Tjong A Fie Mansion merupakan salah satu tempat wisata yang cukup unik di kota Medan. Dulunya merupakan sebuah rumah seorang tokoh ternama yang terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 105.
Salah satu daya pikat dari objek wisata ini adalah dari sisi Storynomics yang diceritakan sangat kuat. Terutama soal perjuangan seorang tokoh dalam memperjuangkan perekonomian masyarakat Medan waktu itu yang di bawah rata-rata.
Bisa dikatakan, tempat tinggal ini menjadi salah satu saksi bisu di mana beliau memperhatikan dan berusaha benar untuk membangkitkan status ekonomi masyarakat sekitar. Kekayaannya seakan tanpa batas karena, menguasai berbagai sektor mulai dari komoditas perkebunan hingga perdagangan.
Tjong A Fie Siapa Dia?
Tjong A Fie adalah tokoh yang akan selalu dikenang oleh masyarakat Medan. Di mana sejak usia 18 tahun beliau sudah merantau dan meniti karier awal sebagai pekerja serabutan, semangat juangnya memang sangat tinggi, tidak heran bila perlahan kehidupannya mulai membaik.
Perjuangannya bisa dilihat dari langkah yang dilakukannya yaitu membeli sebuah perkebunan, menyumbang sepertiga dari biaya pembangunan Masjid Raya Medan, mendirikan jembatan, membangun jalan, serta kelenteng. Atas jasanya tersebut kota Medan tumbuh menjadi kawasan yang nyaman untuk dihuni.
Beliau tinggal di sebuah rumah, di mana saat ini mulai dibuka untuk umum. Bangunannya sendiri sudah mendapatkan sedikit renovasi dengan adanya tambahan pada bagian kiri dan kanannya. Arsitektur bangunan ini terlihat masih sama seperti dahulu, sangat cantik dengan berbagai ornamen barang antik dan masih terawat sampai saat ini.
Penataan tempat tinggal tersebut sudah sesuai dengan prinsip feng shui, di mana terdapat beberapa ruang di empat bagian sisi bangunan yang mengelilingi halaman. Pada bagian tengahnya terlihat cukup besar, luas, serta masih asli. Menurut masyarakat Tiongkok area ini dinamakan sebagai sumur surga.
Spot Menarik Rumah Tjong A Fie
Luas bangunan ini kurang lebih 8.000 m². Menurut sejarahnya dibangun sejak tahun 1895, kemudian pada tahun 2014, pemerintah kota Medan menetapkannya sebagai salah satu cagar budaya.
Rumah ini dibuka setiap hari Mulai pukul 09.00 hingga 05.00 sore. Untuk masuk ke dalam, wisatawan akan dikenakan biaya sebesar Rp35.000. Daya pikat yang bisa dilihat di sini adalah kombinasi arsitektur, mulai dari Cina, Eropa, serta Melayu.
Kesan klasik ketika masuk ke kawasan ini sangat terasa, bahkan saat kamu menginjakkan kaki untuk pertama kali. Ada banyak arsitek kuno masih dipertahankan, harus diakui bangunan ini sudah berusia lebih dari satu abad, tetapi strukturnya masih terlihat sangat kokoh
Konsep klasik tersebut menjadi salah satu daya tarik, terutama bagi wisatawan yang suka foto-foto. Mereka bisa mengambil beberapa spot yang cukup cantik ketika masuk ke media sosial, perlu diketahui total kamar yang tersedia di sini ada 35.
Poin menarik lainnya yang bisa dilihat adalah pembagian lantainya. Di mana rumah Tjong A Fie ini menggunakan Upin Venesia, selain itu perabotan-perabotan tradisional masih tertata rapi dan terlihat sangat bersih.
Tidak lupa juga wisatawan bisa melihat semua kegiatan beliau melalui beberapa foto yang terpajang. Bahkan, bisa mengenal sosok keluarganya, pada ruangan tertentu kamu juga bisa melihat bagaimana koleksi buku-buku yang pernah beliau baca.
Rumah Tjong A Fie menjadi salah satu ikon wisata Medan yang cukup unik dengan mempertahankan bangunan klasik era abad 19. Keindahannya sampai saat ini masih terjaga apalagi semangat saudagar Cina tersebut yang seakan dapat dirasakan oleh para pengunjung.