Meskipun sebagian besar orang di dunia memiliki mata coklat, mata biru mungkin tidak selangka yang kamu kira! Dalam hal persentase warna mata, orang bermata biru menempati urutan kedua setelah mata coklat, yaitu 10% dari populasi dunia, lapor Medical News Today. Di AS, angka tersebut melonjak menjadi sekitar 27%.
Melanin adalah zat alami yang bertanggung jawab atas pigmen di mata. Kecuali dalam kasus albinisme (melalui National Health Service), melanin pada tingkat tertentu dapat ditemukan di dalam iris kebanyakan orang, atau cincin warna-warni di sekitar pupil mata.
Melanin berwarna coklat, dan orang dengan mata coklat cenderung memiliki lebih banyak melanin, jelas All About Vision. Bukan berarti orang bermata biru memiliki pigmen biru di dalam irisnya; tetapi ada lebih sedikit melanin di irisnya. Kombinasikan hal tersebut dengan cara cahaya menyinari dan memantulkan mata, dan itulah yang membuat mata tampak berwarna biru. Meskipun mata biru dikaitkan dengan rendahnya risiko kondisi kesehatan tertentu, mata biru juga dikaitkan dengan potensi peningkatan risiko penyakit lain, khususnya diabetes tipe 1.
Orang dengan mata biru mungkin lebih rentan terkena diabetes tipe 1
Hubungan antara mata biru dan diabetes tipe 1 berasal dari temuan penelitian tahun 2011 yang diterbitkan dalam Diabetes/Metabolism Research and Reviews. Tim peneliti meneliti warna iris mata lebih dari 280 individu Kaukasia di dua wilayah tertentu di Italia yang didiagnosis menderita diabetes tipe 1.
Sebagai perbandingan, para peneliti juga mengamati warna iris mata dari hampir 300 partisipan yang tidak memiliki kondisi tersebut. Ditemukan bahwa memiliki mata biru terbukti menjadi faktor risiko signifikan terkena diabetes tipe 1.
Mempengaruhi sekitar 5% hingga 10% pasien diabetes, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan bahwa diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana tubuh menyerang pankreas sendiri dan mencegah organ tersebut memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, tubuh tidak mampu mengubah gula darah menjadi energi.
Biasanya, insulin mencapai hal ini dengan memfasilitasi masuknya gula darah ke dalam sel kita. Namun, tanpa ada tujuan, gula darah menumpuk di dalam darah. Pakar Mayo Clinic menyatakan bahwa hal ini dapat menyebabkan rasa lapar atau haus yang berlebihan, lemas, penurunan berat badan, peningkatan buang air kecil, penglihatan kabur, dan banyak lagi.
Orang dengan mata biru kurang rentan terhadap katarak
Para ahli belum mengidentifikasi tindakan perlindungan apa pun yang dapat diambil terhadap perkembangan diabetes tipe 1. Namun, hal ini dapat dikelola secara efektif dengan memantau kadar gula darah. Selain itu juga dengan menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan fisik rutin.
Meskipun orang-orang dengan mata biru mungkin lebih rentan terhadap kondisi khusus ini, ketahuilah bahwa ada masalah kesehatan lain yang mungkin dapat dilindungi oleh warna mata mereka. Misalnya, individu bermata biru diketahui memiliki risiko lebih rendah terkena katarak dibandingkan orang bermata gelap, catat All About Vision.
Katarak terjadi ketika lensa mata yang biasanya jernih berubah menjadi keruh, menurut Klinik Cleveland. Sekitar 17% orang di seluruh dunia mengalami masalah penglihatan akibat katarak, dan walaupun ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap tingkat risiko seseorang, memiliki mata biru mungkin bukan salah satu faktornya.
Semakin kamu banyak tahu, Ladies!
Sumber: healthdigest.com