yang mampu membangun hubungan antara konsumsi makanan alkalin dan pencegahan kanker, dan melihat lebih dalam pada sains bisa mengungkap alasannya.
Untuk satu hal, sel kanker tampaknya menciptakan lingkungan asam daripada sebaliknya, kata ahli onkologi integratif Mitchell L. Gaynor, MD, kepada majalah Cure. Namun kemungkinan makanan yang dimakan tidak akan memengaruhi tingkat pH darah, yang mana tubuh melakukan kinerja baik untuk menjaganya tetap stabil. Sebaliknya, diet tinggi alkali mungkin akan mengubah keasaman air liur dan urin, yang sebenarnya tidak berhubungan.
Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat buatmu, Ladies!
Sumber: thehealthy.com