Ada banyak sekali vitamin, suplemen, kebiasaan, dan gaya hidup yang diklaim dapat membantumu menurunkan atau bahkan mencegah terkena kanker.
Hmm benarkah demikian?
Sebab faktanya, beberapa kebiasaan yang dianggap dapat membantumu terhindar dari kanker ini rupanya tidak seefektif yang Ladies pikirkan loh.
Apa sajakah kebiasaan tersebut? Simak ulasannya di bawah ini, Ladies!
1. Mengonsumsi suplemen vitamin D
Sehubungan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pasien kanker cenderung memiliki kadar vitamin D yang rendah, para peneliti bertanya-tanya apakah mendapatkan “vitamin sinar matahari” dalam bentuk pil dapat melindungi dari kanker.
Namun, sebuah penelitian terhadap 2.300 wanita pascamenopause yang sehat menunjukkan bahwa setelah empat tahun, mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin D3 dan kalsium tidak menurunkan risiko kanker.
Hasil tersebut dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar di New England Journal of Medicine setahun kemudian. Para peneliti di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard diikuti lebih dari 25.000 orang dewasa sehat selama sekitar lima tahun dan menemukan bahwa vitamin D tidak lebih baik daripada plasebo dalam melindungi terhadap kanker atau kematian terkait kanker.
Ada beberapa bukti bahwa vitamin D dapat melindungi orang dengan BMI yang sehat tetapi tidak untuk orang yang kelebihan berat badan, tetapi itu sebelum para peneliti memperhitungkan faktor lain seperti usia dan jenis kelamin.
2. Mengonsumsi suplemen minyak ikan
Dalam studi mitra untuk uji coba 25.000 orang, para peneliti Universitas Harvard dan Brigham and Women’s Hospital juga mengukur apakah asam lemak omega-3 menawarkan perlindungan terhadap kanker invasif. Setelah lima tahun, mereka tidak menemukan perbedaan signifikan dalam tingkat kanker atau kematian akibat kanker antara mereka yang mengonsumsi minyak ikan dan yang tidak.
Baca juga: 11 Gejala Kanker Ovarium yang Mungkin Kamu Abaikan
3. Mengonsumsi suplemen vitamin E
Karena vitamin E adalah antioksidan, para peneliti menduga bahwa itu mungkin menawarkan perlindungan terhadap kanker. Selama sepuluh tahun, 14.600 dokter pria mengonsumsi vitamin E, vitamin C, atau plasebo dan terus memantau status kesehatan mereka selama empat tahun berikutnya. Tidak ada vitamin yang memberikan bukti perlindungan terhadap kanker prostat atau jenis kanker lainnya, menurut hasil penelitian tersebut.
Temuan itu diulangi dalam uji coba selanjutnya terhadap lebih dari 35.000 pria, yang menemukan bahwa vitamin E tidak lebih baik daripada plasebo dalam melindungi dari tumor.
4. Makan makanan organik
Clean eaters mungkin senang melihat berita utama tentang studi yang mengaitkan makanan organik dengan penurunan tingkat kanker. Sekitar 69.000 orang dewasa Prancis melaporkan seberapa sering mereka makan makanan organik, dan peneliti melacak berapa banyak peserta yang terkena kanker. Setelah tujuh tahun masa tindak lanjut, hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak orang makan makanan organik, semakin rendah risiko kankernya. Kedengarannya cukup menjanjikan, tetapi hasilnya tidak berlaku untuk semua orang—terutama, risiko kanker untuk pemakan organik tidak berubah di antara pria, dewasa muda, atau orang dengan diet berkualitas tinggi secara keseluruhan.
Studi lain yang lebih besar tidak menemukan hubungan antara seberapa sering 623.000 wanita Inggris makan makanan organik dan risiko kanker. Terlebih lagi, analisis terhadap lebih dari 6.000 penelitian tidak menemukan risiko kesehatan yang terkait dengan jagung transgenik. Ada peluang bagus bahwa orang yang memilih organik menjadi lebih sehat dengan cara lain yang berdampak lebih besar pada risiko kanker mereka.
Mau tahu kebiasaan umum apalagi yang biasa dilakukan orang-orang untuk mencegah kanker padahal tidak efektif? Nantikan ulasan selanjutnya di MeraMuda, Ladies!
Sumber: thehealthy.com